“chenle, ayo gw anter ke rumah sakit” ucap renjun, akhir akhir ini Chenle menginap dirumah renjun, renjun ga masalah ia tahu chenle menginap ada sesuatu masalah di rumah
Setiap 1 bulan sekali chenle mengecek keadaannya yaitu penyakitnya, selama ini gada masalah semua aman, renjun selalu disamping chenle dan mau merawat Chenle
Setiap mau cek selalu bergantian kadang haechan, kadang jaemin kadang renjun, sekarang bagian renjun yang menemani chenle ke rumah sakit
Chenle menghadap kearah renjun dengan tatapan kosong, bukannya semakin membaik penyakit nya semakin parah
“ren, apa gw masih bisa hidup lebih lama??” ucap Chenle dengan lirih, renjun menatap kearah Chenle dengan sendu, ia pun menghampiri Chenle
“lo ga boleh ngomong gitu, Lo bisa hidup lama le, kita kan udah janji kan nanti habis lulus kita ke China lagi??” ucap renjun, dia menatap rasa sesak di dadanya itu, Chenle terdiam saja ditempat lalu ia berbicara sekali lagi
“kalau…gw ga ada kalian harus datang kerumah baru gw”
“le! Stop! Lo bisa sembuh le, gw yakin Lo bisa sembuh, ayo gw anter kerumah sakit, Lo kalau kaya gitu semakin ngelantur omongannya!!”
•••••
Akhirnya renjun dan Chenle sampai dirumah sakit yang biasanya Chenle periksa, mereka pun masuk kedalam, mereka pun menuju ke suster yang menjaga administrasi
“suster dokter Kun ada?” ucap renjun
“ada saya panggilkan sekarang, dengan atas nama siapa??” ucap sang suster, renjun melihat kearah Chenle lalu menatap kearah sang suster kembali
“atas nama Chenle”
“ah atas nama tuan Zhong chenle ya?? Kalian sudah ditunggu di ruangan dokter Kun” ucap sang suster
“ah begitu terimakasih” renjun menggandeng tangan Chenle, chenle yang masih lemas hanya pasrah di gandeng oleh renjun
“chenle? Renjun?” mereka terhenti karena ada sungchan dan bersama jisung dan juga Jeno
“kalian ngapain disini??” ucap sungchan sambil melirik sekilas kearah Chenle
“a-ah chenle demam, gw pamit dulu, ayo le” renjun dan chenle pun meninggalkan sungchan, jisung dan Jeno kebingungan
“kalian liat wajah chenle ga? Kaya pucat banget” ucap Jeno sedangkan jisung hanya diam tapi otaknya banyak pertanyaan
“iya, tapi kata renjun dia demam wajar aja si aja chenle demam makanya wajahnya pucat” ucap sungchan yang masih positif thinking, jisung sudah diluar positif thinking nya itu
“gw rasa dia bukan demam, tatapan nya juga kosong, chenle seperti ga punya semangat hidup pas gw liat matanya, sebenarnya chenle Kenapa??” batin jisung, dia masih banyak pertanyaan didalam benaknya itu
“oy sung ayo balik nanti Mark marah karena obat gigi nya ga datang datang” ucap sungchan, jisung pun akhirnya buyar lamunannya itu, dia pun berjalan mengikuti sahabatnya itu
••••••
“lo istirahat aja, besok Lo izin dulu” ucap renjun, mereka habis pulang dari rumah sakit.
Chenle mengangguk kepala pelan, dia pun langsung terlelap tidur, renjun mengelus rambut chenle dengan lembut tatapannya memandang chenle dengan sendu
Flashback on
“renjun jaga chenle baik baik” ucap sang dokter bernama Qian Kun. Dokter yang selalu memeriksa keadaan chenle
“penyakit chenle parah renjun, penyakit nya sudah berada di stadium lanjut, dan mau berada di stadium akhir” renjun yang mendengar hal itu langsung terdiam ditempat
“apa penyakit sahabat ku bisa dísembuhkan?” dokter Kun langsung terdiam dan lalu mengatakan yang bikin renjun terkejut
“tidak , paling 4% untuk bisa disembuhkan”
FLASHBACK END
DRTTTTTT
“halo?”
“kata dokter gimana??apa chenle bisa disembuhkan??” ah ternyata yang menelpon adalah haechan, ia lupa melihat kearah nama yang nelpon
“k-kata dokter hanya 4% untuk bisa sembuh Chan, Lo sama jaemin kesini kalau, kalian menginap dirumah gw aja, kita hibur lele kita”
“okeyy, kata jaemin dia setuju, nanti kita kesana mau beresin barang dulu” telponan itu akhirnya dimatikan oleh renjun, ia menatap chenle yang sedang tertidur dengan nyenyak, renjun sedih melihat keadaan sahabatnya yang sekarang
dia akan terus menjaga chenle, menjaga chenle dari orang orang yang mau jahatin chenle termasuk ayahnya Chenle
Ia masih marah kejadian 2 bulan yang lalu, dimana disaat renjun supermarket ia melihat Chenle membawa tas dan juga koper, badan chenle bahkan membiru banyak luka leban di sekujur badan chenle
Chenle diusir oleh ayah kandungnya sendiri, karena kesalahan pahaman yang membuat Chenle diusir
Yaitu chenle melihat ibu tirinya sengaja melakukan yang tidak habis fikir, saat chenle akan menurunkan tangga, ibu tirinya itu menghampirinya dan memaki chenle yang berpenyakitan
Saat mendengar pintu dan suara ayahnya, ibu tirinya itu sengaja menjatuhkan dirinya, dan ayahnya melihat itu dan langsung memarahi dirinya tak salah apapun
“ayah…maafin lele…hiks”
•ENEMY•

KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY | JICHEN
Fantasy"awas loh awalnya musuhan tiba-tiba jadi cinta"- haechan "dihh gw si ogah cinta atau suka sama si setan"- chenle •••••••••• warning ⚠️⚠️⚠️ bxb ini cerita asli dari pikiran gw sendiri ya!! kalau ada kesamaan itu ga sengaja, ini asli pemikiran gw 100%...