“istri anda mengalami leukimia stadium awal, saya mohon seminggu 1 kali kontrol ya”
“apa?? Leukimia dok?”
“ya, itu akan sembuh kalau kamu rajin membawa dia kontrol kesini”
“kalau tidak?”
“itu Sangat berbahaya bagi istri anda, akan semakin meningkat ketahap akhir dan itu akan menyebabkan kematian”
“hey? Kamu ko disini?” ucapan chenle membuat Ji-Sung tersadar dari lamunannya itu, jisung tersenyum tipis kearah Chenle
“gapapa lagi pusing aja sama pekerjaan” ucap Ji-Sung dengan berbohong, chenle mengerutkan keningnya seperti mencari keberadaan kebohongan Dimata suaminya itu
“jangan berbohong kepada ku sayang! Kau tahu kan? Aku tidak suka kau berbohong??” jisung terdiam sejenak lalu menghela nafas berat
“aku tidak bohong sayang, aku hanya pusing dengan pekerjaan kantor yang bertumpuk-tumpuk seperti gunung” ujar jisung, chenle tersenyum lalu mengusap rambut jisung dengan lembut
“utututu kasian banget suamiku ini, jangan lupa istirahat, kasian juga tenaga mu, jangan lewatkan jam makan siang okay??” jisung mengangguk kepala dengan pelan
“ayo tidur” jisung mengangguk kepala dengan pelan, mereka pun masuk kedalam rumah
••••••••
“hyung, aku bingung sekarang”
“kamu ga usah bingung jisung, kalau kamu sibuk nanti aku lah yang mengantarkan Chenle”
Ji-Sung menghela nafas berat, sekarang ia berada didalam kantor, pekerjaan nya menghambat dirinya mengantarkan chenle kerumah sakit
“maafkan aku Hyung…”
“tidak usah minta maaf, repotin lah aku, selagi ada aku, kau tidak kesusahan jisung”
“yaudah Hyung makasih yaa, jangan bilang ke Chenle okay?”
“tenang aja, itu semua aman”
“makasih banyak, yaudah ku tutup dulu” jisung pun mematikan telpon tersebut, dia menghela nafas lega karena ada yang menemani chenle kerumah sakit buat kontrol
“jihyon!”
•••••••••
Malam pun tiba, dirumah jisung ramai sekali karena ada renjun, jaemin dan haechan dan juga suami mereka
Mereka katanya ingin bermain-main karena dirumah mereka tetangganya tidak asik, mereka sedang ngobrol diruang tengah
Namun tiba-tiba ada suara ketukan pintu membuat mereka teralih, Chenle akhirnya berjalan untuk membukakan pintu nya
“ya sebentar” chenle terdiam membisu saat melihat siapa yang mengetuk pintu nya itu, ternyata ayahnya
“ayah…” chenle ingin menutup pintu namun ditahan oleh sang ayah, chenle menatap kearah lain, dirinya masih membenci kepada ayahnya itu
“maafkan ayah Cleo” chenle hanya diam saja, jisung yang sedari tadi melihat Chenle dari jauh, ia pun menghampiri Chenle dan melihat siapa yang datang
“kenapa anda disini tuan??masih ingat anak kandungnya ya??” ucap Ji-Sung dengan dingin, chenle melihat kearah Ji-Sung, ia bisa melihat tatapan Ji-Sung keayah nya seperti punya dendam pribadi
“ayah minta maaf Cleo, maaf telah melantarkan kamu”
“ayah tahu kamu masih membenci ayah, Kaka mu shotaro butuh kamu, dia habis kecelakaan, dia butuh kamu Cleo” chenle yang mendengar hal itu terdiam membisu ditempat
“yaudah ayah pergi” sang ayah berjalan kearah mobil nya itu namun dihentikan oleh Chenle
“dirumah sakit mana?” sang ayah menatap kearah Chenle dan tersenyum tipis,
•••••••••
“hyung?” shotaro melihat kearah asal suara, ia tersenyum bahagia karena adiknya menjenguknya
Chenle menghampiri kearah shotaro, shotaro bisa lihat wajah kekhawatiran Dimata adik kesayangannya itu
“hyung plis jangan sakit…” shotaro mendengar suara chenle yang sudah bergetar seperti ingin menangis ia pun mengelus pipi Chenle dengan lembut
“nanti besok Hyung sembuh, tenang aja okay? Jangan nangis yaa” ucap shotaro sambil menenangkan Chenle yang hampir nangis karena khawatir dengan keadaannya
“hyung kenapa bisa kecelakaan?? Siapa yang nabrak?? Beritahu kepada ku hyung” shotaro tersenyum tipis
“chenle sayang, Hyung gapapa karena Hyung kecapekan terus nabrak tiang” ujar shotaro, Chenle menghela nafas panjang, ia kira Abang nya ditabrak oleh orang ternyata lagi nyetir mobil nabrak tiang
“dia belum terlalu bisa belajar mobil malah ngenyel, kan sudah mas bilangin ke Kamu dek” ucap sungchan, ia berjalan menghampiri bankar sang istri
“diem deh kamu!” ucap shotaro menatap kearah sungchan dengan tatapan tajam, sungchan hanya bisa menghela nafas panjang aja takut juga dengan istrinya itu, ia pun pergi keluar ruangan
Shotaro menatap kearah Chenle dengan suara lirih shotaro berkata. “apakah ayah kerumah mu” chenle terdiam saja ditempat ia tidak menjawab pertanyaan shotaro
“hyung aku membawakan mu makanan” ujar chenle dengan pengalihan pembicaraan, shotaro hanya bisa diam, dia tau adiknya tidak bisa menerima keadaan ayahnya
“chenle?? Sampai kamu membenci ayah?” Chenle diam saja ditempat, yang awalnya tersenyum sekarang menurunkan senyumannya itu
“asal kamu tahu chenle, dia selalu memperhatikanmu dari jauh, aku tahu kamu masih belum memaafkan ayah, dia sedih saat tahu kamu meninggal dunia, dan dia senang saat kamu kembali ditubuh seseorang, ayah sangat menyesal hal yang membuat mu sakit hati dan terluka chenle”
“aku bukannya membela ayah atau siapapun, ayah menikah dengan ibuku karena politik Chenle, ayahmu dipaksa oleh kakek ku untuk menikahi ibuku”
••••••••
Halo!! Maaf telat heheh, kalau ada yang typo atau apa bilang ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ENEMY | JICHEN
Fantasy"awas loh awalnya musuhan tiba-tiba jadi cinta"- haechan "dihh gw si ogah cinta atau suka sama si setan"- chenle •••••••••• warning ⚠️⚠️⚠️ bxb ini cerita asli dari pikiran gw sendiri ya!! kalau ada kesamaan itu ga sengaja, ini asli pemikiran gw 100%...