rumah baru

750 59 0
                                    

3 hari kemudian

Chenle kembali ke apartemen miliknya itu, sudah lama apartemen nya tidak ia tempati selama 1 tahun terakhir ini, apartemen nya masih bersih karena chenle menyuruh maid dirumah ayahnya untuk membersihkannya

CEKLEK

Chenle menghadap kearah pintu, ia melihat seseorang menatap nya Dengan terkejut, seseorang itu adalah maid nya bernama nara. Sudah berumur dia kepala 4

“tuan muda?? Ini beneran tuan muda kan??” ni Nara menghampiri Chenle, sambil bertanya-tanya, chenle tersenyum kearah BI Nara, dia memegang tangan BI Nara

“bi ini aku, chenle, jangan memanggil ku tuan muda, aku sudah diusir dari rumah jadi stop memanggil ku tuan muda lagi bi” ucap chenle dengan lirih, BI Nara yang sudah merawatnya dari kecil, bahkan BI Nara juga ikut ke china. BI Nara sudah menganggap dirinya sebagai anaknya sendiri, bahkan BI Nara membela dirinya saat ia difitnah oleh mamah tirinya nya, ia sangat tidak sudih memanggil wanita itu dengan sebutan mamah karena mamahnya hanya satu.

“tidak, kau tetap tuan kecil ku, kamu apa kabar?? Baik??? Apa kamu sudah membaik??? Kenapa wajah mu sangat tambah pucat???” ucap BI Nara bertanya tanya membuat Chenle sedikit kebingungan mau menjawab yang mana

“aku baik baik saja bi, kulit ku kan putih pucat, jadi wajah ku keliatan pucat Dimata bibi” ujar Chenle, sang bibi hanya mengangguk kepala percaya

“kamu mau tidur disini?? Tenang saja pakaian mu ada di kamar” chenle mengerutkan keningnya, apa ia lupa dirinya kan pernah menginap disini tentu saja pakaian nya ada disini

“pakaian mu sangat banyak chenle, sehingga kau lupa berapa banyak pakaian mu?? Aishh astaga, saat kamu pergi kamu hanya membawa pakaian dirumah itu hanya setengahnya saja, aku membawa pakaian setengah mu dari rumah dan membawa nya kesini, saat aku liat lemari mu ternyata pakaiannya tidak kamu bawa”

“hhahaha aku lupa bi maaf lah, terimakasih bibi merawat apartemen ku” bi nara mengangguk kepala dengan pelan dan ternyata hangat ke Chenle

“aku membawa makanan, kamu pasti belum makan”

“ah ya bibi benar aku belum makan tadi siang” sang bibi pun membawa chenle kearah dapur

•••••••>

“kau tahu chenle kemana?” ucap renjun dan bertanya kepada jaemin lewat telpon, dari pagi ia mencari chenle kemana mana namun nihil

aku saja bersama haechan membeli bahan makanan dipasar, aku tidak tahu chenle kemana

“aku mencari chenle kemana mana tapi nihil ,chenle menghilang dari rumah ku jaemin!!”

APA?!!! Hilang?? Ko bisa siiii” ucap ditelpon bukan jaemin melainkan haechan yang berteriak mendengar nama Chenle

“aku tidak tahu haechan, pas aku pulang dari supermarket chenle tidak ada dirumah”

DRTTTTTT

Renjun menghadap kearah suara ternyata telpon rumahnya berbunyi, ia mengerutkan keningnya

“bentar dulu ya” renjun mematikan telpon di handphone nya itu dan mengangkat telpon rumah

“hal-

renjun ini aku chenle, aku ada di apartemen ku, maaf aku tidak memberitahu kepada mu

“YAK!! CHENLE PABBO!! KENAPA KAU MENGHILANG CUKUP JAUH SIALAN!!”

HEHEH MAAF , renjun aku menginap disini 1 Minggu ya, kalau si 2 tikus itu mencari ku bilang saja aku di apartemen bersama bibi, bye”

“ehh tung-”

Telpon tersebut sudah dimatikan oleh chenle, renjun menghela nafas lega ia kira chenle menghilang


•••••••

“chenle” chenle menghentikan makanan itu, dia menatap kearah sang bibi bertanya-tanya

“apa kau sudah bertemu Andy mu??” chenle terdiam sejenak ditempat lalu mengangguk kepala dengan pelan

“sudah BI, tapi dia pergi lagi di Canada” ucap chenle dengan lirih, membuat sang bi Nara menatapnya dengan sendu

“2 hari yang lalu and- eh Ji-Sung ingin mengetahui nomor mu, namun nomor mu kan sudah diganti”  chenle menatap kearah sang bibi dengan tidak percaya nya itu

“berikan line jisung kepada ku bi”  sang bibi pun memberikan handphone ke Chenle, chenle pun mengetik nomor nya ke handphone sang bibi, lalu ia mencari kontak jisung di handphone BI Nara lalu membagikan ke nomor nya itu

“makasih ya BI sudah memberi tahu kepada ku” BI Nara mengangguk kepala dengan pelan, chenle menatap kearah kontak jisung dengan tersenyum tipis, nanti malam ia akan mengirim pesan ke Ji-Sung kalau Ji-Sung tidak sibuk

•••••

Malam pun tiba, chenle tiduran di kasurnya sambil menatap langit-langit, dia menghela nafas berkali-kali, ia ingin mengirim pesan kepada Ji-Sung namun ia takut menganggu

Ting!

Chenle melihat kearah handphonenya itu, ia langsung senang saat tahu itu notifikasi nya siapa

Andy park

Chenle?|

Benar kan?? Ini
Nomor chenle?|

|Ya ini nomor ku
18:03√√

Apa kabar dirimu?|

Apakah baik baik saja??|

|Ya , aku baik baik saja
18:07√√

|Kau? Apakah baik baik saja?
18:07√√

Ya tentu|

Jangan lupa 2 Minggu lagi kau harus|
Datang kesini Oky?? Kau harus datang
|Kerumah baru ku
18:14√√

Apakah kau membeli rumah baru?|

Ya aku membeli rumah baru
18:30√√

••••

Chenle menahan air matanya itu agar tidak terjatuh, dia harus bilang begitu terlebih dahulu kepada Ji-Sung, kalau dirinya bilang rumah Baru terakhirnya adalah pemakaman jisung akan bersedih

Dia takut berbicara jujur dengan jisung, tetapi waktu nya tidak lama lagi, sudah 10 tahun dia mengindap kanker

•••••



•ENEMY•

ENEMY | JICHEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang