jiwa

698 54 2
                                    

Ji-Sung berjalan kearah kasur nya itu dengan tatapan kosong, dia duduk diujung kasur, tiba-tiba matanya menatap kearah sesuatu

kalau aku meminum obat itu apa aku bisa bertemu dengan Cleo?” batinnya itu, ia pun mengambil sesuatu di tempat itu, ditempat itu ada obat penenang namun dosis nya sangat tinggi

Ji-Sung pun mengambil obat itu lalu meminum obat tsb, setelah sudah meminum obat itu tiba-tiba ada suara ketokan pintu tiga kali ternyata suara jaemin, ia menatap kearah pintu

Ia pun berjalan kearah pintu namun sebelum sampai memegang gagang pintu ia merasakan sakit yang luar biasa dibagian dadanya, ia mencoba untuk menahan rasa sakit namun tidak bisa dan…

BRUK!

sebelum matanya menutup ia masih bisa mendengar suar ketokan pintu dan suara teriakan jaemin dari luar, ia tak bisa menahan rasa kantuknya itu dan pandangannya menjadi gelap gulita

••••••••

Chenle menunggu jisung siuman, udah 3 hari jisung Belum sadarkan Diri, haechan, renjun dn jaemin khawatir dengan keadaannya Chenle

Kenapa?chenle selama 3 hari belum memakan makanan apapun, kalau ditawarkan makanan chenle akan bilang ‘aku akan makan kalau jisung siuman’ selalu gitu

Chenle terus memegang tangan jisung dengan erat, dalam hati ia selalu berdoa agar jisung diselamatkan, dia tidak mau jisung meninggalkan nya

“apa kamu tidak mau bangun Andy? kamu tidak lelah tidur terus?” ucap Chenle dengan lirih, sungguh hatinya merasa hancur melihat jisung berbaring lemas di bankar rumah sakit

“cepatlah bangun Andy, ini aku Cleo, aku ingin minta maaf kepada mu” ucap chenle dengan lirih, dia tahu kalau jisung tidak bisa mendengarkan suaranya itu

“cleo” chenle pun menghadap kearah suara ternyata Mark Lee, “dipanggil jaemin di cafe, dia perlu berbicara dengan mu” Chenle mengangguk kepala pelan, lalu ia berenjak dari kursi

“jaga Andy ya Hyung” Mark mengangguk kepala pelan, chenle pun berjalan keluar ruangan Ji-Sung

Mark melihat jisung membukakan matanya membuat Mark kaget, jisung membukakan mata seperti…entah ia tak tahu

“loh?” ucap Mark dengan terkejut, dia  ga bisa berkata-kata, jisung berdiri seperti tidak terjadi apa apa,

“mark Hyung, kenapa?” Mark mengerutkan keningnya seperti Seolah-olah bertanya tanya kepada Ji-Sung, jisung tersenyum tipis

“kau tahu kalau chenle adalah Cleo? Kenapa kalian menutupi ini semua dariku??” Mark terdiam membisu ditempat, dia menatap kearah Ji-Sung, jisung mengangguk kepala

“aku udah siuman tadi malam, aku mendengar semua ucapan kalian tadi pagi, kenapa?!! Kenapa kau tega menyembunyikan ini semua dariku?!!!”   Mark hanya diam saja ia tidak bisa menjawab ucapan Ji-Sung

“andy…” jisung menatap kearah suara, ternyata Chenle berdiri didepan pintu, chenle menatap kearahnya, lalu chenle berjalan kearah Ji-Sung dn langsung memeluk tubuh Ji-Sung

“maaf…” ucap chenle dengan lirih, jisung hanya diam saja ditempat, pikirannya tercampur aduk

“maaf telah menyembunyikan ini semua darimu” chenle melepaskan pelukannya itu, ia bisa melihat jisung menatap kearah lain dengan tajam

Ji-Sung menatap kearah Chenle. “kau jahat le, kau tega menyembunyikan ini semua dariku” chenle hanya terdiam ditempat sambil menangis

“maaf…”

“kenapa? Kenapa kalian  jahat kepada ku?!!!”  ya ia merasa dibodohi oleh mereka semua, ternyata mereka menyembunyikan ini semua darinya

“MENDING KALIAN BERDUA KELUAR!!” Mark Hyung berjalan kearah Chenle yang sedang menangis, ia membawa chenle pergi keluar dari ruangan. Ji-Sung langsung menutup pintu ruangan dengan sedikit keras

Chenle menatap kearah Mark. “hyung….dia pasti benci dengan ku”  Mark memeluk tubuh Chenle dan mengelus punggung Chenle dengan lembut

“dia membutuhkan waktu Cleo” ucap Mark dengan lirih, rencananya hancur berantakan

“hy?? Kalian ko diluar??” mereka melepaskan pelukannya itu, ia menatap kearah suara ternyata haechan, renjun dan jaemin, dibelakang nya Jeno dan guanlin

“jisung mengusir aku dan Chenle, dia udah siuman tadi malam ternyata, dan…dia mendengar ucapan kita tadi pagi” mendengar hal itu renjun mengusap rambutnya dengan kasar, sekarang hancur rencana mereka

Jaemin memeluk tubuh Chenle, haechan berjalan kearah pintu ruangan Ji-Sung. “ji? Buka ini aku haechan” ucap haechan membuat Mark menatap kearah haechan

“MENDING KALIAN PERGI! AKU BENCI KALIAN”  ucap Ji-Sung dari dalam, haechan terdiam mendengar ucapan Ji-Sung

“jisung, chenle ingin berbicara dengan mu, aku mohon aku akan menjelaskan ini semua, ini semua salah ku, aku mohon jisung bukalah pintu nya, aku mohon ji”

“buka” ucap Ji-Sung dari dalam, haechan pun menatap kearah belakang, lalu ia membuka pintunya, ia melihat jisung duduk di sofa

Haechan berjalan kearah Ji-Sung lalu duduk disampingnya jisung. “ji aku minta maaf ini semua salah ku, aku yang merencanakan ini semua, aku ingin menjelaskan ini dirimu di hari hari sebelum nya, namun tatapan kau kosong setiap ku bertemu dengan mu”

“na jaemin, dia ingin menghidupkan chenle kembali tetapi di raga yang berbeda, dia ingin chenle bangkit setelah melihat kau yang tidak memiliki jiwa untuk hidup”

•••••••


































•ENEMY•

ENEMY | JICHEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang