wanita paruh baya?

738 58 0
                                    

Sudah 1 Minggu, chenle melihat kearah kalender, dia menghela nafas berat, udah satu Minggu dia di apartemen nya itu, dia menunggu kedatangannya jisung

Chenle duduk di sisi tempat tidur nya itu, dia menatap kosong kedepan, semakin hari penyakit nya semakin parah, dia selalu mimisan akhir akhir ini, dan saat dia batuk selalu keluar darah

Chenle berjalan keluar kamar nya itu, namun tiba-tiba pandangan nya mulai buram, dan kepalanya sakit sekali, chenle berjalan titah sambil memegangi kepalanya

“bi…”

“bi…Nara!” ucap chenle dengan lirih, dia terus berjalan sampai pintu kamar nya itu, namun ia tidak kuat menahan ras sakit dikepalanya hingga

BRUK!

Chenle pingsan ditempat, dan tidak ada yang tahu chenle pingsan, dan suara pintu terbuka lalu menjerit keras

“ASTAGA CHENLE?!!”

“ya tuhaann” BI Nara mencoba menelpon seseorang, dn telpon tersebut diangkat oleh sebrang sana

“halo tuan!”

ada bi na?” suara itu adalah milik renjun, BI Nara menelpon renjun

“tuan, tuan chenle pingsan! Bibi mohon datanglah ke apartemen”

•••••••

Renjun menunggu sang dokter keluar bersama bi Nara disampingnya, renjun menatap khawatir ruangan didepannya itu, dia berdoa semoga sahabatnya tidak Kenapa napa

“bi Nara?!” BI Nara menghadap kearah suara, dia terkejut melihat orang itu, ia langsung berdiri dan memberi hormat kepada orang itu, renjun hanya terdiam menatap intens orang itu

“apakah chenle baik baik saja??” ucap wanita paruh baya itu, sang bi Nara hanya terdiam tak menjawab apapun, renjun langsung berdiri dan berkata

“tante siapa?? Kenapa Tante mencari sahabat ku??” 

“aku bukan orang jahat tenang saja, aku Zhong Zhen Lia, mama kandung Chenle, apa kamu ga ingat Tante njun?” jadi tuh namanya ngasal:). Renjun menatap kearah wanita paruh baya itu dengan terkejut bukan main

“mama Lia?? Aaa njuun kangen dengan mama” renjun memeluk mamah Chenle dengan erat

“sekarang kamu tambah cantik njun” puji Lia,  renjun langsung cemberut

“ishh aku laki-laki loh mama”  renjun selalu memanggil mamah Chenle dengan Mama ya sama seperti Chenle

“sekarang gimana keadaan chenle?” renjun langsung terdiam membisu ditempat, dengan suara lirih renjun berkata

“lagi di periksa dokter ma, bolehkah aku bercerita??”  mama Lia hanya mengangguk kepala dengan pelan, renjun menghela nafas panjang

“ma chenle…mengindap kanker, sekarang mulai parah stadium akhir, maaf ma aku gagal menjaga chenle” ucap renjun dengan lirih, sang mamah Chenle tersenyum tipis ke renjun lalu mengusap rambut renjun dengan pelan

“ini bukan salah mu, tidak usah menyalahkan, kita harus mendoakan chenle agar cepat sembuh” renjun mengangguk kepala dengan pelan

“renjun!!” renjun mendengar suara lalu ia melihat kearah suara, ternyata jaemin dan haechan berlari kearahnya

“gimana keadaan chenle??”

“apa udah sium-” ucapan haechan dihentikan karena pandangan tertuju sama seseorang wanita paruh baya disamping renjun

“seo haechan? Benar kan?? And na jaemin?” ucap wanita itu, haechan dan jaemin saling pandangan satu sama lain, mereka kebingungan

“ahhahha, saya Mama nya Chenle, apa kalian lupa dengan ku??”  jaemin dan haechan terdiam sejenak, lalu mata mereka melotot terkejut

“mama Lia??” ucap jaemin dan haechan dengan bersamaan, Lia hanya mengangguk kepala dengan pelan dan tersenyum

“apa kabar Dengan mama?” ucap jaemin

“baik kabar ku, gimana kabar kalian?”

“kami baik ko ma” ucap haechan

CEKLEK

Mata mereka tertuju kearah suara pintu terbuka, dokter Kun keluar selesai memeriksa Chenle lalu menghampiri mereka yang sedang duduk

“kak?? Ko Kaka pulang ke Korea?? Kapan datangnya??” ucap Kun dengan bertanya tanya

“tadi baru, gimana keadaan anak ku??” ucap nya dengan jutek, Kun memutar bola matanya dengan malas, selalu saja kalau ketemu dirinya jutek

“anak mu…kritis” ucap Kun diakhir nya lirih , mendengar hal itu mereka terkejut bukan main

“apa?!!! Kritis?” ucapnya, Kun mengangguk kepala pelan,

“tapi itu hanya sementara tadi, tadi dia sempat Kritis, hanya sebentar saja, dan ya chenle koma” 

“what the fuck??? Koma??” renjun menutup mulut haechan, ya ucapannya sangat tidak sopan sekali

“mybe 3 hari saja, aku permisi dulu”

•••••

“hyung… ini Chenle tidak ada kabar ya hari ini?” ucap pemuda itu dengan gelisah, pemuda itu adalah jisung, mereka berada di dalam kamar

“ntah lah juga haechannie ku juga tidak mengirim ku pesan hari ini”  ucap Mark, jisung sangat khawatir dengan Chenle, ia takut ada apa apa dengan Chenle

PRANG!!

“astaga?!” ucap Mark dengan terkejut, Ji-Sung menatap kearah suara, ternyata fotó nya jatuh, dan foto itu… chenle

“chenle?? Kenapa foto chenle pecah?? Apa yang terjadi sama chenle??” gumam jisung, hatinya semakin tidak terkendali, pikiran nya juga semakin ngawur

“hyungg plis telpon pacar mu sekarang!!” ucap Ji-Sung dengan tegas, pikiran nya semakin jauh, dia takut chenle kenapa napa

•••••••









•ENEMY•

ENEMY | JICHEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang