Vote duluuu
Selamat membaca yaa,
Moga-moga sukaa1k vote, bisa?
-•-
Happy reading!!
-••-"Dara tidur, Ma?"
Suara berat itu berasal dari dekat pintu ruangan Adara. Terlihat ada seorang laki-laki paruh baya dan seorang laki-laki remaja yang menatap khawatir ke arah brankar.
"Iya, baru aja tidur." Jawab Serin tanpa mengalihkan pandangannya.
"Mama sudah makan? Dara sudah makan? Aezar belikan makanan dulu, ya? Mama mau apa?" Tanya laki-laki remaja itu sembari mendekat ke arah Serin.
"Mama dan Dara belum makan, kamu belikan makanan kesukaan Dara, ya. Belikan untuk kamu dan papa juga."
"Iya, ma,"
Bukannya langsung beranjak dari ruangan itu, Aezar justru menyempatkan diri untuk mendekati Dara. Menggenggam lembut tangan dingin milik Dara lalu mengecup pelipis Dara pelan.
Dari perlakuannya, Serin melihat Aezar sangat tidak ingin perbuatannya melukai tangan kecil Adara.
Aezar mengelus pelan rambut kecoklatan milik Adara, lalu bangkit dan pergi dari ruangan itu.
Kalau Serin tidak salah lihat, mata Aezar sedikit memerah.
Serin menoleh, menatap suaminya yang berdiri di sebelahnya sambil mengelus bahunya pelan.
"Pa, Dara hilang ingatan."
•••
Adara mengerjap, tangan sebelah kanannya terasa lebih hangat dibandingkan tangan sebelah kirinya.
Adara melirik, seorang laki-laki remaja tertidur dengan menggenggam tangan milik Adara.
Mata Adara mengedar, mencari sosok yang sudah menjadi ibunya sekarang.
"Ma?" Panggilnya pelan.
Panggilan itu mengusik tidur laki-laki remaja tersebut, ketika si laki-laki itu mulai mengangkat kepalanya sontak Adara langsung menarik tangannya kuat-kuat.
Laki-laki itu mengelus pelan kepala Adara, matanya terlihat sangat khawatir, "haus nggak?" Tanyanya.
Tangan kanan Adara menepis helusan lembut itu. Laki-laki ini siapa dan berani-beraninya mengusap kepalanya?
"Mama?" Panggil Adara pelan.
"Mama sama papa lagi pulang dulu ke rumah. Ganti baju sekalian mandi." Jawab laki-laki itu.
"Kamu siapa?"
Nampaknya laki-laki ini sudah tahu mengenai hilangnya ingatan Adara.
"Gue Aezar, pacar lo."
••
Setelah mendengar jawaban mendadak yang sangat tidak masuk akal menurut Adara, Adara langsung mengusir laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become An Antagonist? [ON GOING]
Fantasía"Kalau aku mau putus, gimana?" "Sayang, lo tahu, kan, kalau gue nggak akan kabulin itu? Lo punya gue! Dan, lo nggak akan bisa kemana-mana dengan gelar kepemilikan itu." Rania tidak menyangka, Ia kira saat jiwanya hidup di tubuh Antagonist seperti Ad...