Haii lagii
Vote duluuuu
Selamat membaca, yaa
Moga-moga suka.1k vote, bisa?
—•—
Happy reading!!
—••—Adara berhenti di depan sebuah cafe dengan nuansa retro minimalis, di depan pintu cafe tersebut tertulis kalimat, 'Menerima Part Time Mahasiswa/siswa pelajar'
Mata Adara berkilat semangat. Cafe ini bisa jadi akan memberinya banyak cuan!
Adara mendorong pintu yang terbuat dari kaca tersebut. Sosok laki-laki yang berada di balik meja tempat memesan itu langsung menatapnya dan memberi senyum manis.
"Selamat datang, nona." Ucapnya.
Adara baru menemukan cafe dengan panggilan yang seperti ini, tapi haruskah dipanggil nona?
Adara mengedarkan pandangan ke seisi cafe yang saat ini diisi beberapa remaja laki-laki dan perempuan. Ada yang sendiri menikmati kopinya atau berdua dengan temannya.
Adara kembali menatap laki-laki di hadapannya yang terus menatapnya, mungkin menunggunya memesan atau meminta sesuatu.
"Saya mau kerja disini."
Cafe ini tidak terlalu besar, hanya seperti cafe satu lantai pada umumnya.
Dengan sudut ruangan yang diletakkan rak buku, tanaman hias yang mendukung nuansa segar di dalamnya, bangku dan mejanya juga terbuat dari kayu yang kualitasnya sangat baik walaupun harus terkena terpaan air atau sinar matahari.
Setidaknya, jika Adara diterima menjadi pelayan, Ia tidak akan lelah bolak-balik karena cafe ini tidak terlalu besar.
"Baik, nona. Silahkan tunggu di ruangan, saya akan hubungi pemilik cafe terlebih dahulu." Laki-laki itu langsung mengarahkan Adara masuk ke pintu yang baru disadari Adara berada di dekat meja panjang tempat memesan.
Ruangan itu berada dekat dengan dapur atau mungkin gudang? Adara dituntun untuk duduk di sofa dan di sediakan minuman.
Laki-laki itu memberikan segelas es cokelat, kesukaan Adara. Adara tidak banyak bertanya, meskipun aneh dengan kebetulan ini, tapi mungkin saja, es cokelat ini adalah minuman rekomendasi paling enak di cafe ini.
Samar-samar Adara mendengar laki-laki itu berbicara di telepon, memanggil pemilik cafe itu dengan sebutan 'kak'?
Ah, pemilik cafe itu masih muda, ternyata. Tidak menutup kemungkinan untuk memulai bisnis di usia muda, kan?
"Saya sudah menghubungi pemilik cafe, nona. Silahkan tunggu sebentar, beliau sedang dalam perjalanan menuju kesini. Saya izin kembali ke depan, nona."
Laki-laki yang tidak Adara ketahui namanya itu pergi tanpa mendengar jawaban dari Adara.
Adara kembali tidak ambil pusing. Dengan masih menggunakan seragam sekolahnya, Adara melepas dua kancing baju atasnya.
Tanktop berwarna hitam masih menutupi bagian dalam tubuhnya. Ruangan ini, Ac-nya hanya di setting dengan tinggi 26 derajat. Tidak ada rasanya bagi Adara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become An Antagonist? [ON GOING]
Fantastik"Kalau aku mau putus, gimana?" "Sayang, lo tahu, kan, kalau gue nggak akan kabulin itu? Lo punya gue! Dan, lo nggak akan bisa kemana-mana dengan gelar kepemilikan itu." Rania tidak menyangka, Ia kira saat jiwanya hidup di tubuh Antagonist seperti Ad...