t u j u h b e l a s

6.1K 440 27
                                    

Haii lagii

Vote duluuu

Karna vote anjlok, aku boleh req vote lah ya? Buat update selanjutnya?

500 vote, 25 komen, bisa?

Selamat membaca, yaa
Moga-moga sukaa.

—•—
Happy reading!!
—••—

Aezar membawa Adara ke UKS sekolah. Siswi yang menjaga UKS saat istirahat langsung memilih pergi saat ditatap tajam Aezar.

Aezar mendudukan diri di atas brankar, sedangkan Adara berdiri di hadapannya. Tangan Aezar memegang pinggang Adara, kepalanya menumpu di bahu Adara.

"Ssh," Adara mendesis. Aezar yang mendengar desisan Adara langsung mengangkat kepalanya.

Wajahnya berubah khawatir, "kenapa? Ada yang luka?" Tanyanya.

"Di perut gue pernah ada bekas luka memanjang. Masih sakit sampai sekarang, itu ulah lo?"

Aezar mengernyit. "Boleh gue lihat?" Tanyanya.

Adara menggeleng brutal. Tentu saja tidak. Aezar itu sangat amat berbahaya. Iya, kan? Kalian sudah tahu itu.

Melihat gelengan brutal Adara, Aezar terkekeh pelan. "Mau di obati? Nanti gue panggilin cewek yang jaga UKS itu."

"Nggak usah, bekasnya doang yang sakit, nyeri gitu."

Aezar menatap perut Adara. "Di sebelah mana? Sini gue elusin,"

Pertanyaan itu tanpa sadar membuat Adara memegang letak luka itu. Di sisi kiri pinggangnya.

Tangan Aezar mengelus lembut letak luka itu di luar baju Adara. "Cepat sembuh, jangan sakitin cewek gue." Gumamnya pelan sekali.

"Jadi itu karena lo bukan?"

Aezar menggeleng, "justru gue bingung, lo luka karena apa sebenernya?" Tanyanya balik.

•••

Adara di bebaskan Aezar untuk kembali ke kelasnya. Adara juga tidak ingin berlama-lama dengan laki-laki itu. Takut.

Naya sudah duduk di bangkunya, dengan earphone di telinganya. Matanya berbinar-binar menatap handphone yang letaknya memiring. Pasti nonton drama Korea, Batin Adara.

Kelas tidak terlalu ramai, masih ada beberapa murid yang duduk-duduk di depan kelas. Beberapa sudah duduk di dalam, merebahkan diri di bawah meja, bermain game atau membaca buku.

Baru satu langkah Adara memasuki kelas, tangannya di tarik kuat. Vega pelakunya. Laki-laki itu menoleh ke arah Adara lalu tersenyum setan.

Vega menarik Adara pergi menuju ke parkiran motor belakang sekolah. Tempatnya para berandalan memarkirkan motornya saat telat sekolah.

"Ngapain, sih?" Sentak Adara.

Vega terkekeh, kepalanya mengadah sesaat, lalu saat wajahnya menatap Adara, kentara sekali raut meremehkan.

"Cowok lo itu, sok jagoan banget." Ucapnya pelan.

Adara menolehkan padangan ke kiri seraya menghela nafas. "Terus kenapa?" Tempat ini sepi, Adara agak was-was.

Become An Antagonist? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang