s e p u l u h

12.1K 995 26
                                    

Haii lagii

Vote duluuuu

Selamat datang, selamat membaca, ya.
Moga-moga suka.

1k vote, bisa?

—•—
Happy reading!!
—••—

Tentu, permintaan pindah kota ditolak mentah-mentah Orion. Alasannya tentu karena pekerjaan, lainnya karena Serin adalah perempuan yang sensitif dengan cuaca baru.

Hal itu membuat Adara menghela nafas pelan. Barangkali penolakan ini bisa saja bertujuan meningkatkan rezeki kedua orangtuanya, agar Ia juga ikut meningkat pasokan uang jajannya.

Selama beberapa hari sekolah, Adara tidak bertemu dengan Aezar. Ini sudah hari ke empat. Tidak ada tanda bahwa Ia harus bekerja.

Tapi ntah kenapa, kemarin malam Ia mendapat notifikasi transferan uang dari Aezar.

Ia merasa tidak bekerja apa-apa, dan mendapat uang secara cuma-cuma?

Wah, apakah dunia novel memang semenyenangkan ini?

Adara juga baru mengetahui kalau Ia memiliki sahabat karib. Naya namanya, tidak disinggung selama Ia masuk ke dalam novel karena Naya sedang pergi liburan bersama kedua orangtuanya.

"Ra, lo putus, ya, sama Aezar?" Tanya Naya.

Saat ini mereka sedang berada di dalam kelas. Posisinya kepala Adara sedang menelungkup di atas meja dengan mata terpejam.

"Nggak tahu, gue udah minta putus, sih." Pelan sekali Adara mengucapkannya. Malas mengeluarkan tenaga besar.

Naya menggerutu sembari menatap ponselnya. "Ih si anjir, sumpah ya, kenapa lo keras kepala banget pengin putus, sih? Padahal Aezar itu keren, ganteng, banyak duit, bucin banget lagi sama lo."

Tangan Adara terangkat, seolah sedang menghempaskan angin, Ia berucap. "Dah, buat lo sana."

Adara tidak peduli. Aezar sangat mesum dan tidak punya rasa kemanusiaan, juga laki-laki itu sangat aneh.

Naya mencibir, "bisa mati duluan gue."

Selain Aezar, Akhtar dan juga Vania tidak terlihat dimana-mana. Biasanya Vania sebagai pemeran utama wanita pastinya akan muncul dengan aura yang memberi tahu dunia kalau di cerita ini, Ia adalah pemeran utamanya.

Akhtar biasanya juga akan muncul dan mencari masalah dengannya.

Ntah kenapa, selama empat hari ini dunia Adara terasa tenang. Tidak ada yang mengganggunya sama sekali. Ini mencurigakan, sangat mencurigakan.

Atau ini adalah hadiah untuk pertama kalinya Ia masuk sekolah? Huh, semoga hari-hari selanjutnya juga tenang seperti sekarang.

Tubuh Adara yang sedari tadi bermalas-malasan segera menegak, "lo tahu Vania di mana?" Tanya Adara cepat.

Naya itu social butterfly. Temannya ada dimana-mana. Naya pasti berteman dengan lambe sekolah yang punya gosip dan informasi banyak soal pemeran utama.

Naya yang sedang menatap ponselnya fokus langsung tersentak, Naya mengangkat bahu.

"Nggak tahu, gue nggak dapet kabar. Vania kayak hilang aja gitu selama empat hari ini. Akhtar juga. Cowok lo apalagi. Vania yang nggak pernah izin sekolah aja selama ini sekarang malah nggak masuk selama empat hari."

Become An Antagonist? [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang