Jam sudah menunjukkan pukul 23.45. Dan Athalla masih sibuk dengan kegiatannya di laboratorium yang dimiliki ayahnya di negara ini.
Jangan tanya bagaimana bisa Athalla keluar dari lingkungan VHS, karena jawabannya sudah tentu cabut dengan cara memanjat pagar belakang gedung aula.
Drrtt!
Dering ponselnya menghentikan aktivitasnya sementara. Ia berdecak kesal karena fokusnya terbagi. Lantas ia meraih benda persegi panjang itu dan membaca nama yang tertera.
The Strategist is calling...
"ATHA!!"
Spontan Athalla menjauhkan ponsel dari telinganya. Baru kali ini ia mendengar Justin berkicau dengan suara keras. Atha berdehem menanggapi Justin seraya berjalan melepas jas lab-nya.
"Lo dimana?"
"Labor, dekat Gang Miroh, dua kilometer ke Tenggara dari sekolah" jelasnya rinci.
"Oke! Gue sama yang lain kesana sekarang. Lo sharelock!"
Tanpa sepatah katapun Athalla memutus sambungan dan mengirim lokasinya pada Justin. Dengan gerakan cepat ia kembali memakai sarung tangannya yang sempat ia lepas ketika menelfon dan meraih jas lab-nya.
Sementara kelima anggota Bellerophon sudah berkumpul dengan pakaian serba hitam di samping asrama putri.
Mereka saling pandang lalu mengangguk bersamaan. Kemudian mulai berjalan mengendap-endap menuju area belakang gedung aula.
Memanjat pagar setinggi dua setengah meter itu kemudian berlari menjauh.
"Kita berangkatnya pake apa?" tanya Zee ditengah larinya.
"Mobil gue ada dekat sini. Ikuti gue!" titah Ellara kemudian berlari sedikit lebih cepat dan diikuti yang lain.
Begitu mereka semua masuk, mobil mahal asal Prancis itu melaju kencang membelah jalan raya, Ellara benar-benar mengendarai mobilnya bak pembalap profesional.
"ELL! KITA DIIKUTIN!" teriak Zee panik seraya melirik lewat kaca belakang mobil Ellara.
"Siapa?" tanya Ellara tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan, justru ia semakin menancap gas.
"Gue gak tahu, satu mobil hitam dan lima motor. Mereka gak pake plat, dan--"
Zee membulatkan matanya kaget setelah melihat apa yang terjadi dibelakang sana.
"--Holy shit!" umpatnya kesal.
"Mereka masing-masing bawa pistol" ujar Herin memperjelas.
Dor!
Ella membanting stir ke kiri hingga tembakan itu tidak mengenai mereka.
"Kita gak bisa langsung ke labor. Sebisa mungkin kita harus sembunyiin ruangan itu dari mereka" ujarnya."Pergi ke arah berlawanan" titah Justin langsung disetujui oleh Ella.
Lima menit mereka hanya kejar-kejaran gak tentu arah dengan tiga kali tembakan meleset karena Ella berhasil menghindarinya.
Hingga tiba di jalanan sepi, akhirnya mobil mereka berhenti mendadak sebab Ella menginjak rem tanpa aba-aba. Praktis mengundang umpatan cantik dari teman-temannya.
"Sinting lo, Ell!"
"What are you doing?!"
"Sial! Kasih aba-aba kek!"
"Shut up, guys!" titah Ellara jengah.
"Kalian gak liat mereka ngepung kita?!""Ya terus gimana dong?! Mereka bawa senjata!" keluh Herin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLEROPHON
Mystery / Thriller"Surat peringatan? Kenapa cuma gue dan Zen yang gak dapat?" "Apa motif mereka ngirim surat ini?" "Gue rasa ini ada hubungannya sama kasus Shania." "Shania Zoe Araneils maksud lo? Gak mungkin lah, kasusnya 'kan udah beres. Dia bunuh diri, kan?" "Lo p...