"Oke, Class!! Today kita akan bahas materi mengenai Termodinamika"
Suara Miss Livy menggelegar hingga penjuru ruangan. Guru muda berparas menawan itu baru saja memulai pelajaran hari ini.
"Sebelum saya menjelaskan, ada yang bisa menerangkan apa itu Termodinamika secara bahasa?"
Steven dengan sigap mengangkat tangannya, namun sayang Jenny lebih dulu beberapa detik. Reflek lelaki itu berdecak kesal seraya menurunkan kembali tangannya.
"Baik, Jenny silahkan" ujar Miss Livy.
Jenny tersenyum manis.
"termodinamika berasal dari 2 kata bahasa Yunani yaitu 'Thermos' yang berarti 'panas' dan 'dynamic' yang berarti 'perubahan'" jelas gadis itu kemudian tersenyum puas."Bagaimana menurutmu, Liora?" tanya Miss Livy pada gadis berkuncir kuda yang duduk persis ditengah ruangan.
Cukup jelas, tentu saja guru itu meminta pendapat Liora, sebab gadis itu menempati posisi juara umum selama dua semester berturut-turut di kelas 10.
Liora Smith, gadis cerdas yang misterius.
Ia mengangguk pelan seraya tersenyum tipis. "Benar, Miss" jawabnya tenang. Tak sengaja netranya bertemu dengan Athalla, ia melebarkan senyumnya namun tak dibalas oleh cowok Inggris itu.
"Oke, Steven" panggil Miss Livy. "Coba kamu jelaskan apa itu Termodinamika berdasarkan jawaban yang sudah dikemukakan oleh Jenny" titah guru itu.
Steven berdehem sejenak.
"As Jenny said, dengan kata Thermos, ingat aja Thermos yang biasa digunakan oleh masyarakat, fungsinya untuk apa? Yes, untuk menyimpan air panas dan mempertahankan suhunya""So guys, kita bisa ingat Thermos artinya panas. Dan Dynamic atau dinamis artinya perubahan. Kalian ingat listrik dinamis? Yes, listrik yang dapat dipindahkan atau dialirkan"
Steven mengambil napas sejenak.
"Jadi jika digabung, Termodinamika berhubungan erat dengan perubahan atau pergerakan energi panas""Konsep ilmu Termodinamika itu adalah usaha untuk kalor menjadi energi, termasuk proses aliran dan perpindahan energi tersebut"
Steven tersenyum simpul.
"Singkatnya, termodinamika mempelajari tentang panas dan temperatur, termasuk hubungan keduanya pada energi dan gerak"Miss Livy tersenyum senang. Mengajar di jelas ini sangat menyenangkan sekali. "Correct, Steven"
"Selanjutnya coba kalian buka buku paket halaman 312 dan kerjakan soal nomor 1-10. Miss beri waktu selama sepuluh menit dan harus dikumpul saat itu juga. Jika terlambat... Minus!" ujar guru itu lembut namun terkesan intimidatif.
"Miss tinggal, sepuluh menit lagi saya akan cek kembali!" ucapnya kemudian melangkah keluar kelas.
Detik berikutnya semua murid di kelas itu membuka bukunya dan mulai megerjakannya dengan tenang namun cepat, tak terkecuali Ellara, Zen, Herin dan Justin.
Athalla? Cowok itu tidur di pojok ruangan sejak Miss Livy memasuki ruangan kelas. Sudah tiga kali guru muda itu menegurnya, namun sama sekali tidak diindahkan. Setelah ini dipastikan ia masuk ke dalam blacklist guru itu.
Justin dan Zen yang berada disamping cowok itu pun menggoyangkan mejanya. "Heh, Tha! Bangun anjir! Miss Livy ngasih tugas. Kalau telat ngumpulin nanti lo minus!"
Justin menghela napas setelah ia berbicara cukup keras namun putra Profesor Darren ini masih enggan mendengarkannya.
Zen berdehem pelan, matanya beralih menatap Ellara yang fokus dengan tugasnya. "Ell!" panggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLEROPHON
Детектив / Триллер"Surat peringatan? Kenapa cuma gue dan Zen yang gak dapat?" "Apa motif mereka ngirim surat ini?" "Gue rasa ini ada hubungannya sama kasus Shania." "Shania Zoe Araneils maksud lo? Gak mungkin lah, kasusnya 'kan udah beres. Dia bunuh diri, kan?" "Lo p...