10. Cafe Starway, Jalan Reborn

18 6 29
                                    

Masih di hari yang sama, Sabtu yang cukup tenang sebab banyak murid yang pulang ke rumah masing-masing sebelum memulai kembali pelajaran hari Senin.

Justin yang baru selesai menyiksa sepasang kaum Adam-Hawa di laboratorium terbengkalai pun kini berjalan santai sembari bersiul di sepanjang lorong.

Begitu melewati ruang wakil kesiswaan VHS, indra pendengarannya menangkap suara yang sangat ia kenal.

"Saya merasa sangat terhormat dengan kedatangan anda, tuan dan nyonya. Apakah ada hal penting yang perlu kita bahas?"

"Ah tidak begitu penting, Miss Jessica. Hanya saja kami ingin melihat-lihat sekolah yang katanya terbaik di Roesland dan menjadi tempat putra-putri kami menuntut ilmu"

Justin mengernyitkan dahinya.
"Daddy? Sejak kapan mereka datang?" gumamnya.

"Baik, tentu saja, Tuan Michael. Akan saya temani"

Begitu mendengar para orang tua di dalam akan segera keluar untuk berjalan-jalan, Justin bergegas mengambil langkah besar menuju UKS, tempat teman-temannya berkumpul sebab Zen katanya akan mengobati luka Zee disana.

Brak!

Kelima temannya terlonjak kaget begitu pintu UKS terbuka kasar dan menimbulkan bunyi yang cukup keras, Justin pelakunya.

"Selow bro! Kalau rusak lo yang ganti" sinis Herin yang sedang mabar Ludo dengan Athalla dan Ellara.

"Ck! Gak bakal rusak, elah!" Justin merotasikan bola matanya malas.

"Lo ngapain datang-datang langsung bikin ulah?" interogasi Zen dengan nada datar yang cukup menyindir.

Pemuda Kanada itu mengambil posisi di samping Herin sebelum akhirnya bercerita santai. "Kalau gue bilang, orang tua kita ada disini sekarang, kalian percaya gak?"

Athalla hendak menjawab, namun Zee lebih dulu. "Ya nggak lah!" ceplosnya enteng membuat Justin mendengus kesal sementara yang lainnya terkekeh pelan.

"Orang tua kita disini" ujar Justin sekali lagi, kali ini dengan nada yang serius.

"Di ruangan Miss Jessica" jelasnya lagi.

Keheningan menyelimuti ruangan itu, mengambil alih atmosfer dan entah apa yang dipikirkan keenam manusia itu saat ini.

Diam-diam Zee melirik kearah sang kembaran. Ada sesuatu dalam sorot retinanya, ada sesuatu aneh yang memenuhi rongga hatinya.

Something bad...

Dan Zen hanya menggenggam tangan adiknya itu, menyalurkan kehangatan yang mungkin tidak Zee temui di sudut bumi manapun.

Bibir pemuda Italia itu bergerak pelan. Berbisik...

"It's okay. Everything will be fine"

🌷

Daddy
|Cafe Starway, Jalan Reborn.
|Daddy tunggu, bawa teman-teman kamu.

Justin mengantongi ponselnya begitu membaca pesan dari sang ayah. Ia menatap teman-temannya satu per satu kemudian menghela napas.

"Orang tua kita nyuruh ngumpul di Cafe Starway" jelas Justin menyampaikan amanat.

Zen dan Athalla mengangguk.
"Oke"

"Jamkanman! Gue lagi nonton suami gue yang ke sepuluh, Baek Hyunwoo" jelas Herin masih dengan posisi antengnya, tiduran di ranjang UKS.

BELLEROPHONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang