Chapter 1: Penetapan

363 31 1
                                    

Kereta yang melintas perlahan berhenti. Kerumunan perlahan memudar ketika pintu kereta terbuka, menunjukan Kaela dan Zeta yang perlahan menetapkan kakinya keluar dari kereta.

Zeta: "Bukannya kita setuju untuk jangan mengambil transportasi umum?!" Ujar Zeta kesal kepada Kaela sambil berjalan.

Kaela: "Jalur tercepat kan lewat sini. Atau, kamu ga tau?"

Zeta: "H-hah?! Omong kosong, aku tau kok...!" Tentu saja Zeta berbohong, dia tidak mau terlibat bodoh di depan Kouhai nya.

Kaela terkekeh. Dia tahu betul setiap kebohongan yang keluar dari mulut Zeta, tetapi hanya diam. Mereka berdua mulai mengobrol sambil berjalan,

Zeta: "Ehem... Jadi,"

Zeta: "Kita harus menemukan lokasi pusat kota ini dan mencari tempat tinggal yang tidak jauh dari situ..." Lanjutnya sambil mengotak-atik jam tangan miliknya.

Kaela hanya mengangguk, mereka berdua berjalan keluar stasiun dan menemukan langit sudah hitam pekat. Perjalanan mereka memang memakan waktu lama, tapi apakah selama ini?

Zeta harus melihat kiri kanan beberapa kali, sebelum akhirnya menyeret Kaela ke trotoar di sebrang sambil mengotak-atik jam nya sekali lagi.

Kali ini sebuah hologram peta muncul,

Kaela: "Apa ga masalah? Kalo dilihat orang gimana?"

Zeta: "Fufufu... Amatir." Gumam Zeta dengan nada mengejek.

Zeta: "Tentu saja, tidak akan ada yang bisa melihat hologram ini kecuali agent-agent! Kita kan memakai kacamata khusus." Wajahnya naik, tangan kiri nya diletakkan melingkari pinggulnya, dia merasa menang.

Kaela: "Oh, begitu..."

Zeta agak kecewa karna tanggapan Kaela yang kurang memuaskan.

Zeta: "Kembali ke topik,"

Dia menggeser panel hologram yang tertera tepat di depan mereka, di situ tampak beberapa titik hijau di berbagai tempat.

Zeta: "Ini opsi-opsi apartemen yang dekat dengan pusat kota." Zeta menoleh ke Kaela,

Zeta: "Ada masukan?"

Kaela: "Hm..." Dia berfikir sejenak, sebelum menundukan kepalanya agar bisa melihat peta tersebut lebih jelas.

Wajah Kaela tepat di samping Zeta, entah kenapa jantung nya terasa berdebar.

Kaela: "Menurutku kita pilih yang ini aja." Dia menunjuk ke salah satu titik hijau di peta tersebut.

Zeta melihat opsi yang dia pilih, zooming layar hologram tersebut hingga memperlihatkan kondisi dan suasana apartemen yang Kaela pilih.

Apartemen itu berada di antara sebuah gang, agak sempit. Saat malam, tampak gelap dan menyeramkan. Suasana nya tampak hening, senyap, sunyi, hampir tidak ada suara kecuali jangkrik.

Apartemen-tidak, itu lebih tampak seperti rumah. Tingkat dua, dan di kelilingi beberapa rumah lain. Pencahayaan di luar hanya sebatas lampu jalanan yang redup dan kunang-kunang yang berterbangan di sekitarnya.

Zeta menoleh ke Kaela dengan ekspresi aneh, mempertanyakan, apakah dia serius?

Kaela: "Kenapa?"

Zeta: "Kenapa? Kamu tanya kenapa? Hah?!-"

Kaela: "Woah, woah. Sebelum kamu mulai ngoceh lagi, biar aku jelasin dulu kenapa tempat ini cocok."

Zeta agak tersinggung dengan perkataan Kaela barusan, tetapi dia mengangguk. Alisnya naik sebelah, tangannya dilipat dengan ekspresi bertanya-tanya.

On A Mission [TAMAT] || TaEla ( Zeta x Kaela )  || - HOLOLIVE ID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang