Chapter 8: Kita Ini Apa?

333 32 22
                                    

Zeta mendapati dirinya berfikir keras. Dirinya duduk di sofa ruang tamu rumahnya, kakinya dilipat dan matanya dipejamkan.

Dia masih heran, sepertinya agent profesional bisa mengatasi satu buronan kecil. Tapi akhir-akhir ini performanya turun drastis... Mengapa?

Zeta: "Agh... Aku tidak tau!!!" Dia bingung.

Zeta: "Terlebih lagi..." Zeta perlahan membuka matanya, itu membuat pipinya sedikit memerah.

Zeta: "KENAPA KAMU DEKET BANGET!?" Teriak Zeta kepada Kaela.

Itu benar, selama Zeta berfikir keras Kaela merangkul tangannya ke Zeta dan mendekatkan dirinya.

Kaela: "Hm? Memangnya gaboleh?"

Zeta: "Kenapa kamu tiba-tiba begini sih..." Zeta menghela nafasnya dan mencoba untuk mengendalikan diri.

Zeta belum pernah merasakan romansa, case nya hampir sama dengan Anya. Tapi yah, Zeta sudah pernah ditembak beberapa agent ataupun orang lain. Tapi semuanya ditolak.

Dia memprioritaskan pekerjaan sebagai agent. Lagipula dia tidak mengerti apa gunanya beromansa. Selain bergandeng tangan, makan bersama, berpelukan, dan...

Zeta: "T-tunggu... Aku sudah melakukan itu semua dengan Kaela!!!"

Ah, there she goes. Kepalanya seakan-akan terbakar, wajahnya memerah seperti tomat. Kamu hampir bisa melihat asap terbang keluar dari kepalanya!

Tak lama kemudian, muncul sebuah notifikasi melalui hologram mereka.

- Side Mission complete! -
Senjata anda telah dimodifikasi.

Zeta: "Ah, reward nya sudah datang..."

Kaela: "Aku juga dapat."

Nampaknya hadiah dari misi membantu Reine dan Kobo sudah diberikan. Zeta merasa lebih baik karna setidaknya dia melakukan sesuatu untuk menaikkan statistik nya.

Kaela di sisi lain tidak peduli sama sekali. Apakah dia menganggap ini sebuah misi? Tidak, bagi Kaela asalkan dia berada disamping Zeta dia akan menjalankan semuanya dengan biasa.

Zeta: "Oh, uhm... Apa kamu mau mengetes modifikasinya di arena nanti?" Tanya Zeta malu-malu.

Kaela: "... Boleh." Kaela memasang sebuah smirk.

Zeta: "B-bukannya aku peduli atau apa ya! Aku cuma mau ngetes senjataku doang... Jangan GR!!"

Kaela: "Ya, ya, terserah." Dia bangun dari duduknya dan menuju dapur.

Zeta masih duduk di sofa, menghela nafas dalam kemudian memeluk dadanya.

Zeta: "Kenapa dia membuatku berdebar-debar..."

Zeta bingung. Baru kali ini dia merasakan sesuatu mengganggu pikirannya, entah dia yang salah atau Kaela benar-benar menaklukannya.

Selain itu jika memang benar ini adalah perasaan... Itu, apa yang dia lihat pada Kaela? Memang benar dia memiliki paras yang cantik, sisi maskulinnya itu menakjubkan.

Tapi itu tidak menjelaskan kenapa setiap kali mereka berdekatan, denyut hatinya berdebar-debar semakin kencang. Zeta juga tidak bisa menyangkal fakta Kaela menyukainya, mengingat kejadian sebelumnya...
*kejadian di "Chapter 2: Tak Terduga"

On A Mission [TAMAT] || TaEla ( Zeta x Kaela )  || - HOLOLIVE ID Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang