39

560 36 14
                                    

Dulu aku membayangkan bahwa semuanya akan menjadi baik, karena cinta. Seseorang akan melakukan segalanya untukku bahkan mengorbankan nyawanya. Sekarang aku tidak mempercayai cinta. Aku hanya percaya bahwa hubungan dibangun oleh simbiosis mutualisme. Masing-masing pihak merasa mendapatkan keuntungan, jadi mereka berkomitmen untuk bersama.

Mudah bagiku hidup dengan pemikiran tersebut. Aku tidak perlu repot-repot memikirkan bahwa seseorang seharusnya bertanggungjawab terhadapku. Kami hanya perlu melakukan urusan masing-masing. Begitulah caraku hidup bersama Kaigan sekarang.

"Katherine meneleponmu."

Kaigan menoleh. "Apa katanya?"

"Aku tidak tahu."

"Kau cemburu, Joana?"

"Tidak ada gunanya bagiku untuk cemburu."

Aku mengepak barang-barang keperluan bayi ke dalam lemari. Kami hanya perlu membeli box bayi besok sore dan segala persiapan telah sempurna.

Di usia kandunganku yang keempat, aku semakin cemas. Bagaimana rasanya melahirkan? Aku dengar itu menyakitkan. Jika tidak beruntung aku akan perlu dioperasi. Namun Nyonya Wilson bilang aku tidak perlu memikirkannya, karena itu akan berlalu.

Kami bersama, tapi aku dan Kaigan baru akan menikah besok. Hanya pesta kecil yang dihadiri keluarga dan teman Kaigan. Aku paham bahwa dia tetap ingi terlihat single, jadi kubiarkan saja Kaigan mengatur pesta tersebut.

James mencemaskanku sepanjang hari. Dia mengirim pesan dan terkadang menelepon. Bertanya apakah Kaigan memperlakukanku dengan baik ataukah aku membutuhkannya.

"Katherine mengundangku ke pesta. Ya, semacam reuni. Bagaimana pendapatmu, Joanna?"

"Pergi saja jika kau mau.  Begitukan cara mainnya."

"Jangan membuatku seperti pasangan yang kejam, Sayang."

"Kau memang begitu." Aku menunjukkan padanya pakaian berwarna hitam. "Mengapa kau memilih warna semacam ini?"

"Laki-laki bagus memakai warna hitam."

"Siapa yang bilang bayi ini laki-laki?" Aku menghardiknya.

"Kau menjadi lebih tangguh dan tidak banyak menangis. Aku pikir itu pasti bayi laki-laki yang kuat. Lagipula mengapa kau tidak ingin tahu mereka laki-laki atau perempuan?"

"Aku akan membiarkannya seperti kejutan. Bukankah itu menarik?"

"Tidak."

"Kapan kau mengecek mereka lagi?" Kaigan menyentuh perutku. Sekarang besarnya sudah cukup membuatku sulit bergerak. Tidur pun menjadi sulit bagiku. Namun merasakan tendangan mereka di dalam sana membuat perasaanku menghangat. Aku pasti akan membesarkan mereka dengan baik. Aku tidak akan menjadi seperti Mom atau Dad. Aku hanya merasa sedih, karena anak ini mungkin tidak akan mendapatkan perlakuan yang serupa dari Kaigan. Dia tidak terlalu peduli. Dia hanya bertanya seadanya.

"Minggu depan. Kenapa, kau akan pergi ke pesta Kathrine? Itu tidak masalah. Aku bisa pergi seperti sendiri seperti biasa."

"Aku harus menghasilkan lebih banyak uang."

"Apa maksudnya itu?"

"Aku tidak bisa pergi ke pesta Kathrine."

"Kau, kan, bandar narkoba. Mengapa kau tidak bisa memiliki banyak uang dan bersenang-senang?"

"Aku kehilangan banyak properti akhir-akhir ini."

"Itu karena kau terlalu dermawan pada jalang-jalang di bar."

"Aku memberikannya pada Axe agar dia mengelola sisanya. Dia tidak mau, jadi Axe mengalihkannya pada Thomas. Itu hanya sementara."

"Sekarang kalian melempar-lempar usaha tersebut. Bukankah dulu kalian menyukainya?"

Desire |18+ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang