34. KENZI & AZEL

23 7 1
                                    

~HAPPY READING~
SEMOGA SUKA 💗

"Lutut lo masih sakit?" tanya Kenzi yang tengah pokus menyetir

"Masih"

Kenzi menoleh kearah Azel. "Kita ke rumah sakit aja, ya"

Azel menggeleng cepat menurutnya itu terlalu berlebihan. "Gak usah, Ken"

"Tapi itu lumayan besar loh lukanya"

"Bisa diobati di rumah"

Kenzi menghela nafasnya. "Yaudah deh"

"Terus ini headband lo, gimana?" tanya Azel. Cewek itu menatap Kenzi

"Gak papa, dirumah juga masih ada" jawab  Kenzi

Azel mengangguk sembari tersenyum lalu mengedarkan pandangannya kearah luar. Setelah menempuh waktu sekitar 25 menit akhirnya mobil hitam Kenzi berhenti di depan gerbang rumah Azel. Cowok itu turun dari dalam mobil kemudian membukakan pintu mobil Azel.

"Gue gendong, ya?"

"Gak mau"

"Kenapa? Emang lo bisa jalan?" tanya Kenzi

Azel terdiam sejenak. "Bantuin gue jalan aja, gak perlu digendong"

Kenzi mengangguk pelan. "Yaudah ayo"

Azel melangkah perlahan sembari dibantu oleh Kenzi.

"Tadi gue suruh tunggu di parkiran gak mau, ngeyel banget dibilang" omel Kenzi pada Azel

Azel yang mendengar itu memutar bola matanya malas. "Mana tau bakal ke gini"

Sementara Rani yang baru saja keluar dari dalam rumah melihat putrinya tengah di bopong itu membulatkan keduanya matanya.

"Loh, kamu kenapa nak?" tanya Rani khawatir

"Eh mamah"

"Kamu kenapa sayang? Kok di bopong gini, kamu pingsan?"

Azel menyalimi tangan ibunya itu dan diikuti oleh Kenzi.

"Emm.. Itu, A-aku jatuh, Ma" jawab Azel bohong.

"Ya ampun kok bisa, kamu pasti lari-larian nih"

"Nggak kok, Ma"

Rani menggeleng pelan. "Yaudah yuk masuk, yuk"

Ketiga berjalan masuk kedalam rumah, Kenzi membawa Azel agar duduk di sofa ruang tamu sedangkan Rani pergi kedapur untuk menyiapkan minuman.

"Duduk dulu, Ken"

Kenzi mengangguk lalu duduk di sebelah Azel. "Kotak P3K nya mana? Biar gue obatin"

"Tuh" tunjuk Azel pada kolong meja yang ada di depan keduanya.

Kenzi mengambil kotak P3K itu lalu mengobati luka di lutut kekasihnya.

"Makanya, kalo dibilangin itu nurut" omel Kenzi sembari pokus mengobati lutut Azel.

"Berisik" kata Azel. Cewek itu menutup kedua telinganya

"Tadi lo gak di apa-apain kan sama mereka?" tanya Kenzi

Azel menggeleng. "Nggak."

"Gak dipukul atau apa gitu?"

"Nggak, Ken. Udah deh ya, gak usah banyak tanya, diem!"

"Gue cuma khawatir lo di apa-apain sama mereka" ujar Kenzi. Cowok itu menatap Azel

"Ya ampun, nggak Atharva. Lo liat kan gue gak papa?"

I'm Sure You Will Be Mine [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang