28. BELI PEMBALUT

56 10 1
                                    

"Berbicara dengan gadis cantik sepertimu adalah bagian terbaik dari hariku"

-Kenzi-

Setelah guru mengumumkan bahwa pelajaran kedua jam kos, semua murid bubar dari kelas. Ada yang pergi ke kantin, ke taman dan ada juga yang memilih untuk tetap diam di kelas, seperti Azel dan Shena.

Sama halnya dengan dua cewe itu, Kenzi dan ketiga sahabatnya juga berada didalam kelas. Biasanya mereka akan berlatih basket jika jamkos seperti ini tetapi entah kenapa hari ini mereka sangat malas untuk melakukannya. Di dalam kelas, tidak hanya mereka, tetapi juga ada beberapa murid lain.

Sedari tadi Azel terus meringis pelan karna perutnya yang kram, cewek itu baru ingat kalo hari ini tanggal 24 dan itu tandanya jadwal dia datang bulan.

"Masih sakit gak?" tanya Shena

Azel mengangguk pelan. "Masih, perasaan tadi pagi nggak sakit deh"

"Baru sekarang mungkin," ucap Shena. "Lo mau gue beliin air minum? Atau apa gitu?"

"Gak usah. Mending lo diem, gue lagi males ngomong" ucap Azel. Cewek itu meremas perutnya kuat.

Shena yang melihat itu bingung harus berbuat apa. Ia hanya mengipas-ngipasi sahabatnya dengan buku saja.

Sedangkan Kenzi dan ketiga sahabatnya itu tengah bercerita dan bernyanyi bersama di meja barisan ketiga di sebelah kanan meja milik Azel.

"Emangnya lo gak curiga atau apa gitu?" tanya Zidan pada Rival.

Ya, Rival saat ini tengah bercerita tentang kejadian ketika dirinya dicopet saat mengantarkan ibunya kepasar beberapa waktu lalu.

"Sebenernya gue tuh udah keliatan, kalo dia itu boong, keliatan banget dari matanya tu-"

"DARI MATAMU! MATAMU! KUMULAI! JATUH CINTA!"

"Gue cerita, anjir." Rival melemparkan penghapus kearah Arkan dan berhasil mengenai mulut cowok itu.

"Ahk, sakit bego!" ringis Arkan.

Kenzi dan Zidan yang melihat itu tertawa terbahak-bahak. "Rasain lo. "

"Diem lo" ketus Arkan pada Zidan.

"Terus apa, Val" tanya Kenzi.

"Gak tau, males." Rival memejamkan matanya.

"Dih, anjir baperan" cibir Arkan.

"Udahlah, mending tebak teka-teki gue, " ucap Zidan.

"Kue, kue apa yang bikin sakit hati? " lanjutnya.

"Kue palsu? "

"Salah."

"Terus apa dong? "

"Kue lungo pas aku, DOLAN JEBUL! KETEMU KOE NENG DALAN!. " Arkan dan Kenzi bernyanyi dengan suara keras sembari memukul-mukul meja kelas.

"ASEK! YEAHH!. " sahut Zidan memukul-mukul bola basket yang ia pegang.

"KOE KENANGAN GENDAAN!! "

Rival menatap malas kearah mereka bertiga. "Stress, yang kesekian kalinya. "

Sedangkan Azel yang mendengar itu mengangkat kepalanya dan menatap ketiga cowok itu. "WOY!! BISA DIEM GAK, SIH?"

Kenzi, Arkan dan Zidan yang mendengar itu sontak langsung terdiam, mereka menatap Azel heran.

"Kenapa sih? Sensi amat?" tanya Zidan.

Azel menghela nafasnya. "Udahlah, lo semua mending diem aja"

Setelah mengatakan itu, Azel kembali membenamkan kepalanya diatas meja, Shena mengusap lembut punggung cewek itu.

I'm Sure You Will Be Mine [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang