41. BASKET+DISKUSI

24 1 0
                                    

HII GUYS! BALIK LAGI! 🫂🥳

ADA GAK SIH YANG NUNGGUIN CERITA INI? WKWK.. NJIR BERHARAP BANGET 😭😂

SPESIAL PART PANJANG!!!!

JADI SEBAGAI BAYARANNYA, VOTE DAN KOMEN!! 😠 WKWK.. CANDA GUYS!

TAP BINTANG GUYS, BIAR TAMBAH SEMANGAT BUAT UP LAGI!!

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA!!

***

Setelah pertemuan di restoran itu, Azel san Kenzi sudah mulai akrab dengan kedua orang tua mereka Masing-masing. Dan juga Azel, cewek itu kini sudah mulai luluh dan mulai mencintai Kenzi. Melihat perhatian dan ketulusan cowok itu, membuat sifat gengsinya memudar.

Dan hari ini, di lapangan sekolah basket SMA TARUNA BAKTI. Ada dua tim pemain basket yang tengah melakukan pemanasan, yang tidak salah lagi itu adalah tim Kenzi dan Chandra. Mereka sepakat untuk mengulangi pertandingan yang lalu, yang dimana tim Kenzi kalah karna kecurangan tim Chandra.

Kenzi dengan ciri khasnya memakai seragam basket merah itu pun tengah berdiri di pojok lapangan, memberikan beberapa nasihat pada timnya.

"Pokoknya kali ini kita gak boleh lengah, kalau mereka curang lagi, kita gak boleh diem aja. Sekali-kali lawan atau apa kek." ujar Zidan yang tengah mengikat tali sepatunya.

Arkan yang tengah berjongkok itu mengangguk, ekspresi cowok itu kini berbeda dari biasanya. "Bener, kita udah sering kalah karna kecurangan mereka"

"Kita gak kalah dalam melawan mereka, mereka hanya sekelompok bajingan yang menggunakan cara murahan untuk mendapatkan gelar kemenangan." kata Kenzi tajam, mata hitam cowok itu menatap tajam ke arah tim lawan yang tengah berdiskusi.

Rival dan yang lainnya yang mendengar itu pun sedikit merinding, mendengar suara serak dan penuh kebencian yang keluar dari mulut Kenzi.

Sahrul menelan ludah sebelum berbicara. "Ya, kita gak pernah kalah. Sebenarnya kita pemenang dalam melawan mereka"

"Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Sama seperti para sialan itu." Rival menimpal dengan suara nya yang kental karna emosi

"Sekarang wasitnya pak Anton, atau si botak itu?" tanya Yudi dengan nada tenang namun tegang

"Gue gak tau, kek nya si botak deh" Jawab Regi yang tengah bersandar di besi pembatasan

Kenzi menatap satu persatu temannya, dan menghela nafas berat lalu memakai headband merah nya. Mereka yang melihat itu mengerutkan keningnya heran. Dan Rival yang pertama bertanya.

"Lo kenapa, Ken?"

Kenzi menghela nafas, menundukkan pandangannya menatap tanah. "Gue jadi ketua kek gak guna banget. Harusnya gue lakuin sesuatu saat mereka curang, dan gue hanya diem saja dan nerima itu semua dengan mudah. Gue kek orang bodoh karna-"

"Kaga usah ngomong gitu, bangsat!" potong Zidan cepat. Suara cowok itu sedikit meninggi karna mendengar perkataan Kenzi.

"Lo gak usah nyalahin diri lo sendiri, ini bukan salah lo, Ken!"  lanjut Arkan

"Bener, kita semua tau kenapa lo cuma diem dan nerima semuanya," sahut Sahrul. Cowok itu menepuk pundak Kenzi dan melanjutkan perkataannya. "Itu karna lo ngelindungi nama baik kita, gue tau"

Kenzi hanya diam saja mendengar perkataan temannya, kini wajah mereka serius dari sebelumnya. Mereka menghela nafas, lalu Arkan berbicara sembari meregangkan otot-otot nya.

"Udah, udah, sekarang fokus. Bentar lagi mulai, buat lo semua yang mau ketemu sama cewek atau pacar lo! Pergi sekarang sebelum mulai, gue ngusir" kata Arkan dengan humor dalam suaranya. Mencarikan suasana agar tidak terlalu tegang.

I'm Sure You Will Be Mine [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang