09. BERANTEM

61 18 2
                                    

Bel istirahat berbunyi 15 menit lalu, Kenzi dan ketiga sahabatnya kini sedang berjalan menuju kantin, sepanjang koridor sekolah mereka tak henti mendapatkan pujian dari beberapa siswa.

Namun mereka berempat tidak menghiraukan pujian itu, mereka fokus berjalan dengan wajah datar kecuali,Arkan dan Zidan. Kenzi menghentikan langkahnya ketika ia melihat Sasa yang baru saja keluar dari kelasnya.

"Kenapa, Ken?" tanya Arkan heran.

"Tuh." Kenzi menunjuk kearah depan.

"Sasa? Jangan sampe dia liat kita." icap Arkan.

"Ngumpet" titah Rival.

Keempat cowok itu masuk kedalam kelas XI IPS 1, Sontak kehadiran keempat cowok tampan itu disambut teriakkan histeris dari beberapa siswa yang ada disana.

Zidan menempelkan jari telunjuknya dibibir, mengisyaratkan mereka untuk diam. "Syutt!!, Diem kaga."

Bukannya diam, mereka makin mengeraskan suaranya.

"DIAM!!" bentak Kenzi yang langsung membuat mereka semua bungkam.

Kenzi, Rival, Arkan dan Zidan berjongkok ketika Sasa lewat tepat didepan kelas itu.

Sesaat setelah Sasa melewati kelas itu, mereka langsung bangkit dari jongkoknya dan mengintip keluar jendela untuk memastikan kalau cewek itu sudah pergi.

"Aman?" tanya Zidan.

Arkan mengangguk."Oke, Aman."

Mereka semua bernafas lega, bukannya tak mau bertemu dengan cewek itu,tapi mereka tak mau jika harus bergabung,berjalan dan berkumpul bareng Sasa.

Keempat cowok itu berjalan keluar kelas dengan gaya mereka yang khas.
Setelah beberapa menit berjalan, mereka akhirnya sampai di kantin dan langsung duduk di bangku kemudian memesan makanan mereka masing-masing.

Beberapa menit kemudian makanan yang mereka pesan tiba, tanpa menunggu lama,mereka langsung menyantap makanannya. Kenzi, Rival, Arkan dan Zidan mendongkak bersama setelah disapa oleh seseorang.

"Hay, Boleh duduk,gak?"

"Cari tempat lain,disini penuh" ucap Arkan menatap malas kearah Sasa.

"Ini masih muat, kok" kata Sasa.

"Mending Lo pergi deh,jangan rusak mood kita, Sa" Zidan menatap Sasa tak suka.

"Lo cari bangku lain, tuh disana kosong." tunjuk Arkan pada salah satu bangku yang kosong.

"Aku maunya disini, boleh kan?"

"Ga-" ucapan Arkan terhenti ketika tangannya ditepuk pelan oleh Rival.

Rival melirik kearah Sasa."Duduk"

Sasa mengangguk kemudian duduk disebelah Kenzi. "Aku duduk disini, ya."

Zidan memutar bola matanya malas."Dikolong meja ada deh, ganggu Lo."

Sasa tidak peduli,ia menoleh kearah Kenzi yang sibuk dengan makanan milik cowok itu.

"Ken?" panggil Sasa sembari memegang lengan cowok itu.

Kenzi menatap tajam kearah cewek itu,ia menepis kasar tangan Sasa yang ada di lengannya. "Do not touch!"

"Kenapa? Kamu gak suka?" tanya Sasa.

Kenzi tidak menjawab,cowok itu memakan kembali nasi goreng miliknya, ia mengepalkan kuat tangan kirinya mencoba untuk menyalurkan emosi.

"Ken, nanti pulang bareng aku ya, soalnya aku gak ada yang jemput."

"Dia bareng ceweknya" ucap Arkan menatap Sasa malas.

I'm Sure You Will Be Mine [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang