39. Ego Anisa

480 33 0
                                    


Haii maaf ya baru up zeyeng soalnya biasa sibuk Rl

||

|

|

Happy reading

Pukul 04.00 pagi Anisa meneteskan Air mata dan tengiang-ngiang kata kata Dika.

"Selesain masalah Lo, kalo Lo tetep diem Lo berarti lo pengecut"

Tiba-tiba Lulu sampai dan melihat Anisa secepat mungkin menghapus air matanya.

"Nisa udah jangan di pikirin" ucap Lulu yang langsung duduk di sebelahnya.

"Ga di pikirin gimana Lu?, gara-gara masalah ini kamu hampir nampar sahabat kita, aku pikir kita cuma kasih pelajaran aja, aku malu Lu masalah ini orang lain jadi bertanya-tanya kita ada apa kenapa jadi ribut" lirihnya dengan nada kecewa

"Tapi dia yang salah fitnah aku"

"Seharusnya kamu juga jangan sampai nampar Shaffi, ya dia salah tapi dia ga sepenuhnya salah"

Shaffiya datang melihat kedua sahabatnya "aku udah tau semuanya Nisa, aku kecewanya tau dari orang lain, kenapa sih Nisa kamu ga mau kasih tau kalau hadiah itu dari Akbar jadi seolah-olah aku yang jahat banget di sini, aku kalo tau ini dari Akbar pasti ku tolak, aku kira ini dari kamu Nisa, kenapa Nisa kamu ga bilang?"

"Maaf shaffi, aku ga tega soalnya kamu bahagia banget dapat hadiah itu"

"Buat apa bahagia tapi nyakitin sahabatnya sendiri"

"Udahlah Shaffi minimal buktiin kalo kamu itu ga mau Nerima kado itu, jangan omong kosong shaffiya, semua orang juga bisa kalo omong kosong doank" celetuk Lulu

"Ga shaffi udah terima aja, nanti Akbar kecewa"

"Aku lebih milih itu Nisa,"

Shaffiya langsung mengganti kerudungnya dan langsung beranjak untuk mulai mengaji rutinitas subuh.

Anisa melihat shaffi berlalu dan merasa bersalah atas kejadian ini.

"Apa nisa egois ya," melihat Lulu yang sedang bersiap-siap.

"Udah nisa jangan di pikirin mending sekarang niat puasa dan kita mulai ngaji."

Sementara Indria yang sedang asik menonton drakor dan senyum-senyum sendiri, Gus Daniel melihatnya.

"Ekhem Indria ayo sudah waktunya untuk kajian subuh"

"Oh iya Gus" dan reflek Indria malah memberikan hpnya pada Gus Daniel kemudian Salim pada suaminya untuk ngaji, Indria bergegas pergi.

"Eh" Gus Daniel melihat filmnya dan disana Adegan lelaki itu mengungkapkan perasaannya pada wanitanya dengan suasana Romantis
Dan hape Indria pun mati karna lowbet.

Gus Daniel merasa ingin mengungkapkan perasaanya pada Indria agar pernikahan ini sempurna.

Saat Indria melihat shaffi sendiri menunggunya merasa Aneh di tambah Shaffi wajahnya sedih.

"Shaffi maaf ya agak lama hihi abis nonton film" ucap Indria

"Ouh gapapa teh shaffi juga baru sampe" senyum tipis Shaffiya

"Anisa mana?" Tanya Indria sambil mata indria mencari

"Emm dia duluan teh sama Lulu"

"Ouhh tapi ga ada sesuatu kan?" Tanya Indria yang sedikit khawatir

"Ga ada kok teh" sambil berjalan menuju masjid.

Sesampainya di masjid Indria pun duduk di samping shaffiya dan Anisa, merasa aneh biasanya Anisa dan Shaffi pasti akan saling bicara sebelum mulai belajar.

Bismillah Gus Daniel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang