08. Cinta pertama anak perempuan

148 10 0
                                    

Assalamualaikum semuanya kembali sama aku hihiii 🤭

Absen dulu dari mana?

Sebelum baca minimal follow dulu wp aku.
Dan

📌 JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERBENTUK VOTE UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️🔪

Follow Instagram
@matcha_ivha
@zalfa_ghitsa

.
.
.
{Happy reading }

.
.
.
°°°°°°°°°°°

Ayah. Ayah adalah kepala keluarga. Peran ayah adalah mencari uang untuk menafkahi anak dan istri. Bukan hanya itu, peran seorang ayah juga peran yang paling penting untuk anak perempuannya.

Cinta pertama anak perempuan adalah seorang ayah, begitu berharga peran ayah dalam hidup anak perempuan. Hal itu telah di rasakan oleh seorang badgrils yang terkenal di bandung, dialah Alya Nurul Azizah.

Sejak kecil Alya selalu merasakan kehangatan keluarga. Terutama pada ayah, ia selalu mendapatkan kasih sayang, apa yang dia mau selalu di berikan oleh sang ayah. Dari kecil hingga menjadi dewasa Alya selalu bersama sang ayah, jika ada masalah mau seberat apapun masalahnya Alya akan lari ke ayah. Ia selalu mencurahkan semua isi hatinya pada sang ayah, entah suka maupun duka.

Suara deruman motor di sore hari yang memasuki  pekarangan rumah yang sederhana namun tidak terlalu. Turun dari motor seorang gadis yang membenarkan rambutnya. Gadis itu berjalan masuk kedalam rumah itu.

"Assalamualaikum ayah bunda." Salam gadis itu ia meletakkan sliping bag di atas meja ruang tamu, ia duduk di sofa untuk merilekskan tubuh yang penat akan seharian beraktivitas.

"Wa'alaikumsalam." Jawab salam seorang pria paruh baya dari arah dapur. Pria itu membawa sebuah satu gelas minum dan sebuah makanan. Pria itu berjalan kearah sofa untuk duduk di sofa.

"Capek ya?" Tanya pria paruh baya pada gadis itu.

Gadis itu mengangguk. "Iya yah Alya capek banget kuliah hari ini."

Pria paruh baya atau Fathir--ayah Alya ia mengambil duduk di sebelah sang anak dengan menaruh segelas minuman dan makanan tadi di meja.

"Sini atuh senderan ke ayah." Ucapnya.

Alya tersenyum ia menyenderkan kepalanya di bahu sang ayah. "Rasanya tenang bisa senderan sama ayah."

Fathir tersenyum tipis ia membenarkan posisi kepala sang anak menjadi ia memeluk sang anak. "putri kecil ayah yang geulis nya masyaallah ini, hari ini gimana? Ada apa? Mau berbagi cerita sama ayah?" Tanya Fathir dengan berbagai pertanyaan untuk bertanya bagaimana hari ini kepada sang anak.

"Hari ini rasanya capek.... Banget.... Tapi sekarang capeknya ilang karna bisa senderan sama ayah." Ucap Alya dengan semangat.

Fathir mengelus rambut sang anak. "Dek, sebentar." Fathir melepaskan pelukannya dan membiarkan sang anak untuk duduk seperti semula tanpa bersandar di dirinya.

Fathir berdiri, berjalan mengambil sesuatu.

Setelahnya Fathir kembali ke ruang tamu untuk menemui sang anak. Dengan tangan yang memegang buket bunga mawar putih dan sebuah bingkisan kecil.

Sampainya Fathir duduk.

"Ini dia buket bunga mawar putih untuk putri kecil ayah." Fathir menyerahkan buket bunga mawar putih itu.

ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang