09. pengajian

172 11 0
                                    

Assalamualaikum semuanya kembali sama aku hihiii 🤭

Buat kalian jangan males-males vote ya. Karna vote itu berharga buat aku. Anggap aja kaya timbal balik, aku kasih kalian baca gratis dan kalian kasih aku vote aja, vote juga gratis loh. Inget aku capek-capek nulis dan selalu buat nyempetin nulis buat kalian. Jadi kalian jangan lupa buat vote.

📌 JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERBENTUK VOTE UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️

Follow Instagram
@matcha_ivha

.
.
.

{Happy reading}
.
.
.

°°°°°°°°°

Hari ini adalah acara pengajian untuk besok melaksanakan acara yang paling di tunggu-tunggu oleh dua keluarga ini.

Kini seorang gadis yang sudah cantik dan rapi dengan abaya putih dan hijab senada. Gadis itu Alya, ia menatap dirinya di pantulan cermin..

"Geulis pisan aing teh." Kata Alya tak henti-henti menatap bayangan dirinya di pantulan cermin.

Tok tok

Suara ketukan pintu dari luar. Alya mendengar ketukan itu ia mengangkat kakinya untuk membukakan pintu.

Pintu terbuka menampakkan Fathir dan salsa dengan baju muslim yang sama dengan Alya.

"Assalamualaikum adek."

"Wa'alaikumsalam bunsay ayah sayang."

"Masyallah geulis pisan anak ayah sama bunda." Salsa memegang pipi sang anak.

Alya tersipu malu ia menggeplak ringan lengan salsa. Ia menutup mulutnya dengan tangan akan malu.

"Bisa ae." Alya yang makin malu dan salah tingkah ia berbalik badan dan tersenyum sendiri.

Salsa dan Fathir yang melihat sang anak salah tingkah keduanya dengan cepat membalik sang anak untuk menghadap kembali ke mereka.

"Salting?" Tanya Fathir.

Alya mengangguk malu-malu.

Fathir tersenyum ia menarik Alya dan salsa kedalam dekapan. "Masyallah anak ayah sama istri ayah semuanya geulis pisan."

"Sekarang adalah hamin 1 menuju hari H, yang di mana adek akan menikah dengan seseorang lelaki."

"Di hari itu semua tanggung jawab atas adek telah berpindah kepada Zaki, dengan begitu juga adek akan merubah status menjadi istri. Ayah sama bunda akan tetap sayang kepada adek. Sebenarnya ayah masih tidak rela melepaskan adek, tapi.... Ayah tau umur ayah enggak lama dan ayah membutuhkan seorang lelaki yang ingin menjaga, merawat kamu setelah ayah tiada nanti." Jelas Fathir yang mengundang air mata untuk Alya dan salsa.

Alya mengeratkan pelukannya kepada sang ayah. "Ayah.... Walaupun adek menikah itu hanyalah cinta terakhir bukan cinta pertama. Tidak ada seseorang yang bisa mengalahkan cinta pertama adek."

Salsa. Wanita itu hanya diam sambil menantikan buliran-buliran kristal yang jatuh begitu dari mata. Ia hanya mampu menangis tanpa mengucapkan sepatah katapun.

ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang