12. Tidak ingin bertemu

242 18 3
                                    

Assalamualaikum semuanya kembali sama aku hihiii 🤭

Sebelum baca follow Wattpad akuu🤗

Hei semuanya, misalkan aku tak kasih target vote kepiyen? Cuman 50 vote aja. Aku gak minta banyak. Di samakan aja.

📌MARI MELESTARIKAN BUDAYA UNTUK VOTE DI SETIAP BAB-NYA UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️
📌 JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERBENTUK VOTE UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️

FOLLOW INSTAGRAM
@matcha_ivha
.
.
.

{Pi reading }

.
.
.
°°°°°°°°°°°

Sebuah ruangan yang serba putih dan berbau obat-obatan khas atau rumah sakit. Banyak orang yang berjalan di koridor rumah sakit.

Di salah satu ruangan rumah sakit, tepatnya pada ruang UGD. Di dalam ruangan itu terdapat seorang gadis yang berbaring di branka dengan mata yang tertutup dan alat-alat yang menempel di tubuhnya. Di samping branka gadis itu ada seorang lelaki yang tertidur dengan posisi duduk, sambil memegang tangan gadis itu.

"Sa-sakit semuanya..."

"Sa-sakit..."  Gadis itu mengigau dan dari ujung matanya mengeluarkan air mata. Tangan gadis itu mulai tergerak sedikit demi sedikit dan mata yang terpejam kini terbuka sedikit demi sedikit.

Sampai matanya sudah membuka lebar, Gadis itu melihat sekeliling ruangan itu. Sampai pandangan mata dirinya jatuh pada lelaki yang tertidur di samping dirinya. Seketika air mata keluar begitu deras dan merasa ketakutan.

"AYAH BUNDA TOLONGIN ADEK!" Gadis itu berteriak meminta pertolongan kepada orang tuanya.

Suara teriakan gadis itu begitu nyaring hingga menyapa indra pendengaran seorang lelaki yang tertidur kini terbangun dengan terpenjat kaget.

"Alya." Ucap lelaki itu yang tak lain adalah Zaki. Iyah, semenjak tadi malam Alya dilarikan ke rumah sakit. Zaki yang menemani Alya di dalam, sedangkan salsa dan Fathir pulang. Kenapa pulang? Karena Zaki yang menyuruh mertuanya untuk pulang istirahat dirumah, biarkan dirinya yang menjaga Alya.

Alya segera menarik tangan dirinya yang tadi di genggam Zaki. "To-tolong ja-jangan.... I-ini se-semua sa-sakit..." Alya memejamkan matanya, buliran-buliran kristal bening luruh begitu deras membasahi kedua pipi Alya.

"Sa-sakit....." Alya memegang tanganya yang di perban dan merasakan kepalanya berdenyut hebat.

"AAAAA! SAKIT!" Alya meremas rambutnya dengan tangan satunya.

Zaki. Lelaki itu yang panik ia mencoba untuk menenangkan Alya. Tapi ingin menenangkannya bagaimana? Sedangkan Alya di sentuh sedikit ia akan kembali berkata 'sakit.

"Al, tenang saya bukan seseorang di masa lalu kamu itu." Zaki mencoba menggenggam tangan Alya namun Alya terus menepisnya.

"Sa-sakit.... Ke-kepala Alya sa-sakit..." Alya meremas rambutnya dengan kuat, sampai selang infus yang menempel di tangan Alya berubah menjadi darah.

Zaki bangun dari duduknya dan mencoba untuk merengkuh tubuh kecil istrinya. "Al, tenang saya tidak akan seperti itu."

"Per-pergi! Se-semuanya sakit..." Alya terus memberontak ketika Zaki memeluk dirinya.

ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang