11. Gagal malper

262 20 0
                                    

Assalamualaikum semuanya kembali sama aku hihiii 🤭

Absen dari kota mana?

Hari ini aku punya cerita, jadi....
📌 JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERBENTUK VOTE UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️
📌MARI MELESTARIKAN BUDAYA UNTUK VOTE UNTUK MENGAPRESIASIKAN PENULIS ⚠️

Aku pegel Loh kudu ngomong berkali-kali Karo kalian buat vote. Sing kelingan cara ngehargai orang.

Follow Instagram @matcha_ivha

gitu deh. Kalian jangan males-males buat vote ya matcha😉
.
.
.
{Happy reading }
.
.
.
°°°°°°°°°

Pukul 18.40

Acara pernikahan telah selesai sekitar satu jam yang lalu. Kini keberadaan Alya sedang di dalam kamar dirinya, sedangkan Zaki izin pergi untuk ke masjid bersama mertuanya.

Kini Alya sedang membersihkan make up dengan micellar water. Sesekali ia menggerutu karna menghapus make up kali ini sangat menyusahkan dari biasanya dirinya membersihkan muka di malam hari.

"Ngabersihan makeup leres-leres rumit. " -bersihun make up ribet banget.

Selesai membersihkan muka, Alya berjalan ke arah kamar mandi untuk mandi, karna badannya sudah gatal dan lengket akan keringat.

10 menit berlalu. Alya telah selesai mandi Alya menggosok gigi dan mencuci muka. Setelahnya Alya memakai skincare malam, dengan sesekali bersenandung menyanyikan lirik lagu.

Sampai pada penggunaan serum, tiba-tiba lampu padam. Seketika Alya langsung mematung dan botol serum itu jatuh dan pecah.

"Ge-gelap." Guman Alya. Ia memandang cermin yang berada di dalam kamar mandi. Di pantulan cermin yang gelap Alya melihat sosok anak kecil yang menangis pilu akan merasakan sakit yang luar biasa, diiringi dengan suara-suara meminta tolong dari anak kecil itu.

"Ayah, bunda.... To-tolong adek..."

"Sa-sakit se-semuanya.... A-ayah..."

"Dia o-orang jahat ayah...." Suara tangisan yang lama kelamaan membuat rasa sakit yang mendalam bagi anak kecil yang meminta pertolongan dari orang tuanya. Bukan hanya sakit di fisik, tapi batin juga ikut merasakan sakit. Suara yang sudah terbata-bata akan buliran itu terus saja Keluar dengan deras.

"AAAAAAA!" Alya memecahkan cermin itu menggunakan tangan kanan dirinya. Darah segar keluar dari tanganya, membuat Alya semakin ketakutan. Kakinya terasa lemas bagaikan jelly, ia terduduk lemas. Dengan menutup kedua telinga  dengan tangan.

"Sa-sakit ayah..."

"Ayah... Bunda, ka-kalian kemana?"

"Sa-sakit semuanya yah..." Ucapan demi ucap Keluar dari mulut Alya. Derai air mata yang meluruh begitu, suara yang sudah tercekat di kerongkongan membuatnya terbata-bata dengan ucapannya.

"Ta-takut ayah bunda.... Di-di sini ge-gelap...."

"Sa-sakit, to-tolong berhenti, cu-cukup i-ini semuanya sa-sakit tau..." Sedetik itu juga Alya langsung limbung tak sadarkan diri.

ALKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang