Segarnya pagi hari dengan cahaya matahari yang menyambut hari dan udara segar yang menyapa, begitulah dalam benak Haikal yang sebenarnya sangat ingin tidur kembali namun Indira membangunkannya dan menyuruhnya untuk olahraga pagi karena dari postur tubuh Haikal mengalami kenaikan dan memang disadari olehnya juga.
"Ayoo kak masa udah cape aja" Indira menarik tangannya
"Bukan gitu de tapi ini napas kakak ngga kuat" elak Haikal masih mengatur nafasnya
"Halah alasan, ayoo kak sedikit lagi loh" ejek Indira
Bukannya melanjutkan, Haikal terduduk disana. "Kamu aja de kakak duduk disana aja"
Indira terbesit di pikirannya, "Hmmm gimana kalo aku kasih tantangan?"
Haikal mengerutkan keningnya, "Tantangan? Jangan lari lagi yah"
"Ya kan aku yang ngasih" kesal Indira
"Kalo gitu kakak ngga ikut" tolak Haikal
"Ehh ngga bisa gitu dong, ada hukumannya kalo nolak" ancam Indira
"Hadehh, ya udah apa tantangannya?" Tanya Haikal telah mengatur nafasnya
"Kalo kakak sampe duluan ke sana nanti aku kasih hadiah, kalo ngga kakak harus mau ngikutin apa yang aku minta. Gimana?" Indira menjelaskan tantangan dan hadiahnya
"Ya apa untungnya buat kakak?" Tanya Haikal merasa tak ada keuntungan baginya
"Kan aku ngasih hadiah ke kakak" jawab Indira merasa itu keuntungan untuknya
"Hadiah apa emang?" Haikal sedikit menggodanya
Mendengar kakaknya menggodanya, Indira langsung mengelaknya. "Rahasia, makanya yuk"
"Ah elak, ya udah" akhirnya mereka berdua memposisikan untuk posisi sprint
"3... 2... 1... Lari!!"
Mereka berdua saling menyalip untuk mendapatkan posisi pertama, walaupun Haikal merasa pernafasannya belum normal namun dia sedikit paksakan untuk menang karena dia tahu apa yang Indira biasa inginkan yang membuat dia lebih memikirkan ulang dan memenangkan tantangan ini.
Tanpa diduga bahwa Haikal lah yang sampai duluan di depan salah satu bangku taman yang mereka sepakati sebagai garis finish, Indira tak menduga bahwa Haikal dapat mengalahkan yang notabene dirinya sering berolahraga dibandingkan dengan Haikal.
Namun bukannya senang, Haikal malah merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya di bangku taman tersebut karena kelelahan hebat akibat dirinya memaksakan tubuhnya untuk menyaingi Indira.
Melihat itu Indira sedikit panik dan menghampirinya, "Kakak kenapa? Kakak?"
Beberapa detik kemudian Haikal membuka matanya, "Ehh de, kakak gpp cuman butuh napas aja sama haus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi lebih baik [END]
RandomBelum direvisi Perjalanan penuh rintangan dari Haikal yang memiliki saudari yang sangat dia cintai namun dengan itu membuatnya dilema dengan kehidupannya di luar sana. Apakah Haikal dapat mengatasinya atau akan terjerumus dalam cinta terlarang? - Ha...