Bonus part spesial Indira

520 23 5
                                    

Setelah mengarungi hutan yang cukup lebat akhirnya Haikal sampai disebuah perkampungan, disana dia melewati beberapa rumah namun dari tatapan penduduk disana cukup sinis pada Haikal yang dia beranggapan bahwa mungkin Haikal seperti preman yang sering singgah di desa mereka.

Haikal tak mempermasalahkan itu namun dia ingin bertanya jika dirinya kembali ke kota akan menghabiskan waktu berapa lama.

"Permisi pak" sapa Haikal pada salah satu pria disana

Sontak pria itu berusaha menghindar, "Saya tidak ingin memberikan sumbangan"

"Sumbangan?" Haikal kebingungan

"Anda komplotan preman yang biasa lewat sini kan?" Tanya pria itu pada Haikal

"Mohon maaf pak, saya baru saja terdampar dan tak tahu ini dimana. Jika anda beranggapan saya preman boleh tapi apakah semeresahkan itu?" Tanya balik Haikal

Pria itu menghela nafasnya karena Haikal bukan salah satu dari mereka, "Ohh bukan yah maaf mas, iya mas disini ada komplotan preman yang selalu meresahkan warga"

"Begitu yah, mungkin saya bisa bantu tetapi apakah bapak bisa membantu saya?" Tawar Haikal

"Apa itu mas?"

"Kalo dari sini ke kota Jakarta berapa lama ya h pak?" Tanya Haikal untuk kembali ke kotanya

Mendengar kata Jakarta, pria itu terkejut. "Jakarta?! Itu sangat jauh mas, kalo misal masnya mau jalan kaki bisa tapi akan menghabiskan waktu seminggu"

"Lama juga yah" Haikal menyadari jika dirinya terdampar di tempat yang cukup jauh

"Begini saja, kalo mas bisa mengusir komplotan preman itu akan saya bantu antar ke kota. Bagaimana?" Pria itu menawarkan bantuan

Mendengar itu Haikal cukup senang karena masih ada yang mau membantunya, "Cukup menarik, baiklah tapi mohon maaf pak ada pakaian yang tidak terpakai? Saya cukup kedinginan"

"Ohh itu sebentar"

Pria itu memanggil salah satu anaknya untuk mengambilkan pakaian yang sekiranya cocok untuk ukuran Haikal serta hidangan. Haikal terkejut akan itu namun tak mempermasalahkannya karena dia berada di sebuah desa yang umumnya akan menyuguhkan hidangan pada pendatang. Haikal dipersilahkan untuk masuk ke dalam rumah pria itu dan mengganti pakaiannya.

"Jadi bagaimana mas terdampar? Dari sini ke pantai cukup jauh" ucap pria itu setelah Haikal mengganti pakaiannya serta menyantap beberapa jajanan pasar yang dia hidangkan

"Ohh itu saya korban tenggelam pak dan saya sadar di pantai yang memang cukup jauh" jawab Haikal beralasan agar dirinya tak terungkap

Sontak pria itu terkejut, "Berarti masnya udah jalan 3 hari?"

"Kira-kira segitu pak" jawab Haikal yang tak tahu pasti

"Alhamdulillah masnya bisa selamat, soalnya ada yang coba nembus hutan itu banyak yang hilang" balas pria itu memuji keberanian Haikal

"Begitu yah pak" Haikal menyadari itu karena sepanjang jalan dirinya menuju perkampungan ini, banyak bangkai dan tulang belulang disana

"Untung saja"

"Ohh iya pak, komplotan itu biasanya beroperasi sekitar pukul berapa?" Tanya Haikal tentang detail kelompok preman itu

"Tak menentu mas, biasanya sekarang sudah banyak dan meminta sumbangan" jawab pria itu mengingat kembali

"Keknya sebentar lagi" balas Haikal melihat waktu pada jam dinding di rumah pria itu

"Bisa jadi"

"Kalo gitu saya mencoba berkeliling dulu yah pak" pamit Haikal setelah tenaganya mulai pulih

Menjadi lebih baik [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang