Disinilah (Name) sekarang, SMA Jaewon.
Dia berjalan dengan santainya menyusuri koridor sekolah, tidak memperdulikan banyaknya sepasang mata menatap gadis itu.
Yang terpenting saat ini dia harus mengkonfirmasi pada kepala sekolah saat ini juga.
Dan beberapa menit kemudian, akhirnya ia sudah berada di depan kantor kepala sekolah.
(Name) dengan sopan mengetuk pintu kantor itu sampai sebuah kalimat 'masuklah' keluar dari mulut seseorang yang ada di dalam kantor.
Perlahan (Name) membuka pintu, dan yang ia lihat pertama kali adalah pria jangkun yang sibuk melihat beberapa dokumen di mejanya.
"Oh ternyata nona muda (Name)"
Entah karena jabatan (Name) saat ini, pria yang di duga kepala sekolah itu berdiri hormat pada (Name). Tapi bukan berarti (Name) menyukai kalau ia diberi perilaku seperti ini. Harusnya ia lah yang melakukan hormat, umurnya jauh lebih muda dari sang kepala sekolah.
"Ah jangan membungkuk seperti itu, anda lebih tua daripada saya."
(Name) Menunduk 90°, sebagai tanda hormatnya pada kepala sekolah.
Pria itu tersenyum lembut dan menegakkan badannya. Ini pertama kali seorang siswa pemilik jabatan tinggi mempunyai etika yang bagus.
🥊
Banyak sepasang mata terfokus pada (Name) yang sibuk berjalan didampingi salah satu wali kelas, sepertinya adalah wali kelas barunya sendiri.
Jujur saja (Name) merasa risih dengan semua tatapan itu, rasanya aneh dan tidak nyaman.
Tanpa disadari (Name), langkahnya dan langkah sang wali kelas sudah berhenti, berdiri didepan kelas jurusan fashion.
(Name) Hanya asal asalan memilih jurusan yang akan ia pilih, karena sebetulnya ia tidak perduli jurusan apa yang akan ia gunakan.
Selang beberapa waktu, akhirnya (Name) berdiri tepat di depan wajah wajah yang asing di dalam kelas jurusan Fashion.
"Mungkin ini cukup mendadak. Tapi kelas kalian mendapatkan murid baru" ucap wali kelas itu membuka keheningan.
Gosip-gosip mulai terbuka, siapa pun pasti mengenal siapa (Name), yang kini menjadi penerus perusahaan dan crew mafia keluarga Hang.
"Perkenalkan dirimu, nak"
"Eh? Ah ya.. Nama saya Hang (Name). Saya bukanlah orang Korea Selatan, melainkan orang Indonesia. Jadi mohon kerja samanya"
Tidak ada yang kaget dengan silsilah keluarga (Name), kalau diperjelas, ayah (Name) berasal dari Korea Selatan, dan ibunya berasa dari Indonesia. Informasi semacam itu sangatlah pasaran bagi kalangan atas.
"Kalau begitu (Name), kau bisa memilih tempat dudukmu"
Memilih?? (Name) Bingung dengan ucapan wali kelasnya. Bagaimana cara dirinya bisa memilih? Sedangkan bangku kosong saja tersisa satu.
Tapi mana mungkin (Name) mendebatkan masalah sepele seperti tadi.
(Name) mengangguk dan duduk di salah satu bangku kosong yang berdekatan dengan seorang laki-laki, entah hanya perasaan (Name), tatapan penasaran terus datang dari mata orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bad World [ lookism X F/Reader ] ONGOING
Action[ONGOING] [HIATUS] [Waktu update tidak beraturan] "Dunia ini kejam, hanya (Name) yang manis." (Name) Hang, penerus perusahaan keluarga Hang, menimbulkan masa remajanya menjadi tidak setenang remaja seumurannya. Semenjak kematian ayahnya, (Name) juga...