14. [Drift Away 4]

50 11 0
                                    

"Bagaimana selanjutnya?" Pertanyaan yang dilontarkan Zin menarik perhatian (Name).

Saat ini (Name), Hyungseok dan tentunya Zin sibuk memasukkan narkotika pada adonan gorengan, meskipun hati ketiga remaja itu enggan melakukannya.

"Liat saja nanti."

Hyungseok tidak tau apa yang (Name) rencanakan berikutnya, apalagi Zin. Mengingat jika (Name) selalu mempunyai kejutan.

Sampai ketika suara dering ponsel berbunyi, dering yang berasal dari ponsel milik ketua anggota penyebar ke-3, atau lebih tepatnya tempat (Name) saat ini bekerja.

"Siap, saya akan kesana."

Gerak gerik yang begitu mencurigakan bagi (Name), tapi inilah yang ditunggunya.

Sang ketua akan pergi mengambil narkotika dari seorang penyalur. Ketua akan memilih salah satu dari anggota lainnya untuk menemani sekaligus melihat kondisi sekitar.

Ini adalah peluang besar (Name) untuk mengetahui siapa yang menjadi salah satu penyalur crew Drift Away.

Karena diam diam gadis licik bermarga Hang itu sudah membuat anggota lain mabuk dengan memberikan minuman beralkohol, terkecuali Zin, Hyungseok dan tentu dirinya sendiri.

Ketua itu panggil saja Gyou, nama yang singkat tapi mudah diingat.

Gyou masuk dan melihat anggota-anggotanya yang sudah tak sadarkan diri sembari memegang sebotol alkohol, membuatnya geleng-geleng kepala. Dia tak curiga akibat memang mereka seringkali minum-minum tanpa ingat waktu.

Kini hanya tersisa anak-anak baru, pikirannya kini mulai berfikir keras, mungkin tidak apa-apa jika menyuruh anak baru yang belum berpengalaman, seharusnya.

"Hey anak baru... Zin."

(Name) Tidak tau apakan ini disebut keberuntungan atau sebaliknya, tapi Zin harusnya dapat dipercaya.

"Eh? Aku?"

"Ya! Cepat!"

Awalnya Zin tidak mau menurut, tapi (Name) mengisyaratkannya untuk menurut saja, alhasil Zin memaksakan dirinya sendiri, mendekati Gyou dengan enggan.

"Temani aku, tugasmu hanya melihat situasi sekitar."

Zin mulai memahami apa yang akan direncanakan (Name), sepertinya (Name) akan mengikuti mereka secara diam-diam, menyisakan Hyungseok yang tinggal di gudang, memastikan para anggota lain tetap tak sadarkan diri sampai mereka kembali.

Sebodoh bodohnya Zin disekolah, pikiran Zin akan lancar jika berada disituasi seperti saat ini.

🥊

Beberapa menit kemudian, Zin sudah berada di gang yang cukup gelap, bersama Gyou yang sibuk berbicara dengan sosok yang tak ia kenal. Yang pasti, mata Zin menangkap bahwa orang itu memberikan sekantong plastik hitam pada Gyou.

Tanpa disadari kedua orang itu, (Name) sudah berada di salah atas gedung, dengan maniknya menatap lekat postur tubuh dan wajah lawan bicara Gyou dari atas gedung.

(Name) merasa seperti karakter-karakter raja iblis di anime yang dia tonton, menatap dunia dari ketinggian yang minim.

Entah apa yang akan direncanakan (Name), yang pasti dia sudah mendapatkan foto wajah pria itu tanpa diketahui sang pemilik wajah.

(Name) Bisa mencari tau informasi pria itu di lain waktu, dengan meminta Yoobin melakukanya seperti biasa.

🥊

Langit semakin gelap saja, setidaknya malam sangatlah damai. Seperti (Name) saat ini, ia sedang duduk dikamarnya sembari memandangi informasi yang diberikan Yoobin, informasi salah satu pria yang (Name) duga adalah seorang penyalur crew Drift Away.

"Susah juga." Gumam (Name) pelan, punggungnya ia sandarkan pada single sofa yang ada dikamar.

Ternyata mengerjakan pekerjaan ayahnya tidak semudah yang dia kira, tapi jika boleh jujur, cukup menyenangkan ketika berkumpul dengan anggota crew Not Demon.

"Sudahlah, aku harus memikirkan rencana berikutnya..."

🥊

Tak disangka jika pekerjaan Drift Away memiliki cuti, setidaknya (Name) dapat memanfaatkan waktu libur Drift Away.

Dan ia sudah memanfaatkannya dengan baik, seperti sekarang.

Hyungseok, Zin dan Yoobin ternganga, kini mereka berada di ruangan rahasia rumah besar keluarga Hang yang kini hanya (Name) sendiri yang tinggal di sana. Tapi bukanlah hal itu yang mengejutkan mereka, di dalam ruangan sudah ada empat penyalur crew Drift Away yang terikat.

Zin melihat bahwa salah satu dari mereka adalah pria yang berbicara dengan Gyou pada malam sebelumnya.

Yoobin heran bagaimana (Name) dengan mudah menemukan mereka berempat, padahal Yoobin hanya memberi informasi salah satu dari mereka. Sungguh hebat seseorang yang diberi gelar jenius sekaligus berbakat ini.

"Yoobin, apa yang akan kita lakukan pada mereka?" Tanya (Name) polos, tangan (Name) tidak bisa diam, sedari tadi tangan (Name) selalu memainkan kepala botak milik Yoobin.

Sedangkan rambut (Name) sendiri, masih potongan rambut laki-laki, sangat susah Zin dan Hyungseok untuk terbiasa, bahkan (Name) berbicara dengan nada berat, membuat orang-orang seakan sedang tidak berbicara dengan (Name).

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu... Huft, setidaknya kita bisa menanyakan informasi pada mereka."

"Ide yang bagus." (Name) Mengangguk mengerti, ia mulai beranjak dari sana, mendekati keempat anggota penyalur tadi.

"Kami tidak akan memberikan informasi apapun!! Kalian jangan berharap, enyah saja sana!!"

(Name) Tidak menjawab, ternyata walau diikat begini orang-orang itu masih melawan.

"Merepotkan saja, kalian ingin diperlakukan secara keras ya?"

Sesaat mengucapkan kata terakhir, tiba-tiba aura tubuh (Name) berubah tidak meyakinkan, seolah itu bukanlah (Name) yang biasanya.

Tentu keempat anggota penyalur itu merinding ketakutan, mereka seolah telah dihadang predator yang haus akan informasi. Bahkan tubuh Zin, Hyungseok dan Yoobin saja ikut bergetar ngeri.

"Ba-Baiklah, kau ingin bertanya apa?"

Tingkah (Name) berubah seketika, sikapnya yang ceria kembali, siapapun akan dibuat kebingungan dengan cara sistem sikap (Name) seolah adalah sebuah musim.

"Dimana persembunyian ketua kalian?"

(Name) Malah langsung bertanya pada intinya, membuat Yoobin menepuk kepalanya sendiri, sikap blak-blakan (Name) tidak akan pernah hilang.

"Kami tidak ta-"

Raut wajah (Name) berubah menjadi raut tidak suka, menjadikan suasana kembali mencekam.

"K-kami benar benar tidak tau... Selama ini kami mengambil obat 'itu' dari seseorang yang menggantikan ketua."

(Name) Berusaha meredakan emosinya, lagipula jika ia terus memancarkan suasana yang mencekam akan sia-sia, toh saat ini para penyalur itu tidak bisa berbohong.

"Siapa yang menggantikan ketua kalian?" Kini Yoobin lah yang angkat bicara sembari mendekat, diiringi Hyungseok dan Zin dibelakangnya.

"E-Eunjae.."

A Bad World [ lookism X F/Reader ] ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang