5. [Friends or Friends]

145 20 17
                                    

Junggo, pria itu tengah sibuk mengantri membeli dua tiket, sedangkan (Name), dia bisa bersantai selama temannya itu bisa diandalkan.

Kenapa mereka bisa berada di bioskop? Yang (Name) ingat dia hanya meng-iya Kan ajakan Junggo untuk menonton anime attack on titan, dan menyuruh sekretarisnya membantu dokumen dokumen yang berserakan dimeja kerja (Name).

"Ayo~"

"Masa kecil kurang bahagia"

(Name) Mengambil popcorn yang ada di tangan Junggo dan mulai mengimbangi langkah pria itu.

"Tapi mau tuh"

"Memangnya kau ingin aku bilang tidak? Oke-"

"Nggak kok sayang"

(Name) Terus mengumpat nama Junggo, kesal akibat sedari tadi Junggo memanggilnya dengan sebutan 'sayang', memang Junggo sering memanggilnya seperti itu, tapi tidak se-sering ini.

"(Name), ada yang ngirim surat cinta disekolah mu?"

(Name) Menggelengkan kepalanya, ia tau alasan mengapa Junggo bertanya mengenai surat cinta, sebab di SMA swastanya dulu, selalu saja banyak surat cinta yang bertumpuk dari loker sekolah (Name).

Junggo tidak menyukai surat cinta yang selalu menyerbu (Name), surat yang berniat mengambil gadis itu darinya. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Baguslah."

"Kalau iya kenapa?"

"Tidak, hanya saja pedangku tidak bisa dikendalikan~"

"Ciee, cemburu ya??"

"Iya."

(Name) Tidak melanjutkan pembicaraannya, tidak menyangkal jawaban blak-blakan dari mulut Goo.

Manik Junggo melirik (Name) yang tidak merespon lagi, kenapa bocah ini tidak peka sih?

🥊

"Titannya  jelek" (Name) berniat memecah keheningan yang melanda dirinya dan Junggo. Tapi memang titan itu jelek.

"Iya.. seperti Jonggun"

"Kalau bertemu, akan aku bilangin.."

Tanpa terasa anime yang mereka tonton telah berakhir, bahkan cemilan yang mereka bawa juga habis, tapi perut (Name) tidak kenyang juga.

"Lapar"

"Makan dulu? Perutku juga berbunyi terus dari tadi"

(Name) berfikir sejenak, di rumah ada mie ind*mie menunggunya untuk pulang, tapi disisi lain ia juga ingin makan di luar bersama Junggo lagi.

"Hmm, ayo"

🥊

Kepala (Name) seolah terus mengeluarkan percikan api, dia sangat kesal dengan sesosok laki-laki di depannya ini.

Awalnya (Name) berkata ingin makan di pinggir jalan saja, tapi ternyata Junggo tidak mengingat ucapan gadisnya dan alhasil mereka berada di salah satu restoran mewah di kota Seoul.

"Jangan terus marah dong, sayang"

"Hmm"

Makan malam mereka hanya dilanda keheningan, tidak ada yang membuka berminat pembicaraan. Tapi tidak juga, Goo sangat berminat untuk membuka pembicaraan, sayangnya aura tubuh (Name) seolah mengatakan 'kalau ingin berbicara, maka itu dibayar dengan nyawamu sendiri.'

A Bad World [ lookism X F/Reader ] ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang