04. Jangan Marah

1.5K 194 15
                                    

Sasuke menghela nafas kasar lalu mengambil handphone yang tergeletak di samping badannya. Tangan laki-laki itu masih aktif menggulirkan layar handphone untuk membaca percakapan teman-temannya di dalam grub chatting.

Dengan kilat Sasuke membaca chat dari teman-temannya, seolah ada sesuatu yang harus ia cari. Setelah mendapatkan yang ia cari secara manual, Sasuke berganti ke aplikasi Instagram.

Aplikasi yang jarang ia gunakan dan hanya untuk keperluan lomba saja. Sasuke memencet logo pencarian dan memasukkan username yang ia cari secara manual tadi.

artharu_

Beberapa detik kemudian, muncul profil yang Sasuke duga adalah milik gadis pengganggu itu. Sasuke dengan lihai menjelajahi akun Instagram Sakura. Seperti menelusuri postingan yang berisi gambaran gadis tersebut hingga sorotan yang terkadang menunjukkan wajah Sakura.

Hal kedua dan ketiga yang Sasuke tahu dari Sakura adalah gadis itu hobi menggambar serta orang yang populer.

Belasan ribu followers cukup membuat Sasuke menyimpulkan hal tersebut. Tanpa maksud khusus Sasuke menekan ikon 'follow' pada akun Instagram Sakura kemudian Sasuke mematikan handphonenya.

Sasuke merasa bahwa perasaan yang menggangunya akhir-akhir ini adalah perasaan penasaran pada diri gadis bersurai merah muda itu. Mungkin, setelah mengetahui kehidupan Sakura, Sasuke tidak akan terbebani oleh rasa penasaran yang menggangu perasaannya.

Itulah sebabnya ia me 'follow' akun Instagram Sakura.

Sasuke segera beranjak dari kasur dan memutuskan untuk mandi, ia perlu air dingin untuk mengembalikan pikirannya ke semula.
















Para siswa SMA Konoha berhamburan keluar kelas demi mengikuti upacara hari Senin yang akan berlangsung di lapangan depan. Suara ricuh dari siswa dan suara instrupsi guru mewarnai SMA Konoha pada pagi yang cerah ini.

"Sas mau kemana lo? lapangannya sebelah sana kocak." Sasuke menghentikan langkahnya saat Gaara menegur. Laki-laki itu berbalik badan, melihat Gaara dan Neji yang sedang berdiri dipinggir lapangan depan.

"Ke UKS, kaki gue sakit." bohong Sasuke, padahal ia hanya malas upacara saja.

"Ouh yaudah kita duluan ya." pamit Neji sambil menarik tangan Gaara agar menuju barisan kelas 11 IPA 1 sebelum pak Asuma melayangkan rotannya. Manik onxy Sasuke selama beberapa detik mengikuti langkah Neji dan Gaara kemudian laki-laki itu melanjutkan perjalanannya menuju UKS.

Ngomong-ngomong kaki Sasuke sudah baik-baik saja, maksudnya disini adalah baik-baik saja menurut standar Sasuke. Sasuke merasa kakinya sudah dapat digunakan seperti semula cuman tinggal bekas luka luarnya saja.



Sasuke memasuki UKS dengan tenang dan berjalan menuju nakas yang terletak di ujung ruangan. Langkah Sasuke terhenti, laki-laki itu mematung sesaat ketika lagi-lagi orang yang sama yang selalu mengganggu perasaannya akhir-akhir ini sedang menata obat di pojok ruang UKS.

Sakura yang merasakan ada kehadiran orang lain di dalam UKS segera menolehkan kepalanya "ada yang bisa dibantu?" tanya sakura.

Sepersekian detik gadis itu terdiam dengan badan yang menegang seperti melihat hantu "K-kak Sasuke, ada yang bisa dibantu?" tanya Sakura kembali dengan nada gugup.

Gadis itu berdiri tegak, menatap Sasuke dengan sorot merasa di intimidasi.

Bagaimana tidak merasa di intimidasi? Sasuke hanya berdiri mematung di tengah ruang UKS dengan tangan dimasukkan ke dalam saku celana seragam serta mata tajam yang terus menatap wajah tegang Sakura.

SEBERANG RASA ll Sasusaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang