Sasuke berdiri menyender disamping motor sportnya dengan tangan kiri dimasukkan ke dalam saku celana seragam, sementara tangan kanan mengampit rokok yang sesekali ia hisap.
Sai berkata bahwa ia akan menemui Sasuke di parkiran setelah jam pelajarannya selesai. Namun, sudah hampir setengah jam Sasuke menunggu, Sai tak kunjung datang.
Sasuke masih sabar menunggu kedatangan Sai dengan sesekali bermain asap rokok. Persetan dengan lingkungan yang masih berada di kawasan sekolah. Lagipula parkiran berada di halaman paling belakang sekolah dan tak sedikit pula siswa yang menjadikan parkiran sebagai tempat merokok, termasuk Sasuke.
"Sas sorry telat, tadi sebelum pulang ada kuis dulu anying." kata Sai yang berdiri di depan Sasuke dengan nafas tersengal-sengal.
Sasuke manatap Sai dengan wajah datar, laki-laki itu kembali menghisap nikotin yang diapit oleh dua jarinya "Santai, rokok gue juga belum habis." ucap Sasuke sembari membuang abu rokoknya di sembarang tempat.
Sai melihat Sasuke yang masih santai merokok dengan tatapan heran. Sai mengira bahwa Sasuke tidak mungkin menunggunya atau mungkin saat Sai datang Sasuke akan melayangkan bogeman mentah ke wajah Sai.
Namun hari ini, Sasuke menjadi lebih tenang. Apa jatuh cinta mampu menyegel khodam jahat Sasuke ya? tanya Sai dalam hati.
Laki-laki berkulit seputih mayat itu memilih untuk mengatur nafasnya sambil menunggu Sasuke selesei merokok.
"Oh ya Sas."
Kepala Sasuke menunduk ke arah Sai yang berjongkok di sampingnya "hn?"
"Nanti kita ke cafe depan sekolah." Sai berdiri dari jongkoknya setelah dirasa nafasnya kembali normal.
Sasuke mengangkat sebelah alisnya "Maksudnya?" tanya Sasuke dengan nada bingung.
"Gue udah ada orang yang juga bisa bantu lo buat deketin Sakura." jawab Sai dengan nada bangga. Kapan lagi coba, Sasuke minta tolong padanya.
Bukannya pujian yang dilontarkan Sasuke melainkan kata-kata tajam serta cengkraman erat pada kerah seragam Sai "Lo bilang kalau gue suka Sakura ke siapa aja bangsat?" desis Sasuke dengan wajah menatap bengis ke arah Sai.
Sai yang kerahnya ditarik secara tiba-tiba merasa terkejut "S-sas, tenang dulu." Sai berusaha menenangkan Sasuke dengan wajah panik. Sai terus berusaha mendorong tubuh bongsor Sasuke.
Namun nihil, Sasuke bukannya bergerak ke belakang melainkan makin mengencangkan cengkramannya pada kerah seragam Sai, membuat leher laki-laki itu merasa tercekik "Sas... ekhh.. lepasin dulu gue bisa jelasin."
"Cepet jelasin atau gue sundut rokok wajah lo." desis Sasuke sembari memegangi rokok yang tinggal sedikit ke arah wajah Sai.
"Ekh.. S-sas-" ucapan Sai terpotong oleh suara barang yang terjatuh. Sasuke dan Sai serempak menoleh ke arah sumber suara, menemukan gadis bersurai merah muda yang menatap mereka dengan tatapan kosong.
Sakura.
Gadis itu adalah Sakura.
Sasuke segera melepaskan cengkeramannya dari kerah seragam Sai, membuat Sai terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya.
Manik onxy Sasuke hanya menatap Sakura dengan tatapan yang sama terkejutnya. Sasuke merasa bahwa gadis itu selalu ada dimana-mana.
Sakura segera memutus kontak mata dengan Sasuke dan mengambil helmnya yang terjatuh dengan tangan bergetar.
Bundaaaa Saki takut...
Badan Sakura masih bergetar hebat setelah tidak sengaja melihat perundungan yang terjadi di antara kakak kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBERANG RASA ll Sasusaku
Teen Fiction❝𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘶𝘨𝘢𝘭-𝘶𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘜𝘤𝘩𝘪𝘩𝘢 𝘚𝘢𝘴𝘶𝘬𝘦 ❞