Sasuke memicingkan mata tidak suka ke arah gadis yang menatapnya dengan wajah terkejut.
"E.. kak Sasuke, jadi-"
"Lah lo berdua saling kenal?" belum sempat gadis itu menyelesaikan kalimatnya Sai sudah terlebih dahulu bertanya sembari menatap kearah Sasuke dan teman yang dibawa oleh Ino secara bergantian.
"Gue mau pulang." pamit Sasuke dengan nada dingin. Laki-laki itu membalikkan badannya, berniat untuk meninggalkan cafe.
"Heh Sas! lo jadi serius sama Sakura ngga?!" tanya Sai dengan nada tinggi untuk menghentikan langkah kaki Sasuke.
Kepala Sasuke menoleh ke belakang, menatap wajah Sai dengan tatapan menusuk "Gue ngga mau dia disini." kata Sasuke dengan nada dingin sambil menunjuk gadis yang duduk di bangku seberang Ino.
"Calm down sas, dia temen baik Sakura yang bakal banyak bantu lo." kali ini Ino yang membantu untuk meredam amarah Sasuke.
Manik onxy Sasuke kembali melirik dingin gadis bercepol dua yang menatapnya dengan ekspresi sedih. Sasuke makin mengeratkan kepalannya, rasanya laki-laki itu ingin memukul benda yang ada disekitar.
Gadis itu adalah Tenten.
Adik tiri Sasuke.
Orang yang merebut sosok ayah dari Sasuke dan Itachi.
Sasuke berharap ia tidak akan pernah berinteraksi dengan anak dari wanita jalang itu. Namun sepertinya takdir mempermainkan Sasuke.
"Sas, lo serius mau dapetin hati Sakura kan?" pertanyaan Sai membuat Sasuke menoleh ke arah pemuda itu. Sasuke menghela nafas berat dan berjalan kembali menuju kursi dekat Tenten.
Sasuke menarik kursi untuk memberi jarak yang jauh dengan gadis bercepol dua itu kemudian Sasuke mendudukkan dirinya.
"Jadi gue harus apa buat dapetin Sakura?" tanya Sasuke setelah duduk di kursi dan menyilangkan kakinya.
"Ekhem, sebelumnya gue mau ngenalin dulu kalau cewe yang di depan gue namanya Tenten dan-"
"To the point, gue harus apa?" ucapan Ino terpotong oleh nada ketus Sasuke.
Ino seketika menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan untuk meredam emosinya. Rasanya Ino ingin mencakar wajah tampan Sasuke dengan kukunya yang baru di nail art.
"Alasan gue bawa Tenten ke sini karena dia temen Sakura sejak SD." ujar Ino setelah bisa mengatur emosinya.
Sasuke mengernyitkan dahi. Fakta apa lagi yang baru didengarnya? bagaimana mungkin dunia sempit ini?
"Terus?" tanya Sasuke yang mulai penasaran.
"Tenten bakal jelasin semua yang disukai dan ngga disukai oleh Sakura." jawab Ino disertai senyum percaya diri.
"Dan ini adalah buku panduan untuk meluluhkan hati Sakura." sambung Sai sambil mendorong buku yang berada di atas meja ke arah Sasuke.
Alis Sasuke menukik melihat buku yang lumayan tebal "Ini gue harus baca?" Sasuke menatap buku yang disodorkan oleh Sai dengan tatapan mencemooh.
Sai menggangguk yakin "Lo dapetin cewe kayak Sakura juga perlu effort dan pengorbanan bro."
Sasuke menghela nafas pasrah dan mengambil buku yang di berikan oleh Sai.
"Lalu untuk tahu lebih dalam soal Sakura bakal dijelasin sama Tenten." ucap Ino yang membuat lamunan Tenten buyar.
"E... dimulai dari mana dulu ya.. Sakura lahir tanggal 28 Maret, golongan darah A, tinggi badan 158, makanan favoritnya bla bla bla."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBERANG RASA ll Sasusaku
Teen Fiction❝𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘫𝘢𝘥𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘥𝘪𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘶𝘨𝘢𝘭-𝘶𝘨𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘰𝘭𝘦𝘩 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘮𝘰𝘥𝘦𝘭 𝘱𝘳𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘺𝘢𝘬 𝘜𝘤𝘩𝘪𝘩𝘢 𝘚𝘢𝘴𝘶𝘬𝘦 ❞