8 hari yang dilalui untuk mengerjakan ujian ujian tersebut akhirnya berhasil terlewati. Tapi bukan berarti perjuangan mereka hanya sampai situ bukan?
Mungkin beberapa diantarnya ada yang merasa langsung bebas, merayakan tamatnya masa masa ujian. Ada juga yang takut memikirkan hasil ujiannya nanti.
Bagaimana tidak? Jika hasil ujiannya di bawah rata rata mereka harus mengulangnya kembali atau bahkan diberi tugas tambahan yang bahkan lebih banyak dibanding ujian seharusnya.
Namun, berbeda dari yang lain. Haruto justru merasa emosi. Benar benar emosi.
Apakah karena ujian? Tidak.
Apakah karena kekalahan dari suatu perlombaan? Tidak.
Wonnyyy
Haii Haruto sayang? Hehehe
first of all aku mau minta maaf banget
sama kamu. Sebenernya selama ini aku
sukanya sama temen kamu, Sunghoon.
bukan sama kamu. Tapi gatau kenapa setiap sama kamu, aku ngerasa nyaman banget tapi tetep aja perasaan aku tetep buat Sunghoon. Maaf ya kalo jatuhnya
aku malah guna gunain kamu, baperin kamu walau kayaknya emang iya ya?
02.34 amSunghoon kemarin baru aja nembak aku
dan ya, aku terima. Cukup sampai sini
aja ya Haruto?
tau kok aku brengsek banget.
02.37 amMaaf. Semoga dapet yang lebih
baik ya Haruto. Aku mikirin ini dari
tadi, i can't sleep. Sorry, kalo mau
ketemu kapan kapan aja ya?
02.37 amonce again, sorry.
02.28 amHaruto membaca chat itu berulang ulang, bohong jika Haruto tidak memiliki perasaan lebih kepada Wonyoung. Tapi? Ternyata selama bertahun tahun dirinya hanya dipergunakan sebagai pengantara?
"BANGSAT, BAJINGAN LO SEMUA!"
Haruto melempar handphone itu ke kaca yang menempel pada lemari bajunya dan seketika pecah
"ANJING, SAKIT BANGET ANJING!"
"SELAMA INI GUA BERJUANG BUAT APA YA ANJING?"
"BANGSAT FEELING GUA TERNYATA BENER!?"
Pertanyaan pertanyaan banyak mengapung di kepala Haruto. Mulai karena Wonyoung yang berubah, Wonyoung yang mulai dekat dengan sahabatnya sendiri, bahkan ia tidak memiliki waktu lagi untuk menghabiskan waktu berdua. Jika ada, itu hanya di sekolah.
Padahal dirinya berencana akan melakukan banyak kegiatan dan salah satunya menghabiskan waktu bersama perempuan cantik itu.
Namun semua kegiatan itu harus digantikan dengan tangisan dan rusaknya barang barang yang dilempar.
Untung semua orang di rumahnya sedang sibuk, jadi ia tidak perlu mendengar ocehan mamanya ketika ia sedang mengeluarkan emosinya.
Entah sudah berapa lama ia menangis sejak subuh dan bahkan 30 menit lagi sekolah akan dimulai.
Ya paling hanya free time saja tapi tetap saja absensi dihitung.
Toh dari pada dia tambah stress di rumah?
"Bangsat, anjing, tai. Ga cewe ga cowo sama sama brengsek!"
Haruto mengusap kasar wajahnya kemudian pergi membersihkan dirinya. Penampilannya hari ini sangat kacau.
Mari kita doakan supaya Haruto sampai ke sekolah dengan selamat walau kini kecepatan motornya tidak masuk akal.
"Woi Watanabe! Lu kenapa anjir?"
Jaehyuk menepuk pundak Haruto namun ia mendapat balasan yang tidak ramah. Haruto menepiskan tangan Jaehyuk dan meneruskan jalan ke kelasnya tanpa mempedulikan apapun yang ada di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIXED FEELINGS [HARUBBY]
Fanfictionseries. "Lu cuman main-mainin gua ya?" Kita memang tidak pernah bertemu, tapi pertemuan kita adalah sesuatu hal yang benar-benar ingin aku ulang kembali lagi dan lagi. Aku, mau kamu. Kamu boleh pergi tapi jangan lupain aku, ingat aku kemana pun kamu...