Banyak sekali yang terjadi kemarin bahkan bisa dibilang Doyoung sama sekali tidak belajar dan menyentuh makannya.
Sejak semalam ia tiba di rumahnya, ia langsung tidur di sofa ruang tamunya. Ia berharap ada yang mengurusinya di rumah.
"Aduhh..."
Doyoung meringis kesakitan, perlahan ia membuka matanya. Masih di tempat yang sama, sofa ruang tamu. Mungkin Doyoung tidak ada harapan lagi untuk mengembalikan moment seperti ia tertidur di ruang keluar lalu bangun di tempat tidurnya yang empuk.
Cahaya matahari mulai memasuki rumahnya. Tidak. Cahaya matahari sudah memasuki rumahnya. Bahkan sekarang terang dari lampu rumahnya kalah dengan cahaya matahari yang masuk.
Dengan kondisi yang sangat kacau, Doyoung memaksa tubuhnya untuk bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi, ya setidaknya dia harus membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Ia tidak peduli jika namanya dikonfirmasi alpha hari ini oleh sekretaris kelasnya.
Krukkk
Ah sial ia bahkan lupa mengurus perutnya yang sudah mengamuk ngamuk minta diisi kembali.
Doyoung mengambil ponselnya kemudian membuka laman makanan cepat saji di sebuah aplikasi online lalu memesan makanannya. Cream soup dan ayam goreng sepertinya pilihan yang bagus bukan?
"Abis mandi, makan, tidur lagi deh." Ucapnya dengan segala rencana untuk hari ini.
Ya mungkin banyak notif masuk dari ponselnya dan itu semua dari Junkyu.
Kringg Kringg
Ah, pas sekali. Doyoung baru selesai membersihkan badannya dan makananya juga sudah datang. Ya siapa lagi coba yang datang kecuali orang yang nganter makanannya?
Doyoung melangkahkan kakinya menuju luar dan membuka pintu rumahnya.
"Iya, sebent-"
Udah Doyoung jawabnya lemes, liat orang yang ada di depannya makin lemes. Doyoung mau kaget aja juga ga ada tenaga lagi.
Ya siapa lagi kalo bukan Haruto?
"Dengan mas Doyoung?" Tanya Haruto seakan dia adalah kurir makanan.
"Iya." Doyoung yang malas meladeni Haruto langsung mengambil makanan yang ada di tangan pemuda itu kemudian kembali menutup pintu kayunya.
"Etetetetet langsung ditinggalin nih gua?"
Haruto mencegat pintu yang akan ditutup Doyoung dengan tangan kanannya.
"Lu mau apa?"
Lagi lagi Doyoung malas beradu argumen dan akhirnya membebaskan Haruto, terserah Haruto intinya mau ngapain.
Haruto menguntit Doyoung yang masuk ke dalam rumahnya kembali.
"Permisi." Bisik Haruto.
Doyoung sendiri duduk di sofa ruang keluarga, meletakan dan membuka makananya di meja depan sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIXED FEELINGS [HARUBBY]
Fanficseries. "Lu cuman main-mainin gua ya?" Kita memang tidak pernah bertemu, tapi pertemuan kita adalah sesuatu hal yang benar-benar ingin aku ulang kembali lagi dan lagi. Aku, mau kamu. Kamu boleh pergi tapi jangan lupain aku, ingat aku kemana pun kamu...