02. Mengudara.

1.7K 73 19
                                    

"Tolong berhenti, Shidou. Please!" Name menjambak rambut Shidou yang masih sibuk menghisap paha itu. Akhirnya, Shidou menarik diri. Melihat bekas yang ia buat bukan merah lagi, melainkan agak ke ungu unguan.

Name bernapas lega. Tak terbayang kan oleh nya jika keperawanan nya di ambil detik ini juga. Apalagi oleh orang berbadan kekar seperti Shidou. Yang pasti malah akan menambah kenyamanan nya. Lidah nya yang lihai bermain dengan tangan berurat yang pasti akan... Shit!

Shidou menyeringai jahat.

"Wake up! Kita keluar sekarang." Kata nya singkat dengan tatapan dingin yang lansung menembus iris mata Name.

Name merubah posisi nya menjadi duduk dan merapikan pakaian yang agak terbuka itu.

"Kemana?"

Jujur, Name masih bingung dengan semua ini. Otak Name yang banyak bug nya tak mampu mencerna dengan baik. Apalagi jaringan di otak nya hanya 2G/3G. Lemot banget.

Shidou menatap nya dengan bola mata yang sempat berputar malas. Tanpa menjawab, Shidou melangkah ingin keluar dan tentu saja Name mengikuti nya dari belakang. Ia berusaha mengimbangi langkah kaki Shidou yang cepat dengan kaki mungil nya. Hingga..

Shuuihh..

Tubuh Name terangkat. Shidou menggendong nya ala bridal style. Menuju keluar kamar. Ia mendobrak pintu itu dengan kaki nya. Dan, Name dapat melihat ruangan selain kamar nya. Sangat luas. Serba mewah. Siapa sebenarnya orang yang sedang menggendong Name sehingga mampu memiliki rumah sebagus ini?

Atau ini bukan milik nya?

Ruangan itu di cat putih bersih tanpa kotoran apapun di dinding. Lalu dihias dengan beberapa pajangan metalik berwarna keemasan memberi kesan megah. Disisi lain ruangan itu di hias dengan corak dinding berwarna silver metalik yang memberi kesan lebih sederhana.

Lalu mereka sudah sampai di halaman depan. Halaman yang sangat luas dengan rumput hijau halus di tanah. Sepanjang jalan tertanam macam macam bunga. Terlebih lagi bunga mawar putih. Orang se-brengsek ini tau dari mana tentang bunga? Name tersenyum miris. Teringat arti setangkai bunga mawar putih.

Sebuah mobil hitam terparkir di depan mereka. Seseorang yang bisa dibilang suruhan itu pun membuka pintu untuk Shidou masuk. Shidou pun lansung menghempas Name begitu saja ke kursi bagian belakang mobil. Menjengkelkan. Name seperti barang yang tak perlu di peduli kan perasaan nya. Memang tubuh Name tak begitu sakit saat di hempas di kursi mobil. Tapi ia tak terima di perlakukan seperti itu.

"Geser sedikit. Tubuh mu itu gemuk."

Mata Name melotot. Gemuk? Dapat penglihatan dari mana Shidou menyatakan ia gemuk? Jelas jelas perut nya ramping dan lekuk tubuh ideal nya tanpa lemak sedikit pun. Name juga sering beberapa kali menjadi model waktu di sekolah. Dan, orang hitam ini mengatakan nya gemuk?

Oh, sungguh tidak terima. Walau memang kekurangan Name terletak di ketinggian badan. Tapi menurut nya ya... ga pendek pendek amat lah.

"Ga." Ucap Name dan duduk semau nya agar tak ada tempat untuk Shidou.

Bukannya kesal, Shidou menyeringai jahat. Membuat Name semakin cemberut.

Lalu Name menaikkan alis nya dengan polos saat Shidou agak membungkuk. Ia tak tau apa yang ingin Shidou lakukan dengan semakin menunduk ke bawah. Bahkan, tubuh nya membungkuk. Diri nya mendekat ke Name. Name terdiam lugu. Hingga,

"Ahh!! Sialan!"

Name menjerit lantaran Shidou menggigit sisi perut nya. Membuat Name reflek mundur menjauh dan Shidou masuk ke mobil.

Shidou Ryoushei POV+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang