11. Oki

1K 65 2
                                    

Mata Shidou telah memerah, memuncak kan amarah nya. Ia sangat tak rela, lelaki tua itu kembali menyentuh gadis nya. Dengan geram, Shidou memutar kemudi mobil kencang hingga mobil itu berbelok secara tiba tiba ke kiri dan menabrak keras mobil sport milik Ken. Lantas, mobil itu menabrak sisi kiri jalanan, membuat sarana disana hancur dan pohon pohon penghias jalan rubuh menabrak bangunan disampingnya.

Masih tak puas, ia terus menyenggol mobil sport murahan itu di matanya hingga teriakan panik Name menyadarkan Shidou akan perbuatan nya.

Ken kewalahan, mobil nya yang sudah lecet itu memang tak sanggup melawan kuat nya mobil Shidou. Hingga, mau tak mau Ken dan ayah Name harus turun dari sana dan tak menghiraukan jeritan histeris para warga.

"Turun lo, njing. Jangan berani lewat mobil!!" Bentak sang ayah, panggil aja om Oki, pak Oki, pedo, jamet basis, serah lu dah readers (gue pake Oki pak Oki yak).

Tanpa basa basi, Shidou membuka kasar pintu mobil nya dan turun menghadap Oki. Dia berusaha memasang eskpresi wajah sedatar dan setenang mungkin walau hati nya benar benar ingin mencabik cabik mahkluk didepan nya.

"Lepasin Name, atau-"

"ATAU APA??!! NAME ITU ANAK SAYA, SAYA BERHAK ATAS DIA!" Oki sengaja membentak dan menaikkan amarah nya sendiri demi memancing sisi gelap Shidou.

Untung nya, Shidou menyeringai seakan tau maksud nya.

"Last, lepasin atau nggak?"

Oki menyeringai balik semakin menantang Shidou.

"Kalo nggak, lo mau apa?"

"Lo mau anak lo balik kan? Kalo gitu balikin harta sepenuh nya yang udah gue kasih ke lo."

"Sepenuh nya? hahaa.. lo aja udah ngerusak anak gue, lo harus tanggung jawab!"

Shidou terkekeh dengan seringai yang melebar lalu melirik Name yang masih di dalam mobil.

"It's okay, gue nikahin dia. Puas?"

Oki menggeleng. "Gue mau Ken. Not you."

"Sok gaul lu, njing. Ingat umur dasar tua keriput!" Kali ini bukan Shidou yang ngerocos, melainkan Name nya sendiri dari dalam mobil membuat Shidou tersenyum puas.

"Good girl.."

Tak terima diperlakukan seperti itu, Oki melihat ke arah Ken dan mereka saling pandang lalu mengangguk kan kepala seakan memikirkan hal yang sama. Lalu, dalam hitungan detik, Ken melesat tepat ke belakang Shidou dan memutar tangan nya kebelakang disertai tendangan keras dari Oki di perut keras nya.

Tak tanggung-tanggung Oki mencengkram kepala Shidou dan menghentak kan nya keras diujung lutut nya.

Kepala Shidou terasa pusing disertai kunang kunang sejenak. Darah juga mengalir deras keluar dari mulut nya. Lalu, mata itu memancarkan gairah nya dengan seringai lebar psikopat nya.

Satu hentakan, Ken berhasil tergeletak. Tangan Shidou yang bebas lansung menubruk keras pipi sebelah kiri Oki hingga bibir bagian dalam itu robek. Tak lupa juga membalas tendangan nya di perut hingga darah tak berhenti mengalir keluar dari mulut nya.

Masih tak puas, Shidou mengambil pecahan kaca spion yang rusak habil tubrukan. Baru saja ingin ingin menggorok leher itu, Ken kembali mencekal nya sekuat tenaga. Ken berdecih. Bisa bisa nya ia lupa dengan sikap Shidou yang satu ini.

"Udah Shidou! Lihat keadaan Name, ambil aja dia!" Teriak Ken, memekakkan telinga Shidou. Shidou melirik sebentar ke gadis nya, Name.

Mata nya semakin sembab dan merah menahan tangis sesenggukan nya. Keadaan nya semakin lusuh dan memelas. Sial. Shidou lupa, bagaimana pun juga Oki tetap ayah nya. Ia berusaha menarik napas panjang menetralisir emosi nya.

Ia menepis tangan Ken yang masih mencekal nya lalu menghampiri Name di mobil itu. Ia membuka pintu mobil, terlihat jelas wajah cantik nya dengan kulit yang semakin pucat. Name berantakan. Tapi justru terkesan seksi di mata Shidou.

Air mata bercampur keringat yang membasahi kulit putih pucat nya disertai bibir yang merona merah amat menggoda nya. Ditambah pakaian lusuh itu yang mengekspos lebih banyak daging lembut di tubuh nya. Shidou menatap nya lapar.

Lalu, ia menggendong Name ala bridal style dan kembali membawa nya masuk ke mobil. Shidou mendudukkan nya dengan lembut sembari mengecup sayang kening Name dan berlama lama disana.

"Please, don't go." Bisik nya dengan lembut seakan membuat Name terhipnotis.

Dengan begitu, mobil pun bergerak dan melaju dengan kecepatan tenang kali ini. Shidou nyaman berlama lama di mobil dengan Name yang berantakan. Ia melupakan semua masalah perjodohan nya sejenak, melupakan kembali kejadian tragis sang ibu. Healing terbaik untuk nya.

***

Shidou mengantar Name hingga ke kamar nya. Sedangkan Name jelas ketakutan dengan jantung yang berdegup kencang karena tau Shidou sudah menatap nya lapar sedari tadi. Mata nya kini memancarkan gairah sensual. Huh.

Name menatap dirinya didepan cermin dengan Shidou yang masih memperhatikan gerak gerik nya di ambang pintu. Bayangan di cermin itu lusuh sekali, berantakan. Badannya juga terasa lengket. Name melirik Shidou sejenak dengan tatapan seakan mengatakan 'aku ingin mandi.'

Shidou yang paham keadaan Name mendekat ke arah nya. Berdiri di belakang punggung nya. Tubuh Name menegang, tak berani membalas tatapan Shidou dari balik cermin. Tiba tiba jari jari Shidou yang nakal menarik tali baju nya. Mata Name melotot ketika baju itu terlucuti begitu saja.

Reflek ia menarik nya kembali dan beranjak bangun dari kursi. Ia bergegas pergi ke kamar mandi dan lebih memilih membersihkan tubuh nya.

Namun, naas. Shidou kembali menarik tangan nya.

"Biar aku memandikan mu." Suara serak itu berbisik penuh nafsu.

Pikiran Name kembali melayang di saat Shidou pertama kali berkata seperti itu. Dengan cepat, Name menggeleng keras. Tak ingin merasakan sakit itu lagi.

"Aku.. bisa mandi sendiri."

"Shutt.. kamu ga punya hak buat nolak." Tubuh Name pun terangkat digendong oleh Shidou.

Kaki itu melangkah dan memasuki kamar mandi. Name tak bisa memberontak lagi saat pintu telah terkunci. Di dalam gendongan nya ia menggeliat.

"Aku bisa mandi sendiri, Shidou." Katanya dengan sedikit memberi penekanan diujung kalimat nya.

Shidou menatap nya dengan tatapan yang amat datar, tapi terkesan memperingati nya.

"Jangan buat aku marah kalo masih mau jalan."

Name meringis, Shidou lansung menurun kan Name dan menarik baju itu begitu saja, memperlihatkan lekuk tubuh yang terukir indah. Baju itu robek, dan Shidou melempar nya asal ke belakang.

Air keran menyala, mengisi bak mandi. Hangat. Air itu hangat sekali.

"Ini juga dibuka." Paksa Shidou menunjuk ke arah bra yang melindungi payudara putih nya.

Lagi dan lagi Name menggeleng, amat menguji kesabaran Shidou.

Lalu, sheesshh!

______________________________

#To Be Continued!

Author Note : ±1036 kata. OTAK GUEH BLOCK LAH!!! tapi gue usahain demi readers tercintahhh, udah 5k aja niehh. kalian the best. gue cuma bisa berterimakasih lewat chapter membosankan iniee..


//abas kitiwi jihit.

Shidou Ryoushei POV+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang