15. Hidup baru.

631 37 8
                                    

"Wah, ini rumah lo Ken?" Tanya Name, semangat. Melupakan kesedihannya sejenak. Ken mengangguk antusias.

"Gimana, Name? Suka? Emang ga segede mansion Shidou sih tapi kan, kalo buat you and me cukup lah."

Name menyengir. Tiba tiba sikap nya berubah dengan menyenggol nyenggol lengan Ken. Sedangkan kepalanya menunduk dengan wajah memerah. Ken menyerngit aneh. Nih bocah ngapain nyenggol ga jelas? Hingga tubuh Ken berjongkok dan menatap wajah nya menunduk itu.

"Kenapa?"

Tubuh Name menegang, gugup. Gadis mungil itu merona sambil memilin jarinya karena canggung. "Mau.., itu..," ia berbicara tak jelas.

"Itu? Itu apa?"

"Itu....!" Name menggigit bibir nya, berlagak sok mengunyah.

Ken menaikkan alis, paham. Tapi dengan isengnya ia kembali bertanya, "kenapa bibir nya? Mau kiss?"

bug!

Name menepuk pelan lengan Ken yang tengah menggodanya.

"..m-makan."

PFFTT!!! BWAHAHA..!!!

Tawa Ken lepas begitu saja, ia menarik pinggul Name mendekat ke arah nya hingga kini wajah Ken sejajar dengan perut mungil nya yang keroncongan.

"Ini yang lapar?" Tanya Ken, sok polos.

Name hanya mengangguk malu karena merasa tak nyaman.

"Coba liat." Tangan kekar itu menyingkap sweater hitam di tubuh mungilnya, melihat perut kecil putih mulus yang sangat lembut. Ia mengecup di area pusar nya sejenak.

"Tapi ga ada makanan, gimana dong?" Katanya iseng.

Name hanya buang muka karena tak tahan, dan pastilah wajah nya memerah bak kepiting rebus sekarang. Udah nahan malu, ga ada makanan pula.

"Canda, Name, ada ayam goreng kok. Paha nya lagi."

***

Shidou POV.

Pukul 19:30 malam, ia kembali ke mansion nya. Dalam perjalanan, dari dalam mobil, Shidou dapat melihat ada yang aneh dengan mansion nya. Malam ini mansion itu tampak cerah sekali, bahkan dari kejauhan. Lampu tampak terang menderang. Perasaan Shidou semakin tak nyaman. Dan benar saja, saat ia memasuki pelataran mansion, para maid sudah menyambut nya. Shidou semakin di buat heran. Ia membuka pintu mobil, turun dan melangkah masuk ke mansion.

Bunga dimana mana.

Alunan musik merdu terdengar.

Kilauan pernak pernik merah menyilaukan mata.

Dan, Eveline duduk manis jauh di singgasana.

Barulah Shidou paham ada apa sebenarnya. Ia melirik sang daddy, menatapnya datar. Pria paruh baya itu pun mendekat ketika putra nya tak melawan. "Bersiap, ganti baju, acara nya mau dimulai." Pinta nya. Shidou hanya menaikkan alis, dan melihat cincin indah di dalam sebuah kotak mewah bening tanpa noda. Pertunangan.

Shidou tak menggubris permintaan itu, ia langsung naik ke lantai 4, mencari keberadaan Name. Langkah demi langkah berlalu, ia membuka kamar pintu besar kamar itu. Seketika nuansa kamar yang awalnya putih hampa namun penuh cerita berubah menjadi merah dengan hiasan mawar.

Aroma bunga tercium menyengat di hidung Shidou. Mata nya melihat sekeliling mencari keberadaan Name. Tapi tak kunjung ia jumpai. Shidou melangkah semakin memasuki kamar mendekati ranjang. Tangan kekar itu mengelus seprai yang tak sama seperti dulu. Ranjang ber-seprai putih yang menjadi saksi penyatuan mereka telah diganti seprai berwarna merah dengan taburan bunga mawar diatas nya. Dahi Shidou mengernyit. Matanya agak sakit melihat semua dekorasi ini berwarna merah.

Shidou Ryoushei POV+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang