Askhala Ragenthara, terkenal sebagai Mostwanted SMA GALAKSA karena kenakalannya. Banyak sekali ulah yang ia lakukan selama hampir 3 tahun di GALAKSA. Semua perbuatan pasti ada alasannya, bukan? Jadi apa yang melatarbelakangi kenakalan-kenakalan yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- 31 december -
Motor Askhala sudah terparkir di pekarangan depan rumahnya sekarang. Ia dan Launa tengah berjalan beriringan memasuki rumah.
"Aka Nana!" pekik keya seraya berlari ke arah Launa.
Launa yang baru akan menginjakkan kakinya di depan pintu, sudah disambut Keya berlari dan memeluk kakinya. Launa mengangkat tubuh mungil Keya, lalu menggendongnya.
"Hallo sayang," sapa Launa saat Keya sudah berada digendongannya.
"Eh sayang, udah nyampe. Ayo duduk Lau," ucap Rena berjalan dari arah dapur.
"Keya, jangan minta gendong Aka Nana dong, kan Akanya cape. Sana minta gendong Aka Khala aja," imbuh Rena, dibalas gelengan oleh Keya.
"Gak papa kok Bunda," balas Launa tersenyum.
"Nda mau unda Keya, digendong Aka Khala," bantah Keya.
"Nanti lagi Key mainnya sama Aka Nana. Sekarang sana ikut Aka Khala, main di atas," suruh Rena, dibalas gelengan oleh Keya.
Askhala mengangkat tubuh Keya yang berada digendongan Launa, "Ayo kita main pesawat-pesawatan di kamar," seru Askhala berlari sambil menggendong tubuh Keya.
Terlihat wanita berumur sekitar 65 tahunan muncul dari arah dapur.
"Rena, ini pacar Askhala?" tanya wanita itu tersenyum.
"Iya Mom, ini pacar Askhala," jawab Rena mengelus rambut Launa.
Launa mengangguk, lalu mengulurkan tangannya ke arah wanita itu, dan di terima olehnya, "Aku Launa Nek," Launa tersenyum.
"Yaampun Bunda lupa nyuruh duduk. Ayo sayang duduk dulu," ucap Rena, mempersilahkan Launa untuk duduk. Launa pun duduk di sofa ruang keluarga bersebelahan dengan nenek Askhala.
Terdengar langkah kaki menuruni tangga, ternyata Askhala, ia sudah menggunakan kaos hitam oblong dengan celana pendek, penampilan Askhala membuat Launa tak berhenti menatapnya. Dan juga Keya yang ia dudukan di pundaknya.