“Alvian lalu mendekati Dimas dan mulai mengangkat tangannya”“Dimas lalu menutup matanya dan...
"Makasih udah nyelamatin Ravan".ucap Alvian sambil mengelus kepala Dimas dengan lembut
“hal itu lalu membuat Dimas kaget dan lalu menatap Alvian dengan tatapan tidak percaya begitu pun dengan yang lainnya mereka tercengang dengan sikap Alvian”
"Mas Alvian".ucap Dimas yang masih tidak percaya karna sikap Alvian
“Alvian lalu menurunkan tangannya dan mulai menatap Dimas dan terlihat bahwa banyak sekali penyelasan yang ada diwajah Alvian”
"maafin semua perbuatan mas selama ini, mas benar-benar menyesal karna udah terlalu nganggap kamu buruk sehingga kamu dibenci oleh banyak orang".ucap Alvian yang lalu berlutut dihadapan Dimas
"Mas benar-benar terlalu jahat sama kamu padahal kamu adalah anak yang ngk berdosa sama sekali dan bahkan semua ini bukanlah salah kamu tapi kenapa kamu harus menerima semua kebencian ini".ucap Alvian dengan suara yang gemetaran menahan nangis
“Dimas lalu menatap Alvian dan ia lalu memegang tubuh Alvian untuk berdiri”
"mas sekali pun ngk pernah terpikir di otak Dimas untuk benci sama mas dan juga yang lainnya".ucap Dimas sambil tersenyum
"Tanpa mas harus berlutut dan menangis untuk minta maaf Dimas udah maafkan dari dulu".ucap Dimas yang lalu membuat Alvian meneteskan air matanya
“Ravandra dan Vandra lalu menghampiri Dimas”
"Dimas maafin aku yah selama ini aku selalu nganggep kamu itu buruk padahal kamu adalah orang punya hati yang begitu suci".ucap Vandra dengan wajah yang menyesal
"Mas maafin aku yahh aku terlalu egois dn terlalu kasar ke mas padahal mas ngk salah apa-apa , mas adalah kakak yang benar-benar baik".ucap Ravandra yang lalu meneteskan airmatanya
“Raka Dan Revan pun lalu menghampiri mereka bertiga”
"nah gini dong enak adem ayem tanpa ada kebencian sama sekali".ucap Revan sambil merangkul Ravandra
"bener tuh ini barunya keluarga yang sempurna dan cemara".ucap Raka sambil tersenyum
“mereka bereenam pun lalu tersenyum bersama dan suasana yang biasanya menjadi suasana yang penuh kebencian, amarah, dan ketidak pedulian berubah menjadi suasana ceria, penuh tawa dan kebahagiaan”
"Dimas sekarang kamu adalah bagian dari kita udah ngk ada lagi namanya hanya berlima karna sekarang kita adalah berenam".ucap Alvian kepada Dimas yang membuat mata Dimas berkaca-kaca
"Ma-s makasih yahh".ucap Dimas yang tidak mampu berkata-kata lagi karna ia benar-benar merasa kebahagiaan yang akhirnya ia tunggu selama bertahun-tahun lamanya
"Udah-udah daripada kita kayak gini mending kita makan aja yuk lapar nih".ucap Raka yang mengeluh kelaparan
“kelima saudara nya itu lalu tertawa melihat tingkah Raka yang mengeluh kelaparan”
"yaudah ayok kita makan sama-sama mas juga laper nih".ajak Alvian yang lalu di anggukan oleh kelima adik-adiknya
“mereka bereenam pun lalu makan bersama dan kini Dimas akhirnya merasakan sebuah kebahagiaan didalam sebuah keluarga yang dimana ini adalah mimpinya selama bertahun-tahun”
“Dimas pun lalu tersenyum karna akhirnya mimpi nya terwujud”
“Tuhan terimakasih telah mengabulkan doa ku akhirnya aku dapat merasakan sebuah kehangatan keluarga yang tak pernah kurasakan selama bertahun-tahun, Tuhan aku ingin hidup lebih lama lagi . Batin Dimas sambil menatap saudara-saudara satu persatu
“jangan bawa aku dulu aku ingin merasakan kebahagiaan ini lebih lama lagi”
“malam pun tiba kini Dimas sedang mengobati luka Ravandra dikamarnya”
"Aduh mas sakit".keluh Ravandra yang merasakan sakit saat sudut bibir nya dioles oleh Dimas
“Dimas pun lalu tersenyum karna gemas melihat tingkah Ravandra yang menggemaskan baginya”
"Hahaha kamu lucu banget sihh mas jadi ngk tega buat ngolesin obat ini ke luka kamu".ucap Dimas sambil tersenyum menatap Ravandra
"ihh mas apaan sih jangan gitu ahhh aku jadi geli".ucap Ravandra yang malu karna dipuji oleh Dimas
"yaudah karna sekarang udah malam dan juga luka mas obatin jadi sekarang kamu tidur aja yah biar luka nya cepat sembuh biar bisa sekolah lagi".ucap Dimas yang lalu bangkit dari kasur Ravandra
"Iyah mas dan selamat malam semoga mimpi indah yah mas".ucap Ravandra yang lalu membaringkan dirinya di atas kasur
"Iyah selamat malam juga dan semoga mimpi indah Revan".ucap Dimas yang lalu menyelimuti Tubuh Ravandra dan mengecup keningnya
“Dimas pun lalu pergi keluar dari kamarnya Ravandra dan kini ia lalu masuk kedalam kamarnya sendiri dan dikamarnya ia lalu menguci pintu kamarnya dan berjalan menuju laci dan membuka laci tersebut”
“ia lalu mengambil foto sang bunda dan menatap foto tersebut sambil menahan tangisan”
"Bunda kenapa disaat kebahagiaan ini datang Dimas malah kayak gini apakah semesta ngk ngijinin Dimas untuk bahagia Dimas baru aja ngerasain kehangatan keluarga tapi kenapa penyakit ini harus ada bunda".ucap Dimas sambil meneteskan airmata nya
"Tuhan tolong aku ingin hidup lebih lama lagi".ucap Dimas yang terus meneteskan air matanya
“Tolong beri aku hidup lebih lama lagi.......
END
ETSS BOHONG

KAMU SEDANG MEMBACA
TEMPAT BERTEDUH (END)
SonstigesDimas juga anak Bunda karna kita cuma benci sama Ayah bukan Dimas