10

171 21 8
                                    

“kehangatan, kebahagiaan, canda tawa kini telah kurasakan”

“terimakasih atas segalanya”

“walau semua ini akan cepat berakhir”







“TEMPAT BERTEDUH”


















malaikat kecil ini pasti akan sembuh....









“kamu pasti akan sembuh.......









“pasti sembuhh.........








"Dimas membuka matanya dan melihat kearah jendela dan saat dia bangkit dari ranjang nya, kepala nya terasa begitu berat bahkan untuk berdiri saja sungguh sulit baginya”

“Dimas pun mulai melihat kearah bantal nya dan kini banyak sekali helain rambut yang ada di bantal tersebut dan tiba-tiba saja Dimas muntah dan muntahan itu mengeluarkan darah sehingga tanggan Dimas terkena dengan darah”

“tangan Dimas lalu bergetar dan ia mulai berusaha berdiri untuk mencari obat”

“namun tiba-tiba ia terjatuh dan sulit untuk bangkit”

"Mas Dimas pasti belum bangun kayak nya aku harus bangunin mas Dimas deh".ucap Ravandra yang lalu berjalan menuju kamar Dimas

“dan ia mulai berjalan menuju kamar Dimas dan saat dia membuka pintu kamar Dimas ia benar-benar kaget melihat Dimas yang terkapar diatas lantai dan darah yang mengotori lantai”

“Ravandra sangat shock da mulai berlari menghampiri Dimas”

"Mas Dimas bangun, Mas bangun, TOLONG TOLONG SIAPAPUN TOLONG".teriak Ravandra yang membuat yang lainnya lalu bergegas berlari ke sumber suara

“yang lainnya juga nampak kaget dan panik saat melihat keadaan Dimas”

"Ravan Dimas kenapa kok bisa kayak gini".tanya Alvian yang kaget melihat keadaan Dimas yang tak sadarkan diri

"aku juga ngk tau mas".ucap Ravandra yang masih shock

"Mas sebaiknya kita langsung bawa aja Dimas ke rumah sakit".ucap Raka yang lalu disetujui oleh yang lainnya

“mereka berempat lalu membopong Dimas menuju rumah sakit”

“Vandra?

“Vandra hanya terdiam dan ia mulai berjalan kearah ranjang Dimas dan ia benar-benar dia buat kaget saat melihat betapa banyak nya rambut Dimas yang rontok dibantal itu”

“tidak hanya itu Vandra mulai. Menatap sebuah kertas yang Dimas sembunyikan di bawah buku tulisnya”

“dan saat ia melihat  kertas tersebut ia lalu dibuat terdiam”

"Jadi selama ini kamu nyembunyiin semua rasa sakit kamu".ucap Vandra pada dirinya sambil mencoba untuk tidak meneteskan air matanya

“Vandra lalu menghela nafasnya dan mulai membawa kertas itu kerumah sakit”

“dirumah sakit Alvian, Ravandra, Revan dan Juga Raka nampak gelisah saat melihat tubuh Dimas yang ditempel oleh alat-alat medis”

“dan saat semua itu dilakukan akhirnya dokter nya pun keluar dengan wajah yang nampak sedih”

TEMPAT BERTEDUH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang