02

273 23 2
                                    

"Raka kamu tadi ngambil makanan didapur yahh ,siapa sih yang ngajarin kamu kayak gitu Mas tuh ngk pernah ngajarin kamu untuk mencuri".Bentak Alvian pada  Raka yang hanya bisa menundukan kepalanya

   “Dimas yang melihat Raka yang dibentak oleh Alvian lalu membuka suara”

"Bukan Mas Raka yang ngambil makanan didapur tapi Dimas yang ngambil,Dimas sengaja ngambil Nasi goreng   itu karna Dimas kelaparan".Ucap Dimas yang lalu membuat Raka Panik dan kaget

"Dimas kamu ngk usah bohong! Mas Alvian ini salah Raka dan bukan Dimas yang ngambil".Ucap Raka yang membantah hal itu

"Mas Alvian jangan percaya sama Raka dia sengaja bohong biar Dimas ngk dimarahin sama Mas Alvian". ucap Dimas yang lalu membuat Raka terdiam dan menatap nya tak percaya

  “Alvian pun mulai menghampiri Dimas Dan menampar wajahnya”

"Sudah lahir dari rahim pelacur Dan menjadi pencuri pula kamu tau ngk aku tuh udah cukup kesusahan sama kamu Dimas asalkan kamu tau semenjak Ada kamu kehidupan aku Dan saudara ku itu jadi sial dan aku berharap kamu mati aja". Ucap Alvian sambil mencengkram kerah baju Dimas Dan melepaskan nya dengan cara mendorong nya

   "Alvian pun lalu mulai pergi dengan suasana hati yang memanas meninggalkan Dimas Dan Raka sendirian”

“sakit rasanya bagi Dimas yang mendapat caci makian dari saudara tirinya itu, entah apa salahnya dia hanyalah anak yang tidak berdosa tapi kenapa dunia ini membencii dirinya”

   “Raka mulai menghampiri  Dimas dan mulai menatap nya”

"Dimas kenapa kamu bohong  Padahal kan aku yang udah cukup ngambil nasi goreng itu kenapa kamu malah bohong". Ucap Raka yang kasian dengan Dimas

"Mas Raka Dimas cuma ngk mau mas dipukul Dan dibentak-bentak sama Mas Alvian, Mas Raka udah banyak bantu Dimas selama ini jadi Dimas ngk mau Mas Raka dapat masalah cuma karna Dimas". Ucap Dimas yang lalu membuat Raka memeluknya

"Dimas Mas Raka rela ngelakuin apapun buat kamu dan Mas pastikan kalau Mas Alvian Dan yang lainnya bakal nganggap Dimas sebagai bagian dari kita". Ucap Raka yang masih memeluk Dimas

"Makasih yah Mas".ucap Dimas yang lalu tersenyum

“keesokan harinya Dimas kembali bangun lebih awal kali ini dia mulai memberes-bereskan barang-barang yang ada dirumah dan mulai membersihkan  sudut-sudut rumah”

“setelah selesai membersihkan barang-barang tersebut ia pun lalu membersihkan dirinya dan mulai berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki”

“disekolah Dimas  anak yang begitu pintar namun tetap saja itu tidak akan membuka pintu hati saudara-saudaranya untuk menerima dirinya”

“saat Dimas sedang membaca buku di taman sekelompok pria mendatangi nya dan lalu menarik buku itu dan membuang nya”

“yah sekelompok pria itu dipimpin oleh seorang pria bernama William”

"eh lu Dimas kan anak dari rahim pelakor itu".ucap Wiliam yang mengejek Dimas namun Dimas hanya diam tanpa membalas perbuatan nya

"lu ngk bisa ngomong yahh ,ouh gue tau mungkin lu itu bisu karna lu kan anak haram".ucap Wiliam yang terus mengejek Dimas

“sakit bagi Dimas yang mendengar hal itu namun ia tidak dapat membalas karna semua omongan itu adalah benar”

“wiliam lalu tersenyum licik dan lalu mendorong Dimas hingga ia terjatuh ke tanah”

"Dasar lemah pantes semua orang ngk ada yang mau temenan ama lu".ucap Wiliam yang tertawa dan saat ia hendak ingin memukuli Dimas kepala nya terbentur bola basket yang melayang kearahnya

"BRENGSEK KELUAR LO SIAPA YANG BERANI NGELEMPAR BOLA INI KE ARAH GUE".teriak Wiliam

“seorang gadis cantik lalu mendatangi Wiliam sambil menyilangkan kedua tangannya”

"aku,kenapa memangnya dasar laki-laki lemah berani main keroyokan kalau emang ngerasa jadi jagoan tuh mainnya sendiri jangan bawa temen najis banget zaman sekarang masih bawa temen buat ngebully orang. ucap gadis itu yang memiliki ama Nayla

"Awas aja yah lu liat aja gue bakal balas perbuatan lo".ucap Wiliam yang lalu pergi bersama dengan teman-temannya

" Nayla mulai menggulurkan tangannya kepada Dimas dan Dimas pun mulai menatap nya dan merasa begitu familiar”

“Nayla pun lalu tersenyum dan masih menggulurkan tangannya untuk membantu Dimas bangkit”

“Dimas pun Mulai menggengam Tangan Nayla dan bangkit”

“ia menatap gadis itu beberapa detik”

"Makasih yah".ucap Dimas sambil menatap Nayla

"Iyah sama-sama".ucap Nayla sambil tersenyum

“senyuman itu berhasil membuat Dimasj juga ikut tersenyum dan memperlihatkan Lesung pipi nya yang terlihat indah”













TO BE CONTINUED

VOTE
SHARE
COMMENT

THANK YOU


TEMPAT BERTEDUH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang