BONUS CHAPTER

110 14 1
                                    

“seorang gadis cantik berpakaian rapi kini sedang berjalan menuju area pemakaman”

“ia berjalan dan mencari nisan seseorang dan saat sudah menemukan nya ia mulai menghela nafas lega”

“ia termenung melihat nisan tersebut dan entah kenapa hati nya tiba-tiba merasakan sesak dan air matanya ingin turun”

"hallo ganteng gimana sekarang? kamu udah bahagia yah disana".ucap gadis itu yang berusaha untuk tidak menangis

"maaf yah aku baru bisa jenguk kamu sekarang jujur pas tau kamu udah ngk ada hati aku sakit banget".ucap gadis itu yang akhirnya meneteskan airmatanya

"aku masih ngk nyangka orang sebaik kamu harus pergi secepat ini padahal aku belum sempat bilang kalau aku suka sama kamu".Naya pun lalu menangis tersedu-sedu

"Dimas makasih udah jadi cinta pertama aku makasih udah buat aku ngerasa bahagia dan nyaman disamping kamu".ucap Naya  yang lalu menyeka airmata nya

"Dimas aku pulang dulu yah".Pamit Naya yang lalu menaruh gantungan kunci itu dan pergi


“ditempat lain tepatnya disebuah gedung sekolah Revan sedang duduk dibangku nya sambil membaca buku milikinya”

“Tiba-tiba seorang gadis duduk didepannya mulai menyapa nya dengan genit”

"Hai Revan".sapa sih gadis yang lalu mengedipkan matanya kepada Revan

“Revan lalu  menatap Gadis tersebut dengan jijik”

"Apaan sih piraun ngk jelas banget jangan sampe nih buku melayang kekepala kamu yah".ucap Revan yang kesal dengan gadis yang bernama Pira itu

"Ihh jadi cowok serem banget eh Revan kalau jadi cowok itu jadi terlalu galak entar ngk ada yang suka".remeh Pira dengan wajah nulisnya

"Dih kalau emang ngk ada yang suka emang nya kenapa kamu sirik yahh karna ngk punya wajah seindah aku mending kamu pergi aja deh sana aku mau belajar dan jangan menguji kesabaran aku, aku kalau emosi suka nelen kepala orang loh".ancam Revan yang membuat pira kesal dan memutuskan untuk keluar dari kelas

"Dasar piraun ngk jelas hobinya gatel ke cowok aja mending urus tuhh ketombe jangan ngurus hidup orang".amuk sih Revan

"Astaga kan gara-gara sih piraun itu aku jadi emosi padahal kan aku ngk boleh emosi biar ngk ada kerutan".ucap Revan yang lalu kembali membaca

“saat Revan kembali membaca tiba-tiba angin melintas dan membuat dirinya merasakan sesuatu yang terasa tidak asing baginya”

“sehingga Revan lalu menghentikan untuk membaca dan mulai menatap kearah jendela”

“disana ia melihat ada seorang pria jangkung menggunakan pakaii rapi dan kamera yang selalu ia bawa kemana-mana serta headphone yang ia kenakan”

“wajah pria itu terlihat tidak asing bagi Revan dan ia mulai menatap pria itu lebih jelas dan memang benar bahwa wajah pria itu sangat mirip dengan seseorang”

"kenapa wajah orang itu mirip banget sama mas Dimas yah atau ini cuma perasaan aku aja atau aku cuma halusinasi".ucap Revan yang lalu menggosok-ngosokan matanya dan kembali melihat pria itu namun sayangnya pria itu menghilang entah kemana

"huft kayaknya emang aku halusinasi aja deh gara-gara banyak pikiran udahlah mending aku lanjut baca aja".ucap Revan yang kembali membaca buku pelajaran nya








“Pria misterius yang dilihat oleh Revan kini sedang menatap gedung sekolah itu dan ia pun tercengang dan merasa kagum dengan keindahan Sekolah tersebut sehingga ia lalu memotret nya”

CKERCK



"sekolah ini bagus banget mana desain nya mirip banget kayak sekolah yang ada didrama-drama gitu".ucap sih pria itu yang masih kagum dengan keindahan sekolah tersebut









BRUKKKK

“seorang gadis tidak sengaja menyenggol pria itu sehingga membuat kamera nya terjatuh”

"Aduh maaf yah aku ngk sengaja seriusan aku ngk sengaja loh".ucap gadis tersebut sambil menundukan kepala nya dan meminta maaf berkali-kali kepada pria tersebut

“pria tersebut pun mulai tersenyum dan mengambil kamera nya yang jatuh”




"iyah ngk apa-apa kok lagian kamera aku juga ngk ada kerusakan sama sekali".ucap pria itu yang membuat sih gadis terdiam karna merasa familiar dengan suara tersebut

“namun belum sempat gadis itu ingin melihat wajahnya pria tersebut sudah pergi meninggalkan nya dan gadis itu pun mulai terdiam sejenak dan menatap Pria tersebut yang kini sudah pergi jauh”

“gadis tersebut mulai menatap punggung pria tersebut dan ia mulai sadar akan satu hal”

"Dimas?"


































































































“TEMPAT BERTEDUH”
(BONUS CHAPTER)








Kira-kira siapa yah cewek yang ada di pemakaman tadi?

dan kira-kira siapa sih pria misterius itu?




hayoo main tebak-tebakan nihh

TEMPAT BERTEDUH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang