04

171 20 0
                                    

"Siapa kamu"?. Tanya Dimas kepada Nayla dengan wajah kebingungan

"aku Nayla kalau kamu siapa".ucap Nayla sambil mengulurkan tangannya kepada Dimas

“Dimas menatap Nayla yang mengulurkan tangan nya kepada dirinya jujur ia ragu-ragu namun pada akhirnya ia mengenggam tangan Nayla”

"ak-u Dimas".ucap Dimas yang sedikit gugup karna berjabatan tangan dengan Nayla

"ouh nama kamu Dimas heheheh pantes manis namanya aja seindah ini".ucap Nayla yang membuat Dimas tersipu malu

"makasih".ucap Dimas tersenyum kepada Nayla

"kamu piket sendirian kebetulan aku bingung mau ngapain jadi aku bakal bantuin kamu".ucap Nayla yang membuat Dimas kaget

"Ngk usah aku bisa sendiri kok takut nya aku ngerepotin kamu".ucap Dimas yang mencoba untuk menolak

"Santai aja kalau sama aku, lagian itu ngk ngerepotin aku kok justru aku seneng bisa deket sama kamu".ucap Nayla yang lalu membuat Dimas tersenyum

“Tanpa Basa basi Nayla lalu mengambil sebuah pel dan membantu Dimas untuk membersihkan lantai kelas”

“dari lubuk hati yang terdalam Dimas merasa senang karna masih ada orang yang peduli padanya dan ia juga sangat senang karna akhirnya mendapatkan teman baru”

"Dimas nanti pas jam istirahat kamu bakal ngapain".tanya Nayla sambil mengepel lantai

"aku cuma dikelas aja sambil baca buku doang".Ucap Dimas yang membuat Nayla kaget

"loh kamu ngk kekantin atau main sama anak-anak lain gitu".ucap Nayla yang masih kaget

"aku ngk punya teman untuk diajak main dan aku juga takut kalau kekantin sendirian".ucap Dimas yang lalu menundukan kepalanya

“Nayla lalu tertawa mendengar perkataan Dimas yang menurut nya sangat konyol itu”

"hahaha kamu lucu banget sihh masa cowok seganteng kamu ngk punya temen".ucap Nayla yang masih tertawa namun hal itu membuat Dimas terdiam

"mereka benci sama aku karna aku ini seorang pelacur, jangankan anak-anak sekolah bahkan saudara tiri aku aja benci sama aku saking benci nya mereka pengen aku mati aja".ucap Dimas yang membuat Nayla lalu kasihan padanya

"Ihhh kamu ngk boleh ngomong kayak begitu siapa bilang semua orang benci sama kamu buktinya aku sama semesta aja ngk benci sama kamu".ucap Nayla sambil tersenyum kepada Dimas

"Kamu jangan ngerasa kalau kamu kesepian karna mulai sekarang ada aku, aku janji aku bakal selalu sama kamu".ucap Nayla kepada Dimas yang membuat Dimas lalu kembali tersenyum

"Makasih yahh makasih banyak".ucap Dimas dengan wajah ceria begitu pun dengan Nayla yang juga terlihat ceria

“disisi lain tepatnya disekolah yang berbeda  Alvian kini sedang termenung di taman kelas ia pun mulai menatap keatas langit”

“namun tiba-tiba saja Vandra mendatangi Alvian dan duduk di sebelah nya”

"mikirin apaan sih mas kok kayak serius banget".tanya Vandra kepada Alvian

"ngk mikirin apa-apa kok cuma ngeliat langit doang".Sahut Alvian dengan ekspresi dingin

"Astaga Mas gabut banget dehh ngeliat langit udah kayak ngeliat lowongan pekerjaan aja".ucap Vandra sambil ngelawak

"Udah Ahh ndra ganggu aja kamu".ucap Alvian yang hendak pergi meninggalkan Vandra

“namun langkah nya terhenti disaat ia mendengar perkataan orang-orang yang kurang enak untuk didengar”

TEMPAT BERTEDUH (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang