16. Bentak?

77 7 0
                                    

Hi guyss....

Gimana sama bab sebelumnya?

Seneng gak?

Gimana hari ini?

Happy or sad???

Apapun yang terjadi di hari ini, jangan nyerah ya? Tuhan gak akan ngasih ujian diluar batas kemampuan mu..

Apapun masalahnya, serahkan semuanya pada Tuhan

Happy Reading....

🕊🕊🕊

Hari selasa, setelah hari senin.

Areksa tengah menunggu Olivia keluar dari rumah nya. Ia menunggu di gerbang rumah Olivia sambil duduk di atas jok motor dan helm full face nya yang masih menempel di kepala nya.

Setelah lima menit menunggu, Olivia berjalan ke arah nya dengan wajah yang tersenyum.

"Maaf ya Sa, nunggu lama. Tadi ngobrol dulu sama Alice" Ucap Olivia.

"Gak papa Liv, udah naik" Ucap Areksa sambil memasangkan Olivia helm yang selalu ia bawa jika pergi bersama Olivia.

Olivia pun menaiki motor sport hitam milik Areksa "peluk gue" Ucap Areksa

"Gak, bosen gue meluk lo mulu" Ucap Olivia.

"Oke kalo gitu" Areksa tersenyum smirk.

Dengan ide modus nya, ia menancap kan kecepatan motornya di atas rata-rata. Olivia terkejut dan reflek memeluk Areksa.

"IHHH JANGAN NGEBUT REKSA!!! GUE TAKUT! " Teriak Olivia.

Reksa hanya tersenyum saat tangan Olivia berhasil memeluk pinggangnya dengan sempurna. Lalu ia pun memerankan kecepatan motornya.

"MODUS LO GAK LUCU YAA!!" Teriak Olivia dengan memasang wajah kesal. Namun tangannya masih memeluk Areksa, karena takut lelaki itu mencepatkan kecepatan motornya.

"DIH, SOK-SOKAN TAKUT. LO JALANIN MOTOR GUE DI ATAS RATA-RATA JUGA SERING!!" Teriak Areksa kembali karena kondisi jalanan yang mengharuskan mereka teriak ketika ingin berbicara.

"KALO ITU MAH BEDA LAGI!! KALO INI GUE MASIH TERKEJUT KARENA LO NGEJALANIN NYA GAK PAKE ABA-ABA DULU!!!" Areksa tertawa mendengar ocehan Olivia.

......

Di kelas, Areksa tengah duduk di depan bangku Olivia yang sedang membaca buku pelajaran.

Bukannya ikut membaca, Areksa malah sibuk dengan matanya yang menatap gadis itu. Menatap gadis itu sudah menjadi candu baginya.

Instagram

Fahmi_virnjy

Fahmi_virnjy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang