"kenapa lo suka bunga Edelweis, Liv? "
"bunga edelweis itu melambangkan keabadian dan keberanian"
"terus?"
"ayah gue pernah ngomong 'kamu harus menjadi wanita yang pemberani dan abadi dalam hati seseorang oliv"
BAGAIMANA DENGAN KEHIDUPAN NYA?
SILAH...
ini, Olivia tengah duduk di samping Areksa. Lelaki itu tengah mentraktir seluruh anggota nya dan menyewa salah satu cafe yang besar disana untuk malam ini.
Namun, bukannya makan, Olivia masih sibuk dengan teka teki yang Fahmi berikan.
"Duhhh, lo kalo gak punya otak jangan ngasih pertanyaan gila kek gitu kek" Olivia mengacak rambut nya frustasi.
Fahmi melebar kan matanya "dihh, otak lo aja yang hilang. Beratan mana 100kg kapas atau 100kg besi? Ya Jawaban nya keduanya lah goblok. Kan sama-sama berat 100kg" Jelasnya
"Gak peduli gue" Ucap Olivia.
"Eh mi, anter gue ke sana" Ucap Olivia sambil menunjuk Indomaret di seberang sana.
"Sama gue aja" Tawar Areksa.
"Gak! Bosen sama lu mulu!" Ucap Olivia sambil beranjak dari duduk nya dan menarik kerah baju Fahmi sehingga cowok itu terjatuh dari kursinya.
"Pelan-pelan anying! Pantat gue sakit oliv!!" Ucap Fahmi yang masih di tarik oleh Olivia.
"Si Fahmi gak mau ngelawan gituu?" Tanya kenzo.
"Pawangnya aja modelan kek gini. Siapa yang mau lawan Olivia coba" Ucap gian sambil memakan omelette.
"Iya-iya juga yaa"
Areksa mengawasi keduanya saat berjalan menuju indomaret. Fahmi membantu Olivia untuk menyebrang, karena kendaraan di luar sana masih banyak meskipun sudah malam hari.
Saat berada di kaca yang berbentuk bulat, Olivia mengambil handphone nya lalu menyuruh Fahmi untuk membuka mulutnya.
"Cepet mi, gaya nya buka mulut ya" Ucap Olivia
Fahmi hanya menurut, setelah membuka mulut, Olivia menekan kaca itu membuat muka Fahmi menjadi aneh.
Instagram
Oliviaamarasanjaya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
