9. Mulai dekat

78 7 0
                                    

Hallo guyss.....

Gimana sama bab sebelum nya?

Salting gak?

Kalo saya,  ya salting.

Sambil ngetik sambil gemetaran...

"Kalo bersama mu adalah
kenyamanan, maka aku akan bersama
mu selama nya"

Happy Reading!

🕊

Pagi hari, Olivia sudah berada di motor Areksa dengan tangan yang melingkar di pinggang cowok itu dan kepala Olivia yang di senderkan di punggung Areksa.

Saat memasuki area sekolah, banyak siswi yang menjerit saat melihat Olivia begitu nyaman memeluk Areksa.

"AAAAAAAA OLIVIA LO BERUNTUNG BANGET SIHH"

"PENGEN BANGET JADI OLIVIA!!"

"OLIVIA TUKERAN YOK"

"NYAMAN BENER NENG"

"COCOK BANGETT!!!!"

Masih banyak teriakan siswi lainnya namun Olivia tidak hiraukan. Ia berjalan lebih dulu meniggalkan Areksa yang berada di belakang nya.

Saat berjalan, Olivia melihat ciara yang berjalan ke arah nya dengan tatapan marah. 

Ciara berada di depan Olivia dan menatap Olivia dengan tatapan marah, namun Olivia menatap Ciara dengan tatapan datar.

Tanpa banyak ngomong, Ciara melayangkan tangan nya yang hendak menampar Olivia namun di hadang oleh Areksa.

"Jauhin tangan kotor lo dari Olivia" Ucap Areksa sambil melemparkan tangan Ciara.

"Kok kamu belain dia sih" Ucap Ciara dengan manja.

Areksa hanya menatap ciara dengan tatapan tajam, lalu ia menggenggam tangan Olivia dan membawa nya pergi dari sana.

Ciara hanya menatap ke arah depan tanpa melihat ke belakang. Ia mengepalkan tangan nya. Telinga nya panas saat mendengar cibiran dari siswi yang melihat nya.

"Gak tau malu banget, udah di tolak beberapa kali masih aja ngejar Areksa"

"Gak sadar diri"

"Minimal sadar diri, lo gak pantes buat Areksa"

Areksa mengantarkan Olivia sampai di kelas merek. Ia mentap Olivia "belajar yang bener" Ucap nya sambil mengacak-acak rambut Olivia dengan gemas.

"Ih! Jangan di acak. Rambut gue berantakan" Ucap Olivia sambil merapihkan kembali rambut yang Areksa rapi kan.

Areksa tersenyum melihat kekesalan Olivia. Seperti nya membuat Olivia kesal sekarang menjadi hobi nya.

"Gue pergi, oh iya. Tolong di simpen tas gue. Gue mau pergi ke rooftop sama kasih tau anak-anak buat nyusul ke rooftop" Ucap Areksa

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang