18. Kesempatan

62 7 0
                                    

"Dengan secara perlahan,
kamu melukis di kanvas hati saya
dengan menggunakan tinta permanen"

~ Olivia Amara Sanjaya

________________________________________

"Aku-lah yang akan melukis
di kanvas hati mu dengan
tinta permanen sampai - sampai tidak
akan ada yang bisa menghapus nya"

~Areksa Alken Wibawa

🍁🍁🍁

TPU MEKAR SARI

Tempat istirahat terakhir mendiang fara Dianna deanjaya dan bara sanjaya yang berdampingan.

Disana terlihat, dua anak perempuan yang memakai baju hitam dan hijab hitam, dan kacamata hitam yang melekat pada tubuh mereka.

Mereka menatap makam itu dengan benda cair yang jatuh dari mata indah mereka. Tangan mereka tengah mengusap batu nisan itu, dan tanah.

Makam yang indah dengan banyak taburan berbagai macam bunga. Ada bucket bunga di masing-masing makam itu.

"Bunda sama ayah apa kabar?" Ucap Olivia sambil mengusap batu nisan ayah dan bunda nya yang berada di sisi nya.

"Bunda sama ayah bahagia gak? Kalo bahagia kita juga bahagia kok disini. Tapi kalo kalian gak bahagia disana, kita bakalan lebih sering doain kalian" Ucap Alice

"Ayah bilang, oliv harus jaga Alice. Dan bunda juga bilang kita harus saling menjagai. Kita gak pernah berantem kok yah, bun. Tenang aja"

"Kalo gitu Alice sama kak oliv pergi dulu ya bun, yah"

Mereka berdua pun meninggalkan kedua makam itu.

.....

Hari ini, Olivia kembali bersekolah. Ia berjalan bersama Gia, karena dia berangkat bersama Gia.

Seperti biasa Gia paling heboh melihat Olivia telah kembali setelah dua hari tidak bertemu.

Disepanjang jalan, Gia mengobrol panjang lebar tentang Areksa kepada Olivia.

Olivia tersenyum tipis mendengar cerita Gia. Ia tidak tahu apa yang akan lelaki itu lakukan kepadanya, maaf? Atau biasa saja?

Saat langkah nya memasuki ruang kelas XI MIPA 1 Olivia beralih menatap anggota inti DRIANGEZ tanpa Areksa.

"Eh ibu ketua udah sekolah lagi" Ucap fahmi

Olivia duduk di bangkunya "tumben lo pada lebih awal" Ucap Olivia.

GEBRAK!!!!!

Fahmi memukul meja nya dengan kencang sehingga membuat murid di sana terkejut.

"Anjing, fahmi babi!" Reflek Kenzo

"Liv, sini lo! Gue mau bicada sama lo

Olivia menatap Gia, dan Gia mengangguk. Mungkin ini penting bagi Olivia.

Gadis itu berjalan ke arah DRIANGEZ dan duduk di bangku reksa yang kosong tidak ada tas disana. Disamping bangku itu ada vero yang tengah sibuk dengan handphone nya

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang