Flashback

384 15 1
                                    


Hai guyss....
Btw ini cerita pertama aku, jadi tolong maklumi jika tidak ada kata yang nyambung atau freak.

Selamat Membaca!

🍃

Dia Olivia Amara Sanjaya.

Gadis berambut panjang dengan warna kecoklatan, dan postur wajah yang hampir sempurna.

Olivia itu gadis pemberani yang tidak kenal takut kepada manusia. Namun jika kepada orang tua, Olivia tidak takut, melainkan hormat.

Sejak umur 10 tahun, Olivia di asuh oleh tante nya yang bernama Risa sanjaya bersama adiknya yaitu Alice Amanda Sanjaya.

Ayah dan bunda nya sudah meninggal sejak Olivia masih kecil, dan Alice masih umur 8 tahun.

Flashback

"Ayahh, kita mau liburan?" Tanya Gadis kecil yang berada dalam gendongan ayahnya.

Bara Sanjaya, ayah dari kedua gadis cantik itu mengangguk "iya sayang, kita mau pergi ke pantai" Bara mencubit gemas hidung mancung milik Olivia kecil.

"Yeyyyy! Kita liburan semua!!" Girang Olivia. Fara Dianna deanjaya selaku bunda Olivia dan Alice itu hanya menggeleng kan kepala nya.

Dimana Alice? Jawabannya Alice sedang tertidur di gendongan Fara.

"Okee sekarang kita berangkat!" Ucap bara sambil cosplay menjadi supermen.

.....

Disaat perjalanan, Olivia yang tengah tertidur di kursi belakang bersama Alice yang tidur di bahunya.

Fara menatap kedua putrinya yang paling ia sayang. "Bara, aku takut gak bisa menemani mereka sampai dewasa" Ucap Fara dengan tatapan sendu menatap suaminya.

Bara menggenggam tangan istrinya itu bertujuan untuk memberikan kekuatan "heyy, kita bakalan temani mereka sampai mereka dewasa Fara. Kamu jangan berbicara seperti itu" Bara menenangkan pikiran istrinya yang sedang kacau.

Mata cokelat fara mulai meneteskan air mata. Ia ber firasat jika, ia tidak akan hidup lebih lama lagi.

Saat perjalanan Bara terus menenangkan istrinya itu.

Di saat hujan mulai turun di sertai petir yang menggelegar....

Saat bara ingin memberhentikan mobilnya, rem di mobil itu seketika tidak berfungsi.

Wajah bara dan fara langsung panik. "Bara, kenapa? Ini kenapa bara?" Tanya fara dengan khawatir.

"Rem nya tidak berfungsi fara... " Lirih bara.

Dengan segera fara berpindah duduk ke belakang jok dan memeluk kedua putrinya selaku ingin melindungi kedua princessnya.

Air mata fara sudah berjatuhan di iringi oleh isak tangisnya.

"Bara, kita harus selamat. Kalau tidak, siapa yang akan menjaga mereka. Aku takutt"

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang