20. kemarahan Alice

68 6 0
                                    

Di Koridor rumah sakit, terdapat gadis yang berjalan terburu-buru dan dimatanya terdapat kemarahan yang tidak ia pungkiri.

Alice pergi ke rumah sakit sendiri, karena risa sedang berada di luar kota menjalani pekerjaan kantor.

Alice membuka pintu ruangan itu, dan berjalan ke arah Olivia. Areksa yang berada di sisi Olivia, memundurkan dirinya.

"Kak, lo gak papa kan?" Tanya Alice

Olivia menggeleng "enggak papa, ini juga mau pulang kok, cuman nunggu resep obat aja. Gia lagi ngambil resep nya"

Gia barusan sampai dirumah sakit, dan sedang mengambil resep obat dari dokter Lita.

"Ulah siapa kak?" Nada Alice sudah beda dan membuat Olivia diam. Ia yakini bahwa sekarang Alice sedang marah.

"Jawab kak!" Sentakan Alice membuat semua orang kaget.

"Ulah gibran kan?" Tanya Alice yang dijawab hanya dengan anggukan dari Olivia

"Gue ke rumah nya sekarang" Ucap Alice yang ingin pergi, namun Olivia tahan dengan tangannya.

"Kenapa kak? Kakak mau bilang gak usah? GUE GAK BAKALAN BIARIN KAKAK DISAKITIN TERUS SAMA DIA KAK! INI UDAH KELEWATAN!! KALI INI GAK AKAN GUE BIARIN!!!" Bentak Alice

"Ini bahaya buat kamu Alice! Kakak gak akan ngebiarin kamu ke rumah gibran!! Ini bisa membahayakan kamu Alice!! Nurut sama kakak!" Sentak Olivia

Olivia membawa Alice dalam dekapan hangat nya, dan membuat Alice menangis.

"Jangan Alice, kalo kamu kenapa-napa gimana sama kakak? Cuman kamu saudara kakak. Cukup bunda sama ayah yang pergi, kamu jangan. Temani kakak di dunia ini" Olivia mengelus rambut Alice

"Tapi gue gak Terima kakak disakitin terus sama dia kak! Apapun akan gue lakuin buat lindungi kakak" Ucap Alice dengan wajah yang sembab

"Iya, kamu boleh lindungi kakak. Tapi jangan sampai kamu lupa, kalo kamu juga butuh di lindungi. Jangan terus melirik kakak, lirik diri kamu sendiri" Ucap Olivia

Gia masuk ke dalam ruangan dengan kresek warna putih berisi obat. Setelah mengambil resep, Gia langsung pergi ke apotek dekat rumah sakit bersama vero.

"Yaudah kita pulang" Ucap Olivia

Olivia turun dari brankar, lalu merangkul Alice dan berjalan keluar ruangan.

.....

Saat di rumah, anggota DRIANGEZ menunggu di rumah Olivia sampai risa pulang. Hari ini, risa pulang karena Olivia dan pekerjaan nya juga sudah selesai.

Disana, Olivia duduk di sofa dengan Alice yang tidur sambil menyenderkan kepalanya di pundak Olivia.

Mereka me ngobrol-ngobrol kecil dan di iringi oleh tawa.

"Zo, gendong Alice ke kamar nya dong. Kasian kalo tidur kek gini" Ucap Olivia

Kenzo mengangguk lalu berjalan dan menggendong Alice. Lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar Alice.

Setelah masuk ke kamar bernuansa putih itu, kenzo membaringkan Alice di kasur berwarna putih.

Kenzo menyelimuti tubuh Alice sampai ke dada. Sebelum pergi, Kenzo memegangi kening Alice.

Mata nya melebar saat memegangi kening Alice. Panas, itu yang ia rasakan.

"Lice, bangun lice" Kenzo menepuk pipi Alice.

Namun tidak ada sahutan dari gadis itu. Alice tidak sadarkan diri. Dengan cepat, Kenzo menggendong kembali Alice dan membawanya keluar.

Olivia yang melihat Kenzo dengan wajah panik dan Alice yang masih dalam gendongannya lantas berdiri.

EdelweisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang