Pertarungan antara Centauri dan T'sai-Shan demi mendapatkan Ring Of Gyges, yaitu cincin berkekuatan dari Dewa Zeus. Sementara, Hana, Haneul, Alpha, Zi, dan Feng Pa menyaksikan pertarungan tersebut dari pinggir area.
Bertarung di wilayah kekuasaan T'sai-Shan. Centauri mengetahui informasi dari Feng Pa, kalau T'sai-Shan sangat sulit dikalahkan. Apalagi, jika dirinya berubah menjadi seekor naga. Benar-benar sulit dan jauh dari kemenangan.
“Apa Centauri akan menang?” tanya Hana.
“Kita lihat saja! Jika Centauri bisa memanfaatkan kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya, akan mudah melawan T'sai-Shan."
Wujud T'sai-Shan yang semula berbentuk naga putih. Berubah wujud manusia. Ia tahu dan paham, jika makhluk yang dihadapinya akan menjadi penerus Agalea.
T'sai-Shan memulai pertarungan ini seraya memasang kuda-kuda. Lalu, tanpa ragu, Centauri berlari dan menyerang terlebih dahulu.
Pukulan yang diberikan Centauri, sangat mudah dipatahkan lawan. Cara Centauri berkelahi mudah ketebak. Sejak tadi, Centauri terus menyerang T'sai-Shan, sedangkan T'sai-Shan sendiri terus menghindar.
“Apakah ini calon pemimpin Agalea? Teknik penyerangan dirimu mudah ditebak, Nak.”
Centauri yang kesal, mengeluarkan kekuatan telekinesisnya. Nihil! T'sai-Shan dengan mudahnya menghindar serangan Centauri.
T'sai-Shan kemudian memberitahukan bagaimana cara bertarung yang baik dan benar. T'sai-Shan menggerakkan kedua tangannya dengan gerakan memutar, mengangkat sebelah kakinya. Lalu, menyerang Centauri tanpa menyentuh sama sekali.
Bugh
Centauri terlempar dan tubuhnya menabrak permukaan tanah. Hana berdiri dan melihat Centauri yang tengah memegang dadanya.
“Telapak tangan Buddha. Sebuah teknik penyerangan yang diajarkan oleh Sidharta Gautama ketika berhasil masuk ke wilayah ini. Berfungsi sebagai pelindung sekaligus penghancur langit, bumi, dan manusia. Oleh karena itu, jurus ini tidak boleh beredar luas. Meski sudah disegel di India Kuil Lui In She.”
Centauri bangkit dan tidak menyerah. Hari ini, ia harus dapatkan cincinnya.
Centauri kembali menyerang. Berapa kali ia menyerang, berapa kali dirinya tumbang hingga memuntahkan darah.
T'sai-Shan yakin, dalam diri Centauri terdapat kekuatan yang luar biasa.
“Dendam dan amarah menguasai dirimu. Akibat Gordon menghancurkan rumahmu dan juga keluargamu. Ingat! Rasa amarah dan dendam hanya membuat seluruh tenaga terkuras habis.”
T'sai-Shan menghampiri Centauri dan mengulurkan sebelah tangannya, membantu Centauri berdiri.
“Buatlah rasa dendam dan amarah menjadi dasar sebagai kekuatanmu. Ingatlah, sosok kedua orang tuamu. Raja Than yang hebat.”
T'sai-Shan tersenyum dan mengubah wujudnya menjadi seekor naga putih raksasa. Menyemburkan kobaran api kepada Centauri. Jelas, membuat Centauri berlari dan bersembunyi di balik batu.
Tapi tetap saja, T'sai-Shan menghujani api dibalik persembunyian Centauri. Centauri yang mulai kepanasan. Teringat akan ucapan Dewa Poseidon, bahwa trisula dapat membantunya.
Dengan keberanian yang dimiliki Centauri. Ia berlari menuju Alpha dan memintanya melemparkan trisula pemberian Dewa Poseidon.
“Alpha! Berikan trisula padaku!”
Alpha menurut, lalu melemparkan trisula pemberian Dewa Poseidon. Kedua sorot mata T'sai-Shan tersenyum. Centauri mulai mengetahui cara menyerang yang baik dan tepat, ketika melawan musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aegis : The Raise of Power [Ending] ✅️
FantasyTentang kisah petualangan mencari lima benda magis